PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaporkan laba bersih pada Q1 2015 sebesar Rp340,33 miliar atau Rp157 per saham. Laba bersih tersebut menunjukan kinerja Perseroan pada Q1 2015 merosot 36,54% bila dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun 2014 yang laba bersih mencapai Rp536,30 miliar atau Rp247 per saham.
Merosotnya kinerja PTBA pada Q1 2015 tersebut disebabkan penurunan harga rata-rata batubara yang tercermin dari peningkatan Beban pokok penjualan sebesar 19,52% menjadi Rp2,51 triliun dari beban pokok penjualan pada Q1 2014 yaitu Rp2,10 triliun, sedangkan Pendapatan pokok hanya mengalami peningkatan sebesar 6,15% menjadi Rp3,28 triliun dari pendapatan pokok pada Q1 2014 yaitu Rp3,09 triliun. Pendapatan pokok PTBA terbesar dikonstribusikan dari Penjualan batubara dengan pendapatan Q1 2015 dan Q1 2014 yaitu masing-masing sebesar Rp3,21 triliun dan Rp3,09 triliun, sedangkan lainnya (penjualan briket, minyak sawit mentah dan minyak sawit kernel) Rp70,74 miliar dan Rp5,95 miliar.
Beban usaha Perseroan meningkat dari Rp369,14 miliar menjadi Rp411,75 miliar. Pendapatan (beban) keuangan mengalami penurunan dari Rp64,14 miliar menjadi Rp44,09 miliar, sedangkan Laba bersih dari Entitas asosiasi meningkat dari Rp38,27 miliar menjadi Rp59,06 miliar.
Aset PTBA pada Q1 2015 mencapai Rp15,31 triliun, tumbuh dari aset tahun 2014 yaitu sebesar Rp14,81 triliun. Utang Perseroan meningkat dari Rp3,57 triliun menjadi Rp4,22 triliun.
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk atau disingkat menjadi Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) didirikan tanggal 02 Maret 1981. Kantor pusat PTBA terletak di Menara Kadin Indonesia Lt. 9 & 15. Jln. H.R. Rasuna Said X-5, Kav. 2-3, Jakarta 12950.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bukit Asam (Persero) Tbk adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 65,017%.
Pada tahun 1993, Bukit Asam (Persero) Tbk ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Satuan Kerja Pengusahaan Briket.
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk atau lebih dikenal dengan nama Bukit Asam adalah Perusahaan Pertambangan yang dimilik oleh Pemerintah Indonesia yang didirikan pada tahun 1950Sejarah Perusahaan[sunting | sunting sumber]
Sejarah pertambangan batu bara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining) di wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya. Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining) hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batu bara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.
Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode "PTBA".
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTBA adalah bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan batubara beserta hasil olahannya, dan pengembangan perkebunan.
Pada tanggal 03 Desember 2002, PTBA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTBA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham disertai Waran Seri I sebanyak 173.250.000. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2002.
Unit Bisnis
Merk
PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) pasar 6 (lima) jenis batu bara yang berbeda - IPC 53, BA 55, BA 59, BA 63, BA 67, BA 70
Penghargaan & Pencapaian
April - Top Performing Listed Companies 2009 dalam acara Investor Award 2009 untuk emiten sektor Industri Dasar dan Primer.
Februari - Award Terbaik III Bidang Sosial, dalam CSR Award yang diselenggarakan oleh CSR Indonesia
Februari - Award Terbaik III Bidang Sosial, dalam CSR Award yang diselenggarakan oleh CSR Indonesia
Memperoleh sertifikat OHSAS 18001 Standard Management System bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari TUV Nord Germany.
Mei 2010 - Best Listed Companies 2010 dari Investor Awards 2010
Mei 2010 - Best Listed Companies 2010 dari Investor Awards 2010
saham . bursajske
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.