HSBC Asia Pacific Holding, pemilik PT Bank Ekonomi Raharja Tbk berniat melakukan penawaran tender atas 0,06% saham perseroan yang dimiliki oleh masyarakat dalam rangka delisting atau menjadi perusahaan tertutup.
Dalam surat yang ditujukan kepada Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, HSBC berniat membeli 1.718.000 lembar saham Bank Ekonomi yang dimiliki masyarakat seharta Rp10.000 per lembar.
Saham tersebut kemudian akan dialihkan kepada pihak ketiga sehingga porsi saham HSBC di Bank Ekonomi tidak berubah, yakni sebesar 98,94%. Sementara itu, PT Bank Central Asia mengempit saham Bank Ekonomi sebesar 1%.
Dalam Iklan penawaran tender, HSBC menyebutkan harga yang ditawarkan HSBC 344% lebih tinggi dari harga perdagangan tertinggi atas saham Bank Ekonomi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private pada 2 April 2015.
Selain itu, harga yang ditawarkan HSBC setara 429% lebih tinggi dari harga rata-rata perdagangan saham Bank Ekonomi dalam satu tahun terakhir sebelum suspensi perdagangan saham pada 17 Februari 2015.
Rencana go private ini merupakan tahapan perseroan untuk merger dengan HSBC Indonesia.
Irwan Lubis, Deputi Komisioner OJK sebelumya mengatakan integrasi Bank Ekonomi dengan HSBC Indonesia memerlukan waktu 3-4 tahun. Integrasi dilakukan karena Bank Ekonomi dan HSBC Indonesia dimiliki oleh pihak yang sama.
Catatan:
saham . bursajkse
Dalam surat yang ditujukan kepada Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, HSBC berniat membeli 1.718.000 lembar saham Bank Ekonomi yang dimiliki masyarakat seharta Rp10.000 per lembar.
Saham tersebut kemudian akan dialihkan kepada pihak ketiga sehingga porsi saham HSBC di Bank Ekonomi tidak berubah, yakni sebesar 98,94%. Sementara itu, PT Bank Central Asia mengempit saham Bank Ekonomi sebesar 1%.
Dalam Iklan penawaran tender, HSBC menyebutkan harga yang ditawarkan HSBC 344% lebih tinggi dari harga perdagangan tertinggi atas saham Bank Ekonomi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private pada 2 April 2015.
Selain itu, harga yang ditawarkan HSBC setara 429% lebih tinggi dari harga rata-rata perdagangan saham Bank Ekonomi dalam satu tahun terakhir sebelum suspensi perdagangan saham pada 17 Februari 2015.
Rencana go private ini merupakan tahapan perseroan untuk merger dengan HSBC Indonesia.
Irwan Lubis, Deputi Komisioner OJK sebelumya mengatakan integrasi Bank Ekonomi dengan HSBC Indonesia memerlukan waktu 3-4 tahun. Integrasi dilakukan karena Bank Ekonomi dan HSBC Indonesia dimiliki oleh pihak yang sama.
Bank Ekonomi Raharja Tbk (BAEK) didirikan tanggal 15 Mei 1989 dengan PT Bank Mitra Raharja dan telah beroperasi secara komersial sejak 8 Maret 1990. Kantor pusat BAEK berlokasi di Graha Ekonomi Jl. Setiabudi Selatan Kav. 7-8, Jakarta 12920. Saat ini Bank memiliki 20 kantor cabang utama (termasuk kantor pusat), 23 kantor cabang pembantu, dan 4 kantor kas di Jakarta serta 29 cabang utama, 21 cabang pembantu dan 4 kantor kas di luar Jakarta.
Induk usaha Bank Ekonomi adalah HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited sedangkan pemegang saham pengendali Bank Ekonomi adalah HSBC Holding plc, yang didirikan di Inggris.
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank, BAEK menjalankan usaha bidang bank umum. Untuk mencapai maksud dan tujuan ini, Bank dapat melaksanakan kegiatan usaha anatara lain: menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang, membeli, menjual atau memberikan jaminan atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabah, melaksanakan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat, melakukan transaksi dalam valuta asing sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, melakukan penyertaan modal pada bank atau lembaga keuangan lainnya.
Pada tanggal 28 Desember 2007, BAEK memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BAEK (IPO) sebanyak 270.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100,- per saham. dengan harga pelaksanaan Rp1.080,- per saham. Bank mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2008.
