Perusahaan penyedia solusi ketenagalistrikan terpadu, PT Sumberdaya Sewatama Tbk menyiapkan dana sebesar Rp132 miliar untuk pembangunan tahap pertama Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro di Sapaya, Sulawesi Selatan.
"Jika tak ada aral melintang, pada 2017 nanti pembangunannya sudah selesai dan bisa dioperasikan," kata Direktur Utama Sumberdaya Sewatama Elan B. Fuadi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (3/6).
PLTM Sapaya merupakan hasil kerjasama antara PT Nagata Dinamika –anak perusahaan PT Sumberdaya Sewatama- dengan Perusahaan Daerah Gowa Mandiri yang kemudian membentuk PT Punggawa Nagata Dinamika Hidro. Masing-masing porsi saham yang dimiliki adalah 86% dan 16%. Pembangunan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) merupakan proyek kerjasama dengan pihak Pemkab Gowa.
"Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa atas kerjasama ini. Inilah bentuk dukungan nyata dari pemerintah daerah terhadap pembangunan infrastruktur strategis di daerahnya," tuturnya.
PLTM Sapaya ini akan menyuplai listrik ke PLN melalui Sistem Distribusi rayon Kalebajeng untuk melistriki wilayah kabupaten Gowa melalui Feeder Parambanoa. Setelah beroperasi nanti, selain masyarakat bisa menikmati daya yang dihasilkan, keberadaan PLTM Sapaya ini juga meningkatkan keadalan dan fleksibilitas sistem distribusi Parambanoa milik PLN.
Distribusi itu meliputi Kecamatan Sapaya, Kecamatan Bonto Lempangan, Kecamatan Tompo Bulu dan Kecamatan Tinggi Moncong.
Proses pembangungan PLTM ini, dari aspek pemenuhan aturan dan persyaratan, sudah pada tahap finalisasi rekomendasi PT PLN Wilayah Sulselrabar.
"Jika tak ada aral melintang, perjanjian jual beli listrik (PJBL) akan didapatkan pada Agustus 2015 ini. Setelah itu, pada akhir 2015 akan segera melakukan konstruksi dan diharapkan bisa beroperasi pada tahun 2017," tuturnya.
Perseroan, melalui beberapa anak perusahaannya, sudah memulai beberapa proyek pembangkit listrik minihidro. Saat ini, perseroan juga sedang melakukan pembangunan PLTM Ma'dong di Toraja Utara dengan kapasitas 10 MW.
Proyek ini direncakan juga akan segera beroperasi pada tahun 2016 yang akan memasok kebutuhan listrik di daerah Rantepao. Di daerah tersebut, kebutuhan listrik banyak digunakan untuk mendorong industri pariwisata dan industri lain yang diharapkan bisa mendorong perekonomian di daerah tersebut.
"Jika tak ada aral melintang, pada 2017 nanti pembangunannya sudah selesai dan bisa dioperasikan," kata Direktur Utama Sumberdaya Sewatama Elan B. Fuadi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (3/6).
PLTM Sapaya merupakan hasil kerjasama antara PT Nagata Dinamika –anak perusahaan PT Sumberdaya Sewatama- dengan Perusahaan Daerah Gowa Mandiri yang kemudian membentuk PT Punggawa Nagata Dinamika Hidro. Masing-masing porsi saham yang dimiliki adalah 86% dan 16%. Pembangunan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) merupakan proyek kerjasama dengan pihak Pemkab Gowa.
"Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa atas kerjasama ini. Inilah bentuk dukungan nyata dari pemerintah daerah terhadap pembangunan infrastruktur strategis di daerahnya," tuturnya.
PLTM Sapaya ini akan menyuplai listrik ke PLN melalui Sistem Distribusi rayon Kalebajeng untuk melistriki wilayah kabupaten Gowa melalui Feeder Parambanoa. Setelah beroperasi nanti, selain masyarakat bisa menikmati daya yang dihasilkan, keberadaan PLTM Sapaya ini juga meningkatkan keadalan dan fleksibilitas sistem distribusi Parambanoa milik PLN.
