Pada Semester I 2015, PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatat Kerugian bersih mencapai USD7,86 juta atau USD(0,0015) per saham, anjilok dari laba bersih Semester I 2014 yaitu USD8,49 juta atau USD0,0016 per saham.
Penurunan kinerja INDY pada Semester I 2015 tersebut didukung Beban Pokok pendapatan mengalami peningkatan cukup besar dari USD192,63 juta menjadi USD282,07 juta atau naik 28,98%, dan Beban Keuangan mengalami kenaikan dari USD34,99 juta menjadi USD35,67 juta. Sedangkan Beban Usaha mengalami penurunan dari USD87,02 juta menjadi USD75,69 juta.
Pendapatan Pokok INDY mengalami pertumbuhan sebesar 18,21% menjadi USD618,33 juta dari pendapatan pokok Semester I 2014 yaitu USD523,09 juta, sedangkan Pendapatan asosiasi perseroan menurun dari USD55,05 juta menjadi USD41,41 juta. Pendapatan pokok perseroan terdiri dari pendapatan kontrak dan jasa, dan penjualan batubara, denga Pendapatan kontrak dan jasa yang memberikan konstribusi terbesar dengan pendapatan Semester I 2015 dan Semester I 2014 masing-masing sebesar USD463,43 juta dan USD468,24 juta, dan penjualan batubara sebesar USD154,89 juta dan USD54,84 juta. Penjualan batubara seluruhnya di Ekspor.
Total Aset perseroan hingga akhir Juni 2015 mencapai USD2,39 miliar, naik sedikit dari USD2,29 miliar pada tahun 2014, total utang INDY pada Semester I 2015 sebesar USD1,49 miliar, naik dari USD1,37 miliar pada tahun 2014.
PT Indika Group merupakan sebuah perusahaan umum yang bergerak dalam bidang media,telekomunikasi, peralatan, dan pertambangan yang berpusat di Jakarta, Indonesia yang didirikan pada tahun 1996.
Indika Energy Tbk (INDY) didirikan tanggal 19 Oktober 2000 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2004. Kantor pusat INDY berlokasi di Gedung Mitra, Lantai 7, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 21, Jakarta.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Indika Energy Tbk adalah PT Indika Mitra Energi (63,47%).
Indika Energy Tbk memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain: Petrosea Tbk (PTRO) dan Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) yang dimiliki secara tidak langsung.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDY terutama meliputi bidang perdagangan, pembangunan, pertambangan, pengangkutan dan jasa. Saat ini, kegiatan usaha INDY adalah perusahaan energi terintegrasi yang mencakup sektor sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur energi dengan usaha utama di bidang batubara.
Pada tanggal 02 Juni 2008, INDY memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDY kepada masyarakat sebanyak 937.284.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp2.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Juni 2008.
Unit usaha
Telekomunikasi
PT Indika Telemedia Mobile (Visitel)
Media[sunting | sunting sumber]
PT Net Mediatama Indonesia (NET.)
PT Anak Indomedia (Spacetoon Indonesia, Spacetoon Plus)
PT Radio Indika Milenia (Indika FM)
PT Radio Swara Rhadana Dunia (Hitz FM)
PT Indika Cipta Mandiri (Indika Entertainment, Indika Pictures)
Peralatan[sunting | sunting sumber]
PT Indika Siar Sarana (Indika Broadcasting System)
PT Indika Piranti Solusindo (Indika Devices)
PT Indika Cipta Kreasi (Indika Productions)
Pertambangan[sunting | sunting sumber]
PT Indika Energy Tbk (Indika Energy)
PT Indika Mitra Energi
PT Kideco Jaya Agung (Kideco)
PT Santan Batubara
PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU)
PT Mitra Energi Agung
PT Petrosea Tbk
PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra)
PT Sea Bridge Shipping Indonesia (SBS)
PT Cotrans Asia Indonesia (Cotrans)
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS)
PT Cirebon Electric Power (CEP)
PT Kuala Pelabuhan Indonesia
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.