Sejarah
PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. didirikan pada tanggal 15 Mei 1989 dengan nama awal PT Bank Mitra Raharja. Pada tahun yang sama di bulan September, namanya diubah menjadi PT Bank Ekonomi Raharja yang kemudian lebih dikenal sebagai Bank Ekonomi. Setelah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 12 Februari 1990, Bank Ekonomi mulai beroperasi secara komersial sebagai bank umum pada 8 Maret 1990. Dua tahun kemudian, tepatnya 16 September 1992, status Bank Ekonomi berubah menjadi bank devisa.Bank Ekonomi adalah perusahaan publik yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Sejak 22 Mei 2009, Bank Ekonomi menjadi bagian dari grup institusi keuangan internasional, HSBC Holdings Plc., melalui anak perusahaannya, HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited. Grup HSBC mengambil alih 88,89% saham Bank Ekonomi dan kemudian melalui penawaran tender, kepemilikannya meningkat menjadi 98,96%. Grup HSBC sendiri memiliki lebih dari 7200 kantor di 85 negara dan teritori dengan total aset US$2.556 miliar (tertanggal 31 Desember 2011), menjadikannya sebagai salah satu institusi perbankan dan layanan keuangan internasional terbesar di dunia.
Sampai 31 Maret 2012, Bank Ekonomi memiliki lebih dari 2.500 karyawan, yang tersebar di 97 kantor di 28 kota di berbagai wilayah Indonesia, yaitu: Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Kudus, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Denpasar, Medan, Rantau Prapat, Batam, Jambi, Pekanbaru, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Makassar, Manado, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda dan Pontianak.
Bank Ekonomi yang memfokuskan usaha perbankannya pada segmen usaha kecil dan menengah, menyediakan 107 ATM yang bergabung dalam jaringan Prima dan ATM Bersama yang terhubung ke lebih dari 22.000 ATM dari bank lainnya di seluruh Indonesia.[1]
Induk usaha Bank Ekonomi adalah HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited sedangkan pemegang saham pengendali Bank Ekonomi adalah HSBC Holding plc, yang didirikan di Inggris.
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank, BAEK menjalankan usaha bidang bank umum. Untuk mencapai maksud dan tujuan ini, Bank dapat melaksanakan kegiatan usaha anatara lain: menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang, membeli, menjual atau memberikan jaminan atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabah, melaksanakan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat, melakukan transaksi dalam valuta asing sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, melakukan penyertaan modal pada bank atau lembaga keuangan lainnya.
Pada tanggal 28 Desember 2007, BAEK memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BAEK (IPO) sebanyak 270.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100,- per saham. dengan harga pelaksanaan Rp1.080,- per saham. Bank mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2008.
Sejarah
PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. didirikan pada tanggal 15 Mei 1989 dengan nama awal PT Bank Mitra Raharja. Pada tahun yang sama di bulan September, namanya diubah menjadi PT Bank Ekonomi Raharja yang kemudian lebih dikenal sebagai Bank Ekonomi. Setelah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 12 Februari 1990, Bank Ekonomi mulai beroperasi secara komersial sebagai bank umum pada 8 Maret 1990. Dua tahun kemudian, tepatnya 16 September 1992, status Bank Ekonomi berubah menjadi bank devisa.Bank Ekonomi adalah perusahaan publik yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Sejak 22 Mei 2009, Bank Ekonomi menjadi bagian dari grup institusi keuangan internasional, HSBC Holdings Plc., melalui anak perusahaannya, HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited. Grup HSBC mengambil alih 88,89% saham Bank Ekonomi dan kemudian melalui penawaran tender, kepemilikannya meningkat menjadi 98,96%. Grup HSBC sendiri memiliki lebih dari 7200 kantor di 85 negara dan teritori dengan total aset US$2.556 miliar (tertanggal 31 Desember 2011), menjadikannya sebagai salah satu institusi perbankan dan layanan keuangan internasional terbesar di dunia.
Sampai 31 Maret 2012, Bank Ekonomi memiliki lebih dari 2.500 karyawan, yang tersebar di 97 kantor di 28 kota di berbagai wilayah Indonesia, yaitu: Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Kudus, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Denpasar, Medan, Rantau Prapat, Batam, Jambi, Pekanbaru, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Makassar, Manado, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda dan Pontianak.
Bank Ekonomi yang memfokuskan usaha perbankannya pada segmen usaha kecil dan menengah, menyediakan 107 ATM yang bergabung dalam jaringan Prima dan ATM Bersama yang terhubung ke lebih dari 22.000 ATM dari bank lainnya di seluruh Indonesia.[1]
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.