Distribusi itu meliputi Kecamatan Sapaya, Kecamatan Bonto Lempangan, Kecamatan Tompo Bulu dan Kecamatan Tinggi Moncong.
Proses pembangungan PLTM ini, dari aspek pemenuhan aturan dan persyaratan, sudah pada tahap finalisasi rekomendasi PT PLN Wilayah Sulselrabar.
"Jika tak ada aral melintang, perjanjian jual beli listrik (PJBL) akan didapatkan pada Agustus 2015 ini. Setelah itu, pada akhir 2015 akan segera melakukan konstruksi dan diharapkan bisa beroperasi pada tahun 2017," tuturnya.
Perseroan, melalui beberapa anak perusahaannya, sudah memulai beberapa proyek pembangkit listrik minihidro. Saat ini, perseroan juga sedang melakukan pembangunan PLTM Ma'dong di Toraja Utara dengan kapasitas 10 MW.
Proyek ini direncakan juga akan segera beroperasi pada tahun 2016 yang akan memasok kebutuhan listrik di daerah Rantepao. Di daerah tersebut, kebutuhan listrik banyak digunakan untuk mendorong industri pariwisata dan industri lain yang diharapkan bisa mendorong perekonomian di daerah tersebut.
PT. Sumberdaya Sewatama adalah perusahaan yang berfokus pada penyediaan jasa ketenagalistrikan. Didirikan pada 1992, Sewatama menyediakan ketenagalistrikan secara menyeluruh melalui Temporary Power, Operations & Maintenance, Dewatering, Power Optimization dan Investasi Listrik Swasta (IPP) menjadi penyedia solusi kelistrikan terdepan, serta sebagai pilihan utama di industri kelistrikan.
Sewatama merupakan anak perusahaan dari PT ABM Investama TBk. atau ABM Group, yakni perusahaan energi terintegrasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Misi Sewatama adalah memberikan solusi ketenagalistrikan dan layanan terkait yang relevan dan berkualitas tinggi utuk pasar Utility (PLN) dan Non-Utility baik untuk pelanggan di Indonesia dalam jangka waktu pendek dan menengah, dan pelanggan di luar Indonesia dalam jangka waktu menengah dan panjang. Serta secara berkelanjutan menerapkan teknologi aman dan ramah lingkungan yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Sewatama telah beroperasi di seluruh Indonesia dengan kapasitas daya terpasang saat ini sebesar lebih dari 1.000MW, mengandalkan lebih dari 1.100 karyawan di 7 kantor cabang di berbagai provinsi.[1]
Produk dan layanan
Temporary Power
Pillar
Operation & Maintenance
Dalam setiap unit bisnis ini, Sewatama menyediakan solusi menyeluruh mencakup studi kelayakan, perancangan sistim, instalasi, hingga pengelolaan (pengoperasian dan perawatan). Tergantung pada jenis dan skala keperluan proyek, Sewatama juga memiliki kemampuan melakukan pendanaan untuk proyek.
Misi Sewatama adalah memberikan solusi ketenagalistrikan dan layanan terkait yang relevan dan berkualitas tinggi utuk pasar Utility (PLN) dan Non-Utility baik untuk pelanggan di Indonesia dalam jangka waktu pendek dan menengah, dan pelanggan di luar Indonesia dalam jangka waktu menengah dan panjang. Serta secara berkelanjutan menerapkan teknologi aman dan ramah lingkungan yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Sewatama telah beroperasi di seluruh Indonesia dengan kapasitas daya terpasang saat ini sebesar lebih dari 1.000MW, mengandalkan lebih dari 1.100 karyawan di 7 kantor cabang di berbagai provinsi.[1]
Produk dan layanan
Temporary Power
Pillar
Operation & Maintenance
Dalam setiap unit bisnis ini, Sewatama menyediakan solusi menyeluruh mencakup studi kelayakan, perancangan sistim, instalasi, hingga pengelolaan (pengoperasian dan perawatan). Tergantung pada jenis dan skala keperluan proyek, Sewatama juga memiliki kemampuan melakukan pendanaan untuk proyek.
