Direktur Keuangan MSKY Erwin Richard Andersen mengatakan, sebesar 80% dari belanja modal itu akan digunakan untuk investasi decoder. Selain itu, perseroan juga menyiapkan belanja modal untuk kebutuhan pemasaran produk.
Nantinya, MSKY akan menambah 30 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. "Sekarang sudah ada tujuh cabang yang dibuka," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/5). Hingga Kuartal I tahun ini, MSKY baru menyerap belanja modal sebesar 40% dari rencana anggaran hingga akhir tahun.
Sementara itu, operator televisi nasional, MNCN menyiapkan capex sebesar Rp 2 triliun. Direktur Keuangan MNCN. Faisal Dharma mengatakan, dana sebesar itu akan digunakan untuk pembangunan studio.
Sebanyak 12 studio akan dibangun di Kebun Jeruk Jakarta. Saat ini, empat studio sudah selesai dibangun dan delapan studio lagi diharapkan bisa beroperasi pada tahun ini. Sementara di Kebon Sirih, MNC membangun delapan studio yang juga ditargetkan rampung pada akhir tahun 2015.
Tahun ini, kedua perusahaan tersebut menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 10% year on year (yoy). Pertumbuhan itu optimistis dicapai karena ada tambahan pendapatan dari kenaikan biaya iklan.
Catatan:
PT MNC Sky Vision Tbk (IDX:MSKY )
Sebelumnya bernama PT Matahari Lintas Cakrawala) adalah perusahaan yang terlibat dalam operasi Televisi berlangganan pertama di Indonesia. Perusahaan yang didirikan pada tanggal8 Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun1994 dan bertanggung jawab atas pemasaran program pengelolaan serta pelayanan kepada pelanggan.
Sejarah
MNC Sky Vision mulai beroperasi pada tahun 1994 dengan mengeluarkan produk Indovision. [1] Pada mulanya Indovision menggunakan jasa satelitPalapa C2 untuk menggunakan transponder dan sistem broadcasting serta menggunakan analog dengan frekuensi C Band.
Namun, kemudian dirancanglah proyek pembuatan dan peluncuran satelitIndostar 1 atau yang kini lebih dikenal dengan nama satelit Cakrawarta 1 yang khusus menggunakan frekuensi S Band yang lebih tahan terhadap perubahancuaca, sesuai dengan keadaan daerah tropis pada umumnya serta memiliki jejak jangkauan (footprint) ke seluruh wilayah Indonesia. Adapun yang bertanggung mengelola dan mengoperasikan satelit tersebut adalah PT Media Citra Indostar yang didirikan pada 22 Juli 1991.[1]
Dengan satelit ini, dapat memberikan layanan pendistribusian tayangan saluran-saluran televisi berlangganan lokal dan mancanegara melalui Indovision yang disajikan kepada para pelanggan di Indonesia secara optimal dengan menggunakandekoder dan antena parabola mini berukuran diameter 80 cm terdiri dari ada lima saluran siaran kabel televisi internasional seperti HBO, ESPN, Discovery Channel, Cartoon Network dan CNN International News.
Pada tahun 1997, Indovision melakukan inovasi dengan mengubah signal penayangannya dari analog menjadi digital. Inovasi ini dapat meningkatkan kualitas penerimaan gambar maupun suara bagi pelanggannya.
MNC Sky Vision bernaung di bawah sebuah induk perusahaan bernama Global Mediacom. Pada awal tahun 2008, MNC Sky Vision meluncurkan produk televisi berlangganan lainnya, Top TV. Direktur Utama Indovision saat ini adalah Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, yang merupakan kakak kandung dari Hary Tanoesoedibjo, CEO dari MNC.
Pada tanggal 16 Mei 2009, diluncurkan satelit Indostar II/Protostar II yang menggantikan Indostar I. Satelit ini memiliki 32 transponder, termasuk 10-transponder aktif dan 3 transponder cadangan yang berfungsi sebagai penguat gelombang frekuensi S-Band.[2][3][4]
Saluran Definisi Tinggi (HD) datang segera di Indovision, Indovision sekarang masih menguji 2 saluran HD, NatGeo HD dan HBO HD.[5] [6] Namun kini telah ada 5 tayangan HD yang sudah ditayangkan yakni Fox Movies Premium HD, HBO HD,National Geographic HD, ESPN HD dan iConcerts HD.
Perangkat keras
Ada beberapa perangkat keras yang dibutuhkan pelanggan untuk dapat melihat tayangan-tayangan dari channel-channelTV yang didistribusikan melalui INDOVISION. Berikut adalah perangkat keras yang dibutuhkan pelanggan untuk bisa menangkap tayangan-tayangan dari channel-channel TV tersebut:
Decoder Digital - Merupakan alat untuk mengembalikan sinyal dari bentuk teracak ke bentuk semula, sehingga bisa di nikmati oleh pelanggan.
Viewing Card (Kartu Tayang) - kartu ini dibutuhkan penlanggan untuk bisa mengakses dan membuka kode tayang sehingga tayangan menjadi aktif.
