Tercatat kinerja PT Pembanguan Perumahan (perseroan) Tbk (PTPP) hingga pertengahan Mei 2015, Perseroan telah memilik kontrak baru Rp8,9 triliun sehingga total order book mencapai Rp37,9 triliun, termasuk carry over Rp29 triliun dari tahun buku sebelumnya.
"Peningkatan pendapatan usaha naik sebesar Rp12,42 triliun atau 6,62% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp11,65 triliun," jelas Direktur Utama Bambang Triwibowo di Jakarta, Kamis (21/05/2015).
Ia menjelaskan perolehan itu berkontribusi positif terhadap peningkatan laba bersih tahun 2014 menjadi Rp532 miliar atau 26,47% dibanding tahun sebelumnya. "Kenaikan tersebut merupakam kontribusi dari seluruh pilar perseroan antara lain konstruksi, investasi, EPC, properti, pracetak, dan peralatan," tegas dia.
"Proyek-proyek tersebut yaitu Reklamasi Mandala City di Makasar sebesar Rp2,5 triliun, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp897 miliar, St, Moritz di Makasar Rp576 miliar, One Otium Residence Antasari di Jakarta sebesar Rp472 miliar, Manhattan Greenlland sebesar Rp351 miliar, Apartement Gunawangsa di Surabaya sebesar Rp327 miliar, CBD Karawaci di Banten sebesar Rp312 miliar, Casia Condotel di Bintan Rp242 milar, Jalan Sibolga Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp236 miliar, PAron Bandara Ahmad Yani di Semarang sebesarRp141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp112 miliar, rumah Budaya Indonesia di Dili Timor Leste Rp77 miliar," ungkap dia.
"Selain itu, perolehan kontrak baru tersebut juga dikontribusikan oleh penjualan anak usaha Perseroan sampai dengan April, yaitu PT PP Properti sebesar Rp749 miliar, PT PP Pracetak Rp489 miliar dan PT PP Preralatan Rp69 miliar," kata dia menambahkan.
Ia menjelaskan perolehan itu berkontribusi positif terhadap peningkatan laba bersih tahun 2014 menjadi Rp532 miliar atau 26,47% dibanding tahun sebelumnya. "Kenaikan tersebut merupakam kontribusi dari seluruh pilar perseroan antara lain konstruksi, investasi, EPC, properti, pracetak, dan peralatan," tegas dia.
"Proyek-proyek tersebut yaitu Reklamasi Mandala City di Makasar sebesar Rp2,5 triliun, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp897 miliar, St, Moritz di Makasar Rp576 miliar, One Otium Residence Antasari di Jakarta sebesar Rp472 miliar, Manhattan Greenlland sebesar Rp351 miliar, Apartement Gunawangsa di Surabaya sebesar Rp327 miliar, CBD Karawaci di Banten sebesar Rp312 miliar, Casia Condotel di Bintan Rp242 milar, Jalan Sibolga Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp236 miliar, PAron Bandara Ahmad Yani di Semarang sebesarRp141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp112 miliar, rumah Budaya Indonesia di Dili Timor Leste Rp77 miliar," ungkap dia.
"Selain itu, perolehan kontrak baru tersebut juga dikontribusikan oleh penjualan anak usaha Perseroan sampai dengan April, yaitu PT PP Properti sebesar Rp749 miliar, PT PP Pracetak Rp489 miliar dan PT PP Preralatan Rp69 miliar," kata dia menambahkan.
PT Pembangunan Perumahan (Persero)Tbk,
Disingkat PT PP (Persero)Tbknamun lebih populer dipanggil PT PP atau PP saja, adalah salah satu BUMN yang bergerak di bidang perencanaan dan konstruksi bangunan (real estate). Perusahaan ini berdiri tanggal 26 Agustus 1953 dengan nama NVPembangunan Perumahan. Namanya berganti menjadi PN Pembangunan Perumahan melalui Peraturan Pemerintah No 63 tahun 1960. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI no. 39 tahun 1971 statusnya berubah menjadi PT Pembangunan Perumahan (Persero).
Sebagai suatu BUMN, mayoritas (51%) kepemilikan saham PT PP dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya (49%) dipegang karyawan dan manajemen PT PP. Sejak IPO, mayoritas (51%) saham dipegang pemerintah, 21,4% saham publik dan 27,6% saham dipegang karyawan dan manajemen PT PP.
Bidang usaha utama BUMN ini adalah pelaksana konstruksi bangunan gedung dan sipil. PT PP juga mengerjakan bidang usaha terkait lainnya, seperti manajemen gedung, pengembangan properti dan realti.
Sebagai suatu BUMN, mayoritas (51%) kepemilikan saham PT PP dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya (49%) dipegang karyawan dan manajemen PT PP. Sejak IPO, mayoritas (51%) saham dipegang pemerintah, 21,4% saham publik dan 27,6% saham dipegang karyawan dan manajemen PT PP.
Bidang usaha utama BUMN ini adalah pelaksana konstruksi bangunan gedung dan sipil. PT PP juga mengerjakan bidang usaha terkait lainnya, seperti manajemen gedung, pengembangan properti dan realti.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.