Di samping ketiga unit bisnis tersebut, Sewatama melakukan inisiatif pengembangan usaha di bidang investasi ketenagalistrikan jangka panjang, baik dalam Investasi listrik swasta (IPP) maupun captive power provider, yaitu penyediaan tenaga listrik untuk keperluan fasilitas komersial tertentu.
Unit Bisnis Temporary Power menyediakan solusi andal untuk penyediaan tenaga listrik jangka pendek dengan berbagai jenis dan ukuran generator-set yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, melalui berbagai skema. Sewatama dapat melayani kebutuhan pelanggan yang bersifat darurat atau tiba-tiba, penyediaan sementara, maupun penyediaan secara terencana untuk pasar Utility (PLN) maupun Non-Utility.
PLN merupakan pelanggan utama Sewatama. Bersama PLN, Sewatama telah turut berperan aktif dalam penyediaan tenaga listrik di Indonesia, baik dalam penyediaan bersifat terencana maupun dalam usaha PLN mengatasi krisis listrik di Indonesia. Pada 2011, Sewatama dan PLN menjalin kerja sama skala besar dalam bentuk penyediaan pembangkit listrik diesel 40 Megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik di Teluk Lembu, Riau [2]. Pada saat mengatasi krisis listrik tahun 2012 di wilayah Kalbar, dengan dukungan cepat tanggap dari Sewatama, PLN menyewa 20 unit mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Sewatama sebesar total 20 MW [3].
Unit Bisnis Pillar menyediakan solusi lengkap dan andal dalam bidang mine water management yaitu pengelolaan air tambang sejak 2001 Pada saat ini Pillar telah memperluas layanan dengan mengembangkan solusi Power Optimization, yaitu konsultasi dan investasi di bidang efisiensi energi di berbagai jenis pabrik dan fasilitas komersial.
Layanan water management berfokus pada penyewaan ponton, pipa saluran, dan pompa. Ini juga termasuk pelayanan dewatering (pemindahan dan pengelolaan air lokasi tambang) dan kontrak termasuk layanan rekayasa sistem dan pengolahan limbah.
Layanan Power Optimization mencakup penyewaan loadbank dan uji kapasitas audit tenaga listrik untuk fasilitas pabrik dan komersial, dan pengembangan dan investasi proyek untuk optimalisasi penggunaan tenaga listrik. Hal ini dapat diterapkan antara lain pada berbagai pabrik dan fasilitas komersial seperti; hotel, infrastruktur, pusat perkantoran dan perbelanjaan.
Unit Bisnis Operations & Maintenance menyediakan solusi khusus untuk pengelolaan aset ketenagalistrikan, termasuk pengoperasian dan perawatan mesin pembangkit listrik dari berbagai jenis dan tipe bahan bakar, baik itu batubara (PLTU), gas (PLTG dan PLTGU), dan lain lain.
Dalam pengembangan bisnis investasi listrik swasta, Sewatama membentuk dua anak perusahaan yakni : PT. Pradipa Aryasatya yang berfokus pada investasi dan pengelolaan pembangkit listrik berbasis energi thermal (fossil fuel), termasuk batu bara, gas, dan BBM.
