Emiten Konstruksi dan properti PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan laba bersih pada Semester I 2015 mencapai Rp70,44 miliar atau Rp39,10 per saham. Laba bersihtersebut meningkat 17,58% bila dibandingkan dengan Laba bersih pada Semester I 2014 sebesar Rp59,91 miliar atau Rp33,26 per saham.
kinerja ADHI pada Semester I 2015 meingkat, hal tersebut didukung oleh pertumbuhan Pendapatan Pokok Perseroan pada Semester I 2015 sebesar 0,63% menjadi Rp3,21 triliun dari Pendapatan pokok pada periode yang sama tahun 2014 yaitu Rp3,19 triliun. Pendapatan pokok usaha pada Semester I 2015 dan Semester I 2014 terdiri dari:
- Jasa Konstruksi – Rp2,59 triliun dan Rp2,38 triliun.
- EPC (Engineering, Procurement, Construction) – Rp327,30 miliar dan Rp480,90 miliar.
- Properti – Rp276,22 miliar dan Rp70,28 miliar.
- Real Estat – Rp- dan Rp180,45 miliar.
- Investasi Infrastruktur – Rp23,30 miliar dan Rp78,15 miliar.
Pendapatan dari proyek bersama mengalami pertumbuhan dari Rp2,97 miliar menjadi Rp4,82 miliar.
Beban pokok pendapatan ADHI pada Semester I 2015 mengalami penurunan sebesar 1,03% menjadi Rp2,89 triliun dari Beban pokok pendapatan pada periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp2,92 triliun, dan Beban usaha dan lainnya mengalami penurunan sedikit dari Rp66,35 miliar menjadi Rp95,46 miliar, sedangkan Pendapatan (beban) Keuangan mengalami kenaikan dari Rp(48,60) miliar menjadi Rp(68,97) miliar pada Semester I 2015.
Aset ADHI mengalami peningkatan dari Rp10,46 triliun tahun 2014 menjadi Rp11,61 triliun pada Semester I 2015. Utang Perseroan meningkat dari Rp8,82 triliun menjadi Rp9,99 triliun.
Baca Juga: http://bursajkse.blogspot.com/search?q=adhi.jk&max-results=20&by-date=true
Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) didirikan tanggal 1 Juni 1974 dan memulai usaha secara komersial pada tahun 1960. Kantor pusat ADHI berkedudukan di Jl. Raya Pasar Minggu KM.18, Jakarta. Nama Adhi Karya untuk pertama kalinya tercantum dalam SK Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja tanggal 11 Maret 1960. Kemudian berdasarkan PP No. 65 tahun 1961 Adhi Karya ditetapkan menjadi Perusahaan Negara Adhi Karya. Pada tahun itu juga, berdasarkan PP yang sama Perusahaan Bangunan bekas milik Belanda yang telah dinasionalisasikan, yaitu Associate NV, dilebur ke dalam Perusahaan.
Pemegang saham pengendali Adhi Karya adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 51%.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Ruang lingkup bidang usaha ADHI meliputi:
Konstruksi,
Konsultasi manajemen dan rekayasa industri (Engineering Procurement and Construction/EPC),
Perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi, jasa dalam bidang teknologi informasi, real estat dan agro industri.
Saat ini kegiatan utama ADHI dalam bidang konstruksi, EPC, real estat dan jasa pengadaan barang.Adhi Karya memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1960.
Pada tanggal 8 Maret 2004, ADHI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 441.320.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp150,- per saham. Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat tersebut sebesar 10% atau sebanyak 44.132.000 saham biasa atas nama baru dijatahkan secara khusus kepada manajemen (Employee Management Buy Out / EMBO) dan karyawan Perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai Perusahaan (Employee Stock Allocation/ESA). Kemudian pada tanggal 18 Maret 2004 seluruh saham ADHI telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia).
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.