Senin, 11 Mei 2015

PT Surya Semesta Internusa tbk ( SSIA.JK ) - Laba Bersih Melonjak Fantastis Sebesar 1.545,8%



Laba bersih PT Surya Semesta Internusa (SSIA) melonjak fantastis 1.545,8% atau sebesar Rp204,3 miliar pada kuartal-I 2015 ditargetkan harga saham dapat mencapai Rp1550 per saham. Harga saham SSIA pekan lalu menguat tutup di Rp1.200, berhasil menembus resisten di Rp1.170.

Sepanjang tahun 2015 ini hingga akhir pekan lalu harga saham perseroan menguat ratarata 12%. Harga saham tertinggi tahun ini sempat berada di Rp1355 (2/3) dan terendah di Rp1.075 (2/1).

"Pasar merespon positif pertumbuhan kinerja SSIA sepanjang kuartal-2015. Pendapatan perseroan sepanjang kuartal-I 2015 tumbuh 43,5% mencapai Rp1,31 triliun, jika dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp918 miliar. Dari jumlah pendapatan tersebut kontribusi terbesar disumbangkan dari divisi konstruksi dengan pendapatan Rp879 miliar atau 67% dari total pendapatan, Pencapaian tersebut tumbuh 27,8% secara tahunan," jelas Analis Riset First Asia Capital David Sutyatno, Senin (11/05/2015).

Ia mengatakan, sedangkan sektor properti berkonstribusi pendapatan Rp296,5 miliar tumbuh 275% secara tahunan dari kuartal-I 2014, yang hanya Rp79,1 miliar. Ia menabahkan, sedangkan sisanya disumbangkan dari divisi perhotelan dengan pendapatan Rp142 miliar atau turun 6,2% secara tahunan.

"Laba bersih kuartal-I 2015 melonjak 1.545,8% mencapai Rp204,3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp12,4 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan luas lahan yang terjual. Hingga kuartal-I 2015 perseroan menjual lahan industri 13,6 hektar atau Rp248,9 miliar tumbuh 548% dibandingkan kuarta-I 2015 sebesar Rp38,4 miliar," papar dia.

Harga jual ratarata lahan industri tumbuh 30% menjadi US$142,9 miliar per meter persegi dibandingkan Kuartal-I 2015 sebesar US$110 per m2. Sedangkan marketing sales kawasan industri kuartal-I 2015 sebesar 5,5 hektar. Total backlog dari lahan industri SSIA per akhir Maret 2015 36,4 hektar dengan harga jual ratarata US$120,3 miliar permeter persegi. Kondisi pasar diharapkan beranjak normal hingga 1H2015 dan permintaan akan lahan industri tetap datang dari supporting industries.

"Tahun lalu pendapatan perseroan turun tipis 2,6% mencapai Rp4,46 triliun dari Rp4,58 triliun di periode yang sama 2013. Sedangkan laba bersih turun 40% mencapai Rp1,05 triliun dari 2013 sebesar Rp1,32 triliun. Ernings Per Share (EPS) 2014 lalu Rp88,91 turun dari tahun sebelumnya Rp147,41. Tahun ini diperkirakan pendapatan usaha tumbuh 21% mencapai Rp5,40 triliun dengan laba bersih tumbuh 95% mencapai Rp809,55 miliar. EPS tahun ini diproyeksikan mencapai Rp172. Pada harga Rp1200 harga saham perseroan ditransaksikan dengan PE 7 kali berdasarkan estimasi 2015," terang dia.

"Tahun lalu harga saham perseroan ditransaksikan ratarata 11 kali. Tahun ini diperkirakan harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan ratarata PE 9 kali atau mencapai Rp1.550. Secara technical pergerakan harga sahamnya membentuk pola bullish continuation dengan target resisten terdekat di Rp1250. Sedangkan level support saat ini di Rp1.170. Resiko pergerakan harganya adalah pergerakan rupiah atas dolar AS yang cenderung melemah dan tipisnya likuiditas transaksi sahamnya. Maintain Buy, stop loss di Rp 1.150," kata dia.




0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.