Mengutip laporan keuangan GOLL, laba bersih perseroan per akhir Maret 2015 tercatat sebesar Rp 1,47 miliar. Sebagai perbandingan, pada akhir Maret 2014, emiten perkebunan ini mampu mencetak laba bersih hingga Rp 8,38 miliar.
Hal ini lantaran perseroan mengalami lonjakan beban umum dan administrasi serta tidak memperoleh manfaat akibat selisih kurs. GOLL membukukan beban umum dan administrasi sebesar Rp 7,44 miliar pada tiga bulan pertama 2015.
Angka ini membengkak jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 6,75 miliar. Penghasilan lainnya pun hanya bisa dimaksimalkan pada level Rp 707,39 juta.
Padahal Maret tahun lalu, penghasilan lainnya Golden Plantation menyentuh angka Rp 9,25 miliar. Hal ini akibat, tahun lalu, perseroan mendapatkan berkah dari selisih kurs sebesar Rp 9,42 miliar. Tahun ini tidak ada, alias nol.
Hal tersebut membuat kenaikan penjualan perusahaan tidak bisa membuat laba bersih perseroan terdongkrak. Adapun, penjualan bersih naik dari Rp 32,52 miliar menjadi Rp 34,3 miliar.
Catatan:
Kegiatan utama PT Golden Plantation adalah bergerak dalam bidang pertanian, yaitu bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit.
Sebelum Penawaran Umum Perdana, saham PT Golden Plantation dimiliki oleh Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) sebesar 99.9997% dan Stefanus Joko Mogoginta sebanyak 0.0003%.
Untuk diketahui, AISA mengakuisisi PT Golden Plantation dari Stefanus Joko Mogoginta (Direktur Utama AISA) pada tanggal 28 Maret 2014.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.