PT Samudera Terminal Indonesia anak usaha PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) di bidang terminal peti kemas berencana akan melepas saham melalui Penawaran umum perdana saham (Initial public offers / IPO). Hal tersebut sebagai bagian rencana perseroan untuk mengembangkan bisnis port dengan melakukan ekspansi pembangunan terminal baru dengan kebutuhan dana hingga USD320 juta. Perseroan akan membangun proyek terminal di Pontianak, Dumai, Batam dan Balikpapan.
Rencananya perseroan IPO pada beberapa tahun mendatang, saat ini masih dalam tahap kajian yang diharapkan dapat rampung pada akhir tahun 2015 ini. Untuk tahap awal SMDR berencana membentuk sub holding company untuk lini bisnis terminal. PT Samudera Teminal Indonesia (STI) dibentuk sebagai holding company untuk bisnis terminal guna mengelola aktivitas bisnis terminal yang sudah ada dan mengembangkan bisnis baru.
Saat ini proses pendirian STI masih dalam tahap menunggu persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak, pelaporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan proses pemuhan administrasi legal. IPO tersebut untuk memperkuat struktur modal dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan. Perseroan menyatakan akan mendukung program pemerintah di sektor infrastruktur energi dalam penyediaan shuttle tanker, floating storage, regasification barge dan FSRU untuk penyediaan kapasitas listrik sebesar 35 ribu MW.
Berita Yang Berkaitan:
RAMPUNGKAN PEMBENTUKAN SUB HOLDING, SMDR AKAN ANTAR ANAK USAHA IPO.
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) bakal mengantar entitas usahanya, yakni PT Samudera Terminat Indonesia (STI) untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offerng (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Keuangan Samudera Indonesia, Ridwan Hamid mengungkapkan bahwa, Samudera Indonesia merupakan sub holding company untuk lini bisnis terminal.
Saat ini, perseroan memiliki lima anak perusahaan yang ada di bawah lini PT Samudera Terminal Indonesia yang beroperasi di Tanjung Priok dan Palaran, Samarinda.
"PT Samudera Terminal Indonesia dibentuk sebagai holding company untuk bisnis terminal dengan lingkup kerja untuk mengelola aktivitas bisnis terminal yang sudah ada dan mengembangkan bisnis baru," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Dijelaskan dia, saat ini proses pendirian Samudera Terminal Indonesia masih dalam tahap menunggu persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak, pelaporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan proses pemenuhan administrasi legal.
"Kami harap prosesnya rampung tahun ini, setelah itu STI akan IPO dengan target raihan dana sekitar US$320 juta untuk memperkuat modal dalam mendukung pertumbuhan bisnis," sebut dia.
Ia menambahkan kalau STI juga akan membangun pelabuhan di beberapa tempat yang diantaranya di Batam, Dumai, dan Pontianak.
Catatan:
PT. Samudera Indonesia Tbk (IDX:SMDR ) merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang pelayaran,transportasi dan logistik, bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1964 oleh Soedarpo Sastrosatomo dan pada mulanya merupakan perusahaan keagenan.
PT. Samudera Indonesia Tbk adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pelayaran,transportasi dan logistik. Perusahaan ini merupakan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sejak tahun 1999 dan Bursa Efek Singapura pada tahun 1997. Perusahaan yang didirikan oleh Soedarpo Sastrosatomo pada tahun 1964 ini awalnya merupakan perusahaan keagenan pengiriman untuk yang memelopori pengiriman barang antar pulau di Indonesia, kargo spesial, proyek kargo berat, bongkar muat, galangan kapal, logistik pihak ketiga, industri dan pengiriman minyak & gas, serta investasi infrastruktur pelabuhan.
Samudera Indonesia Tbk (SMDR) didirikan 13 Nopember 1964 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1964. Kantor pusat SMDR berlokasi di Gedung Samudera Indonesia, Jl. Letjen. S. Parman Kav. 35, Jakarta Barat, dengan kantor cabang di seluruh kota pelabuhan utama di Indonesia. Induk SMDR adalah PT Samudera Indonesia Tangguh
Soedarpo Sastrosatomo, pendiri perusahaan, merupakan seorang tokoh revolusi di Indonesia yang pernah menjadi partisan politik dan bekerja di departemen luar negeri. Karena tidak cocok dengan dunia birokrasi, Sodarpo mengundurkan diri dan kemudian menggeluti dunia bisnis. Berbagai ancaman dan tantangan datang dari kondisi Indonesia yang saat itu masih berumur jagung. Namun, Soedarpo tidak lantas menyerah dari kekecewaan dan kesedihan ketika perusahaan mengalami kebangkrutan saat pemerintahan Orde Baru. Perusahaan tetap bertahan dan membuktikan kekuatan Maritime Asia Hall of Fame dari Soedarpo.
Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi perusahaan transportasi kargo terpadu terdepan dan terkemuka di pasar yang kami layani. Sedangkan misinya adalah untuk menyediakan transportasi kargo berkualitas tinggi untuk pelanggan mereka dengan menjunjung nilai - nilai perusahaan.
Pemegangan saham yang memiliki 5% atau lebih Samudera Indonesia Tbk (20/03/2015), antara lain: PT Samudera Indonesia Tangguh (57,98%) dan PT Ngrumat Bondo Utomo (14,21%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMDR meliputi kegiatan pelayaran termasuk pengangkutan barang dengan kapal, dan kegiatan lainnya dengan bertindak sebagai agen baik keagenan lokal maupun keagenan umum untuk perusahaan pelayaran lainnya.
Pada tanggal 23 Juni 1999, SMDR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk pendaftaran SMDR sebagai perusahaan publik. Seluruh sahamnya tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05 Juli 1999.
