Pria yang akrab disapa HT tersebut mengaku berminat mengakuisisi sebagian saham Link Net. Namun, terlalu dini bila menyebut Grup MNC bakal mengakuisisi emiten berkode saham LINK tersebut.
"Belum bidding. Kalau cocok ya mudah-mudahan jadi, kalau enggak cocok harga atau sinerginya, ya enggak jadi," ungkapnya, Rabu (20/5/2015).
Melalui PT Global Mediacom Tbk. ( BMTR.JK ), induk usaha media Grup MNC, dikabarkan bakal mengakusisi saham dalam Link Net dengan nilai mencapai US$500 juta.
Hary Tanoe tak menampik informasi tersebut. Dia masih menghitung nilai akusisi sebagian saham LINK dan sinergi dengan perusahaan yang dimiliki pengusaha terkaya ke-15 di Indonesia versi majalah Forbes itu.
Taipan yang ditaksir memiliki kekayaan US$1,26 miliar itu akan menyinergikan LINK dengan perusahaan televisi berbayar PT MNC Sky Vision Tbk. ( MSKY.JK ), dan layanan internet berlangganan yang dimiliki PT Global Mediacom Tbk., yakni Play Media.
Lepas Saham
Perusahaan investasi media dan telekomunikasi Grup Lippo, PT First Media Tbk. (KBLV) memang berniat untuk mendivestasikan lagi saham yang dimilikinya dalam Link Net. Per kuartal I/2015, KBLV masih menggenggam 33,82% saham dalam LINK.
Kepemilikan saham menyusut setelah First Media ( KBLV.JK ) melepas 7,45% sahamnya atau 226,68 juta saham dalam Link Net di harga Rp6.000 per saham pada Oktober 2014.
First Media menerima Rp1,3 trilun dari aksi private placement tersebut. Pembeli saham itu yakni Credit Suisse (Singapore) Limited, Goldman Sachs International, dan CIMB Bank Berhad, Cabang Labuan Offshore yang akan melegonya ke investor institusional.
First Media masih memiliki peluang untuk melepas 3,55% atau 108,01 juta saham dalam Link Net kepada pihak ketiga berdasarkan option agreement. Sebab, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) First Media tahun lalu, pemegang saham menyetujui First Media untuk melepas 11% saham dalam Link Net.
Richard Kartawijaya, Direktur First Media, mengatakan akan mengeksekusi pelepasan 3,55% saham dalam LINK pada tahun ini secara bertahap. Sejumlah calon pembeli telah menyatakan minat untuk menyerap saham LINK yang akan dilepas KBLV tersebut.
PT Link Net didirikan tahun 1996 dengan nama PT Seruling Indah Permai. Kantor pusat berlokasi di Gedung BeritaSatu Plaza Lantai 4, Suite 401, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 35-36, Jakarta Selatan, 12950.
Kegiatan usaha utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel, penyelenggaraan jasa multimedia, jasa akses internet serta jasa konsultasi manajemen bisnis.
Saat ini layanan PT Link Net antara lain:
Internet broadband berkecapatan tinggi (FastNet) dengan jaringan utama di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung dan Surabaya,
Televisi berlangganan (HomeCable) dengan jaringan utama di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya dan Bali; dan
Jasa komunikasi data (DataComm).
PT Link Net tidak menerima dana hasil Penawaran Umum ini, karena seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum adalah merupakan saham milik Pemegang Saham Penjual, sehingga seluruh dana hasil Penawaran Umum akan diterima oleh First Media Tbk (KBLV) selaku Pemegang Saham penjual.
saham . bursajske
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.