LNB-F
2 F Konektor
Kabel 20 Meter
Remote Control
Dish (Parabola Mini) dengan diameter 80 cm
Publik (IDX:MSKY)
Industri/jasaTelevisi berlangganan
Didirikan8 Agustus 1988; 26 tahun yang lalu[1]
Kantor pusat Jakarta, Indonesia
Tokoh pentingHary Tanoesoedibjo
Liliana Tanaja Tanoesoedibjo
Rudy Tanoesoedibjo
ProdukTelevisi berlangganan
IndukGlobal Mediacom
Situs webwww.indovision.tv
http://investasi.kontan.co.id/news/msky-dan-mncn-siapkan-belanja-modal-rp-3-triliun
Sejarah
MNC Sky Vision mulai beroperasi pada tahun 1994 dengan mengeluarkan produk Indovision. [1] Pada mulanya Indovision menggunakan jasa satelitPalapa C2 untuk menggunakan transponder dan sistem broadcasting serta menggunakan analog dengan frekuensi C Band.
Namun, kemudian dirancanglah proyek pembuatan dan peluncuran satelitIndostar 1 atau yang kini lebih dikenal dengan nama satelit Cakrawarta 1 yang khusus menggunakan frekuensi S Band yang lebih tahan terhadap perubahancuaca, sesuai dengan keadaan daerah tropis pada umumnya serta memiliki jejak jangkauan (footprint) ke seluruh wilayah Indonesia. Adapun yang bertanggung mengelola dan mengoperasikan satelit tersebut adalah PT Media Citra Indostar yang didirikan pada 22 Juli 1991.[1]
Dengan satelit ini, dapat memberikan layanan pendistribusian tayangan saluran-saluran televisi berlangganan lokal dan mancanegara melalui Indovision yang disajikan kepada para pelanggan di Indonesia secara optimal dengan menggunakandekoder dan antena parabola mini berukuran diameter 80 cm terdiri dari ada lima saluran siaran kabel televisi internasional seperti HBO, ESPN, Discovery Channel, Cartoon Network dan CNN International News.
Pada tahun 1997, Indovision melakukan inovasi dengan mengubah signal penayangannya dari analog menjadi digital. Inovasi ini dapat meningkatkan kualitas penerimaan gambar maupun suara bagi pelanggannya.
MNC Sky Vision bernaung di bawah sebuah induk perusahaan bernama Global Mediacom. Pada awal tahun 2008, MNC Sky Vision meluncurkan produk televisi berlangganan lainnya, Top TV. Direktur Utama Indovision saat ini adalah Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, yang merupakan kakak kandung dari Hary Tanoesoedibjo, CEO dari MNC.
Pada tanggal 16 Mei 2009, diluncurkan satelit Indostar II/Protostar II yang menggantikan Indostar I. Satelit ini memiliki 32 transponder, termasuk 10-transponder aktif dan 3 transponder cadangan yang berfungsi sebagai penguat gelombang frekuensi S-Band.[2][3][4]
Saluran Definisi Tinggi (HD) datang segera di Indovision, Indovision sekarang masih menguji 2 saluran HD, NatGeo HD dan HBO HD.[5] [6] Namun kini telah ada 5 tayangan HD yang sudah ditayangkan yakni Fox Movies Premium HD, HBO HD,National Geographic HD, ESPN HD dan iConcerts HD.
Perangkat keras
Ada beberapa perangkat keras yang dibutuhkan pelanggan untuk dapat melihat tayangan-tayangan dari channel-channelTV yang didistribusikan melalui INDOVISION. Berikut adalah perangkat keras yang dibutuhkan pelanggan untuk bisa menangkap tayangan-tayangan dari channel-channel TV tersebut:
Decoder Digital - Merupakan alat untuk mengembalikan sinyal dari bentuk teracak ke bentuk semula, sehingga bisa di nikmati oleh pelanggan.
Viewing Card (Kartu Tayang) - kartu ini dibutuhkan penlanggan untuk bisa mengakses dan membuka kode tayang sehingga tayangan menjadi aktif.
LNB-F
2 F Konektor
Kabel 20 Meter
Remote Control
Dish (Parabola Mini) dengan diameter 80 cm
MNC Sky Vision
PT MNC Sky Vision Tbk
Jenis
MNC Sky Vision
PT MNC Sky Vision Tbk
Jenis
MNC Sky Vision
Publik (IDX:MSKY)
Industri/jasaTelevisi berlangganan
Didirikan8 Agustus 1988; 26 tahun yang lalu[1]
Kantor pusat Jakarta, Indonesia
Tokoh pentingHary Tanoesoedibjo
Liliana Tanaja Tanoesoedibjo
Rudy Tanoesoedibjo
ProdukTelevisi berlangganan
IndukGlobal Mediacom
Situs webwww.indovision.tv
http://investasi.kontan.co.id/news/msky-dan-mncn-siapkan-belanja-modal-rp-3-triliun
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.