Investor Relation AALI Rudy Limardjo beralasan, kondisi tersebut disebabkan turunnya produksi dan harga jual CPO AALI selama kuartal I 2015 masing-masing 4,2% dan 13,4%.
"Hal ini memicu penjualan bersih sepanjang kuartal I 2015 melemah 13,2% menjadi Rp3,23 triliun dari periode serupa tahun lalu Rp3,725 triliun," ujar Rudy melalui publikasi BEI, ditulis Selasa (28/4).
Volume penjualan CPO pada kuartal I 2015 turun sebesar 18% menjadi 257.786 ton dari periode serupa tahun lalu 314.211 ton, volume penjualan kernel juga anjlok 4,6% menjadi 74.610 ton. Sedangkan volume penjualan olein naik sekitar 46,3% menjadi 59.699 ton.
Sementara itu, harga jual rata-rata CPO dan kernel anjlok masing-masing 12,4% dan 13,2% seiring dengan masih melemahnya harga minyak sawit di pasar dunia.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, produksi tandan buah segar (TBS) AALI turut melemah 7,5% dibandingkan periode serupa tahun lalu, yakni dari 1,29 juta ton dari kuartal I 2014 menjadi 1,19 juta ton per Maret 2015.
Penurunnya terjadi di wilayah Kalimantan sebesar 13,1%, Sumatera melemah 3,9%, dan wilayah Sulawesi sekitar 2,4%.
Kondisi tersebut berdampak pada turunnya produksi CPO AALI sekitar 4,2% dari 43.383 ton pada kuartal I 2014 menjadi 386.407 on pada kuartal I 215. Produksi kernel juga anjlok 5,8% menjadi 81.134 ton per Maret 2015 dari 86.142 ton per Maret 2014.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.