Emiten Penjualan alat berat Volvo PT Intraco Penta Tbk (INTA) membukukan Kerugian bersih pada Q1 2015 sebesar Rp51,77 miliar atau Rp(24) per saham. Kerugian tersebut menunjukkan kinerja INTA merosot bila dibandingkan dengan kinerja Q1 2014 yang masih menghasilkan Keuntungan bersih sebesar Rp80,51 miliar atau Rp37 per saham.
Kinerja INTA merosot pada Q1 2015 tersebut terutama disebabkan oleh Kerugian Kurs dan Pendapatan Pokok Perseroan mengalami penurunan. Pada Q1 2015, INTA mengalami kerugian kurs sebesar Rp55,66 miliar, sedangkan pada Q1 2014 Perseroan mengalami Keuntungan kurs sebesar Rp115,80 miliar. Pendapatan Pokok Perseroan merosot sebesar 27,06% menjadi Rp290,99 miliar dari Pendapatan pokok pada Q1 2014 yaitu Rp398,93 miliar. Pendapatan Pokok Perseroan pada Q1 2015 dan Q1 2014 terdiri dari:
- Penjualan alat berat – Rp162,83 miliar dan Rp272,12 miliar.
- Jasa – Rp52,50 miliar dan Rp60,41 miliar.
- Pembiayaan – Rp57,79 miliar dan Rp60,75 miliar.
- Manufaktur – Rp1,60 miliar dan Rp3,12 miliar.
- Lain-lain – Rp16,28 miliar dan Rp2,54 miliar.
Beban pokok Perseroan pada Q1 2015 mengalami penurunan dari Rp301,39 miliar menjadi Rp196,70 miliar. Sedangkan beban Keuangan meningkat sedikit dari Rp15,99 miliar menjadi Rp17,37 miliar, dan Beban usaha meningkat dari Rp73,74 miliar menjadi Rp77,24 miliar.
Aset INTA pada Q1 2015 mencapai Rp5,75 triliun, menurun sedikit dari aset pada tahun 2014 yaitu Rp5,77 triliun. Utang Perseroan mengalami peningkatan dari Rp4,86 triliun menjadi Rp4,89 triliun.
Catatan:
PT Intraco Penta, Tbk (IDX:INTA ), adalah perusahaan penyedia solusi peralatan berat di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1970, dan pada akhir Desember 2005 memiliki total aset Rp. 887,644 miliar.
Bidang pekerjaan yang berhubungan
Industri pertambangan, minyak dan gas, konstruksi, kertas dan bubur kertas, perkayuan, petrokimia, semen, dan pertanian.
Jenis produk
Produk-produk perusahaan seperti peralatan konstruksi Volvo, yang menduduki peringkat empat dunia di industri alat-alat konstruksi, Ingersoll-Rand yang populer di bidang konstruksi, dan aneka produk Bobcat. Selain itu kami juga menghadirkan Terex crane, serta berbagai merek terkemuka lainnya.
PT Intraco Penta bukan hanya menjual peralatan-peralatan konstruksi, tapi juga kebutuhan-kebutuhan lain seperti Component Rebuild Centre(CRC), persediaan suku cadang, dan konsinyasi kepada pelanggan untuk memastikan agar peralatan mereka bisa beroperasi secara terus menerus tanpa ada gangguan yang berarti.
Layanan perbaikan
Dalam jasa perbaikan, melalui Kontrak Pemeliharaan Terpadu, yakni suatu program yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di tempat kerja mereka, para pelanggan akan merasa tenang karena ada jaminan peralatan mereka meraih tingkat produktivitas yang tinggi. Bahkan jika dikehendaki pelanggan dapat juga membawa peralatan mereka ke salah satu dari bengkel-bengkel yang tersebar di seluruhNusantara.
Penyedia Solusi Tota
Tidak sekedar menjual produk, INTA juga menawarkan pembiayaan peralatan kepada para pelanggan, untuk melengkapi diri sebagai Penyedia Solusi Total. Sebagai bagian dari strategi korporasi, program ini didukung penuh oleh PT Intan Baruna Finance (IBF), perusahaan pembiayaan alat berat ritel yang diakuisisi INTA Finance, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh INTA pada tahun 2003.
Untuk menyempurnakan konsep Penyedia Solusi Total, INTA menerapkan budaya yang mencakup Care, Excellence, dan Synergy (INTAces).
INTA akan terus memainkan peranan penting dengan pendekatan istimewanya dalam melayani pelanggan: No Limits to Caring atau Kepedulian Tiada Batas.
Jumlah kantor dan bengkel operasi
Dengan dukungan lebih dari 30 kantor, termasuk ka
ntor regional, kantor cabang, bengkel, dan konsinyasi yang tersebar di seluruh Indonesia, dan lebih dari 1.600 sumber daya manusia yang tangguh,
PT Columbia Chrome Indonesia, Industrial Hard Chrome Plating & Hydraulic/Pneumatic Cylinder, Fabrication Bucket and Engineering
PT Terrafactor, Penyewaan dan penjualan alat-alat berat bekas
PT Intan Baruprana Finance, Pembiayaan alat-alat berat (leasing)
PT Labuan Monodon, Bidang perikanan (budidaya udang)
PT Kasuari, Kontraktor tambang
PT Pratama Atha Sejati (d/h TWL), Bidang usaha di sektor kehutanan dan perkebunan
PT General Agromesin Lestari, Fokus pada sektor pertanian dan perkebunan serta perikanan (peralatan tambak)
saham . bursajske
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.