PT. Nagata Bisma Shakti yang khusus mengembangkan solusi energi baru dan terbarukan (EBT atau renewables), termasuk di antaranya energi minihydro, biomassa, biogas, dan angin. Tidak tertutup pula pengembangan ke arah panas bumi dan tenaga surya.Dalam melakukan pengembangan usaha di bidang investasi ketenagalistrikan jangka panjang, terutama pada Investasi listrik swasta (IPP) PT Sumberdaya Sewatama telah menyelesaikan seluruh proses akuisisi 70 persen saham perusahaan pembangkit listrik independen, PT Energi Alamraya Semesta (EAS) dengan nilai akuisi investasi sebesar 7 juta dollar AS.[4] Akuisisi tersebut dilakukan melalui anak perusahaan Sewatama, PT Pradipa Aryasatya, perusahaan sub-induk yang membawahi bisnis pembangkit listrik independen di sektor energi thermal.[5]
Pada bulan Oktober Sewatama melakukan penawaran umum untuk menerbitkan surat utang perseroan sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun ,Surat utang yang diterbitkan Sewatama, dibagi dalam obligasi konvensional sebanyak-banyaknya 80 persen dengan tenor tiga dan lima tahun. Sisanya yang 20 persen merupakan Sukuk Ijarah dengan tenor lima tahun.[6] Adapun pelanggan konsumen utama Sewatama adalah PT Perusahaan Listrik Negara,[7]dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)telah memberikan peringkat idA untuk PT Sumberdaya Sewatama dengan outlook stabil.[8]
Corporate Citizenship
Sebagai perusahaan swasta nasional yang memiliki komitmen dalam dan nyata dalam pemberdayaan masyarakat dan lingkungan, Sewatama memiliki program "Corporate Citizenship", yang pada dasarnya adalah program Corporate Social Responsibility. Salah satu contoh nyata dalam hal ini adalah kegiatan di area Sukabumi, Jawa Barat dimana Sewatama melakukan rehabilitasi terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di kawasan tersebut, yang dikelola oleh Kasepuhan Cipta Gelar [9].
Dengan memasang PLMTH maka, pemukiman warga yang sebelumnya terisolasi, akan mendapatkan aliran listrik guna memajukan, serta meningkatkan taraf hidup warga setempat. Pendirian PLTMH ini merupakan bagian dari kegiatan Sewatama Corporate Citizenship, yang bertujuan menciptakan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan[10]. Ini merupakan pilot project untuk program CSR PLTMH. Ke depannya, Sewatama berencana menggelar program CSR berkelanjutan seperti itu di daerah terpencil lainnya, yang memang membutuhkan.
saham . bursajkse
Unit Bisnis Temporary Power menyediakan solusi andal untuk penyediaan tenaga listrik jangka pendek dengan berbagai jenis dan ukuran generator-set yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, melalui berbagai skema. Sewatama dapat melayani kebutuhan pelanggan yang bersifat darurat atau tiba-tiba, penyediaan sementara, maupun penyediaan secara terencana untuk pasar Utility (PLN) maupun Non-Utility.
PLN merupakan pelanggan utama Sewatama. Bersama PLN, Sewatama telah turut berperan aktif dalam penyediaan tenaga listrik di Indonesia, baik dalam penyediaan bersifat terencana maupun dalam usaha PLN mengatasi krisis listrik di Indonesia. Pada 2011, Sewatama dan PLN menjalin kerja sama skala besar dalam bentuk penyediaan pembangkit listrik diesel 40 Megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik di Teluk Lembu, Riau [2]. Pada saat mengatasi krisis listrik tahun 2012 di wilayah Kalbar, dengan dukungan cepat tanggap dari Sewatama, PLN menyewa 20 unit mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Sewatama sebesar total 20 MW [3].
Unit Bisnis Pillar menyediakan solusi lengkap dan andal dalam bidang mine water management yaitu pengelolaan air tambang sejak 2001 Pada saat ini Pillar telah memperluas layanan dengan mengembangkan solusi Power Optimization, yaitu konsultasi dan investasi di bidang efisiensi energi di berbagai jenis pabrik dan fasilitas komersial.
