Rabu, 01 Juli 2015

Hindari "Grexit", Eropa Mempertimbangkan Pinjaman Baru Senilai 29,1 Miliar Euro

Image result for avoid grexit

Menteri keuangan Eropa mempertimbangkan permintaan pinjaman baru untuk Yunani, upaya terakhir guna mempertahankan negara tersebut di zona euro (Grexit) setelah dinyatakan default karena telat membayar utang ke IMF.

Yunani menjadi negara maju pertama yang mengalami default setelah gagal membayar utang senilai 1,5 miliar euro kepada Dana Moneter Internasional (IMF), karena upaya untuk mencari jalan tengah dengan kreditor internasional menemui jalan buntu, demikian laporan AFP, di Brussels, Rabu (1/7).

Keterlambatan pembayaran tersebut sekaligus menandai kegagalan perundingan antara Pemerintah Yunani dan kreditor internasional lebih dari lima bulan, guna membuka dana bailoutbagi negara itu, dan mencegah Athena terlempar dari zona euro, bahkan Uni Eropa.

Namun pembicaraan dilanjutkan kembali hari ini setelah Athena mengajukan rencana bantuan dua tahun yang baru--ketiga dalam lima tahun--mendorong lembaga rating memangkas peringkat utang Yunani, dan memperkirakan negara tersebut akan kembali terjerumus ke jurang resesi pada tahun ini.

Menurut Kantor Perdana Menteri Yunani, pihaknya mengajukan dana bantuan lanjutan senilai 29,1 miliar euro dari Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM), untuk "menutupi sepenuhnya kebutuhan keuangannya dan restrukturisasi utang secara simultan dalam dua tahun ke depan".

Para pejabat Yunani mengindikasikan mereka bersedia menunda pelaksanaan referendum yang rencananya digelar Minggu (5/7), untuk menentukan sikap atas tuntutan program reformasi dari para kreditornya, jika perundingan hari ini di Brussels menyetujui permintaan pendanaan baru tersebut.

"Ada kemauan untuk melihat pertanyaan pada referendum tersebut, atau memperbarui referendum atau menundanya," ujar sumber Uni Eropa setelah pembicaraan antara Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, dan mitranya di zona euro.

Yunani berada dalam ketidakpastian tanpa bantuan internasional untuk kali pertama dalam lima tahun, memicu kekhawatiran kekacauan di zona euro yang bisa berdampak negatif terhadap pasar global dan Uni Eropa.

Ketidakpastian itu langsung menyengat bursa saham Eropa dan mata uang tunggal tersebut pada penutupan perdagangan dini hari tadi. Di pasar Asia, siang ini, euro diperdagangkan relatif flat, dibeli menjadi US$1,1140 dibandingkan penutupan di New York, yakni US$1,1139.

Sementara itu, di jalan-jalan Athena, sekitar 20 ribu pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap kesepakatan bailout setelah perbankan ditutup pekan ini di tengah gulungan krisis utang, memaksa nasabah harus antre beberapa jam guna mendapatkan uang tunai.





saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.