Saat ini Samudera Indonesia Group merupakan perusahaan transportasi terpadu, yang memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang operator kapal niaga baik regional maupun domestik, terminal operator, pergudangan, logistik, transportasi darat, keagenan, dan sebagainya.
Pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu gerbang pengiriman logistik dari Kota Samarinda dan Kawasan Hulu Mahakam ke Surabaya, Jakarta dan sebaliknya.
Latar Belakang
Pelabuhan ini dibangun untuk menggantikan pelabuhan lama yang letaknya di pusat kota Samarinda dan dianggap sudah tidak representatif lagi, karena[1]:
Tidak memiliki back up area untuk pengembangan pelabuhan.
Kapasitas tampung lapangan penumpukan peti kemas dengan luas ± 4,4 hektare daya tampung hanya sebesar 130.000 TEU's pertahun sementara trafik tahun 2009 telah mencapai 166.000 TEU's.
Dermaga yang ada tidak didesain untuk kegiatan alat bongkar muat peti kemas modern.
Rencana pembangunan Jembatan Mahkota II yang akan menutup alur pelayaran dari hilir menuju pelabuhan lama.
Proses Pembangunan
Terealisasinya pembangunan pelabuhan Palaran Samarinda merupakan hasil sinergi tiga pihak, yaitu Pemerintah Kota Samarinda, PT Pelabuhan Indonesia IV, dan PT Samudera Indonesia, Tbk. Sinergi ini hal yang unik dan baru pertama kali terjadi di Indonesia, dimana perusahaan swasta diberikan kesempatan untuk berinvestasi di bidang kepelabuhanan dalam pola kerjasama PPP atau Public Private Partnership. PT Samudera Indonesia Tbk melalui anak usahannya yaitu PT Pelabuhan Samudera Palaran mendapatkan konsesi BOT selama 50 tahun.
Hasil Studi JICALokasi Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran ditetapkan menjadi lokasi pelabuhan melalui proses studi dan analisis yang dilakukan JICA (Japan Internationa Cooperational Coorporation Agency) tahun 2000. Hasil analisis digunakan Pelindo IV dan Pemkot Samarinda sebagai acuan mengembangkan pelabuhan baru Samarinda Di sungai Mahakam.berdasarkan hasil studi itu, Samarinda memiliki potensi pertumbuhan kargo rata-rata 6% pertahun, dengan volume cargo 16,900 teus tahun 2009 akan mencapai 220,000 TEUs pada tahun 2015.Dengan petumbuhan volume yang cukup besar tersebut, kapasitas pelabuhan yang ada saat ini tidak akan mencukupi sehingga diperlukan perluasan TPK Palaran dengan kapasitas yg lebih besar.Spesifikasi dan Nilai InvestasiDermaga dibangun dengan kontruksi beton bertulang dengan panjang 270 meter pada terminal ini dihubungkan dengan Container Yard melalui 3 buah trestle sepanjang 90 meter. dan pondasi yang digunakan adalah tiang pancang beton.nilai investasi keseluruhan sebesar Rp. 550 miliar untuk infrastruktur dan suprastruktur (peralatan bongkar muat).Proses PerwujudanPerwujudan proyek ini dimulai dengan proses tender pembangunan pengoperasian terminal dengan skema BOT (Built, Operate, & Transfer) selama 50 tahun yang diselenggarakan oleh Pelindo IV dan Pemkot Samarinda, yang dimenangkan oleh PT Samudera Indonesia Tbk.Penandatangan kesepakatan 3 pihak antara Pemkot, Pelindo, dan PT Samudera Indonesia dilaksanakan didepan Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal, dan sekertaris Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia M Said Didu pada tanggal 20 juli 2007.Desain engineering dikerjakan oleh konsultan perencana LAPI-ITB dan Kontraktor Pekerjaan sipil oleh PT Pembangunan Perumahan (PP).Pengoperasian TerminalTerminal ini akan dioperasikan olah PT Pelabuhan Samudera Palaran, Merupakan anak perusahaan dari PT Samudera Indonesia, Tbk.Peralatan Bongkar MuatTPK palaran akan di operasikan dengan menggunakan peralatan bongkar yaitu 2 unit CC dan 5 unit RTG yang merupakan produksi dari crane maker Korea Merek Doosan yang diproduksi di Vietnam. Peralatan yang diproduksi tersebut secara khusus didesain TPK Palaran dengan spesifikasi dan Major component berkualitas tinggi, sehingga mampu mencapai kecepatan produktivitas dengan rata-rata 24 box per jam.Sistem InformasiTPK palaran akan menggunakan sistem informasi ETOS (Electronic Terminal Operation System) yang dibangun oleh PT Samudera Indonesia Tbk, dengan menggunakan platfrom sistem informasi terminal yang telah di uji dikalangan terminal petikemas di indonesia.
Fasilitas pelabuhan
Pelabuhan Palaran menyediakan pelayanan pelabuhan antara lain[2]: Fasilitas & Operasional TPK Palaran Pelabuhan Samarinda
Fasilitas
Dermaga sepanjang 270 m
Gudang cfs seluas 3.000 m²
Lapangan penumpukan seluas 7,7 HA
Peralatan
Container Crane 2 Unit
RTG 5 Unit
Reachstaker 1 Unit
Head Truck 10 Unit
Chassis 20 Unit
Forklift 2 Unit
IT sistem ETOS
Weight Bridge 1 Unit
Penghargaan
Terminal Petikemas Palaran memperoleh penghargaan sebagai "The Best Container Terminal in Indonesia" tahun 2014 dari INSA (Indonesia National Shipowner Association)
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.