Layanan water management berfokus pada penyewaan ponton, pipa saluran, dan pompa. Ini juga termasuk pelayanan dewatering (pemindahan dan pengelolaan air lokasi tambang) dan kontrak termasuk layanan rekayasa sistem dan pengolahan limbah.
Layanan Power Optimization mencakup penyewaan loadbank dan uji kapasitas audit tenaga listrik untuk fasilitas pabrik dan komersial, dan pengembangan dan investasi proyek untuk optimalisasi penggunaan tenaga listrik. Hal ini dapat diterapkan antara lain pada berbagai pabrik dan fasilitas komersial seperti; hotel, infrastruktur, pusat perkantoran dan perbelanjaan.
Unit Bisnis Operations & Maintenance menyediakan solusi khusus untuk pengelolaan aset ketenagalistrikan, termasuk pengoperasian dan perawatan mesin pembangkit listrik dari berbagai jenis dan tipe bahan bakar, baik itu batubara (PLTU), gas (PLTG dan PLTGU), dan lain lain.
Dalam pengembangan bisnis investasi listrik swasta, Sewatama membentuk dua anak perusahaan yakni : PT. Pradipa Aryasatya yang berfokus pada investasi dan pengelolaan pembangkit listrik berbasis energi thermal (fossil fuel), termasuk batu bara, gas, dan BBM.
PT. Nagata Bisma Shakti yang khusus mengembangkan solusi energi baru dan terbarukan (EBT atau renewables), termasuk di antaranya energi minihydro, biomassa, biogas, dan angin. Tidak tertutup pula pengembangan ke arah panas bumi dan tenaga surya.Dalam melakukan pengembangan usaha di bidang investasi ketenagalistrikan jangka panjang, terutama pada Investasi listrik swasta (IPP) PT Sumberdaya Sewatama telah menyelesaikan seluruh proses akuisisi 70 persen saham perusahaan pembangkit listrik independen, PT Energi Alamraya Semesta (EAS) dengan nilai akuisi investasi sebesar 7 juta dollar AS.[4] Akuisisi tersebut dilakukan melalui anak perusahaan Sewatama, PT Pradipa Aryasatya, perusahaan sub-induk yang membawahi bisnis pembangkit listrik independen di sektor energi thermal.[5]
Pada bulan Oktober Sewatama melakukan penawaran umum untuk menerbitkan surat utang perseroan sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun ,Surat utang yang diterbitkan Sewatama, dibagi dalam obligasi konvensional sebanyak-banyaknya 80 persen dengan tenor tiga dan lima tahun. Sisanya yang 20 persen merupakan Sukuk Ijarah dengan tenor lima tahun.[6] Adapun pelanggan konsumen utama Sewatama adalah PT Perusahaan Listrik Negara,[7]dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)telah memberikan peringkat idA untuk PT Sumberdaya Sewatama dengan outlook stabil.[8]
Corporate Citizenship
Sebagai perusahaan swasta nasional yang memiliki komitmen dalam dan nyata dalam pemberdayaan masyarakat dan lingkungan, Sewatama memiliki program "Corporate Citizenship", yang pada dasarnya adalah program Corporate Social Responsibility. Salah satu contoh nyata dalam hal ini adalah kegiatan di area Sukabumi, Jawa Barat dimana Sewatama melakukan rehabilitasi terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di kawasan tersebut, yang dikelola oleh Kasepuhan Cipta Gelar [9].
Dengan memasang PLMTH maka, pemukiman warga yang sebelumnya terisolasi, akan mendapatkan aliran listrik guna memajukan, serta meningkatkan taraf hidup warga setempat. Pendirian PLTMH ini merupakan bagian dari kegiatan Sewatama Corporate Citizenship, yang bertujuan menciptakan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan[10]. Ini merupakan pilot project untuk program CSR PLTMH. Ke depannya, Sewatama berencana menggelar program CSR berkelanjutan seperti itu di daerah terpencil lainnya, yang memang membutuhkan.
saham . bursajkse
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.