Jumat, 15 Mei 2015

PT Erajaya Swasembada Tbk ( ERAA.JK ) - Laba Bersih Merosot Sebesar 11,82% - Q1 2015


PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat laba bersih pada Q1 2015 sebesar Rp70,62 miliar atau Rp24 per saham, merosot 11,82% dari Laba bersih pada periode yang sama tahun 2014 yaitu Rp80,09 miliar atau Rp28 per saham.

Merosotnya kinerja ERAA pada Q1 2015 disebabkan oleh meningkatnya beban pokok sebesar 27,76% menjadi Rp3,59 triliun dari beban pokok pada Q1 2014 yaitu Rp2,81 triliun, dan Beban usaha mengalami peningkatan dari Rp143,97 miliar menjadi Rp258,28 miliar, serta beban keuangan mengalami kenaikan sedikit dari Rp36,90 miliar menjadi Rp37,48 miliar.

Penjualan ERAA pada Q1 2015 tetap mengalami pertumbuhan walau kinerja Q1 Perseroan mengalami kemerosotan. Penjualan ERAA pada Q1 2015 meningkat 27,42% menjadi Rp3,95 triliun dari penjualan pokok pada Q1 2014 yaitu Rp3,10 triliun. Penjualan perseroan pada Q1 2015 dan Q1 2014 terdiri dari

  1. Telepon selular dan tablet – Rp3,26 triliun dan Rp2,67 triliun.
  2. Voucher Elektronik – Rp405,22 miliar dan Rp187,54 miliar.
  3. Voucher Fisik – Rp43,62 miliar dan Rp89,81 miliar.
  4. Komputer dan Peralatan elektronik lainnya – Rp137,13 miliar dan Rp66,92 miliar.
  5. Aksesoris – Rp67,12 miliar dan Rp38,17 miliar.
  6. Starter Packs – Rp9,44 miliar dan Rp25,20 miliar.
  7. Suku cadang – Rp1,65 miliar dan Rp9,06 miliar.
  8. Lain-lain – Rp28,48 miliar dan Rp5,29 miliar.

Total aset pada Q1 2015 mencapai Rp6,26 triliun, tumbuh sedikit dari total aset tahun 2014 yaitu Rp6,12 triliun, utang perseroan mengalami peningkatan dari Rp3,11 triliun tahun 2014 menjadi Rp3,17 triliun pada Q1 2015.












PT Erajaya Swasembada

Berdiri pada tahun 1996, saat ini dikenal sebagai sebuah grup usaha Erajaya yang menjalankan kegiatan usaha meliputi distribusi dan perdagangan ritel peralatan telekomunikasi seperti telepon seluler, Subscriber Identity Module Card (SIM Card), voucher isi ulang operator jaringan seluler, aksesoris, komputer dan perangkat elektronik lainnya.Dengan kekuatan jaringan distribusi luas berskala nasional, Erajaya Group menawarkan platform yang mapan bagi prinsipal perangkat telepon seluler dan operator jaringan seluler untuk mendistribusikan produk-produknya di Indonesia. Kekuatan inilah yang kemudian menghantar Erajaya Group memimpin pasar produk telekomunikasi seluler di Indonesia, dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 32% pada tahun 2012 berdasarkan riset Frost and Sullivan.Hingga bulan Desember tahun 2012, Erajaya Group telah memiliki 87 titik distribusi, 399 gerai ritel di 17 propinsi di Indonesia dan telah menjalin kemitraan dengan sekitar 20.500 reseller pihak ketiga. Di akhir tahun yang sama, Erajaya Group berhasil menjadi mitra strategis untuk 11 merek global, meliputi Acer, Apple, BlackBerry, Dell, HTC, Huawei, LG, Motorola, Nokia, Samsung, dan Sony. Selain itu Erajaya Group juga memiliki satu merek sendiri, yaitu Venera. Erajaya Group juga melakukan kerjasama strategis dengan operator jaringan seluler untuk mendistribusikan produk mereka, yaitu Axis, Esia, Indosat, Telkomsel, dan XL.Penguasaan pangsa pasar tersebut tentunya tak lepas dari strategi distribusi dan ritel yang dikembangkan Erajaya Group. Pada tahun 2012, Erajaya Group memperkuat jaringan gerai ritel yang dimiliki melalui pengembangan lima gerai Erafone Megastore, sebuah One Stop Shopping Outlet yang secara konsep telah diperkenalkan pada tahun 2011. Hingga akhir tahun 2012 Erajaya Group telah mengoperasikan tujuh gerai Erafone Megastore.Tidak hanya itu, Erajaya Group juga mengembangkan konsep gerai berbasis platform atau sistem operasi. Bekerjasama dengan Google, sebuah perusahaan publik Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang perangkat lunak dan online, Erajaya Group membangun gerai ritel berbasis sistem operasi Android dengan nama AndroidNation yang merupakan gerai pertama di dunia. Diluncurkan pertama kali pada bulan Juli 2012, AndroidNation terus berkembang hingga mencapai empat gerai di akhir tahun 2012.Menilik balik pada tahun 2011, Erajaya Group melakukan akuisisi pada PT Teletama Artha Mandiri (TAM), yang membuahkan hasil investasi menguntungkan baik dalam portofolio pembukuan maupun portofolio produk bagi Erajaya Group maupun TAM sebagai entitas anak. Pada akhir 2012, pertumbuhan hingga 300% berhasil dicapai TAM berkat dukungan kekuatan financial dan jaringan distribusi Erajaya Group yang berskala nasional.Pada bulan Agustus 2012 Erajaya Group melalui salah satu entitas anaknya, yaitu PT Data Citra Mandiri (DCM) melakukan pembelian hak atas merek iBox dan bisnis ritelnya. iBox merupakan gerai ritel khusus produk merek Apple terkemuka di Indonesia. Pembelian ini merupakan keputusan strategis perusahaan untuk semakin memperkaya portofolio produk sekaligus memperbesar jaringan ritel Erajaya Group.Strategi juga ditempuh melalui penjualan berbasis eletronik e-commerce Perseroan, melalui erafone.com, yang mulai diluncurkan pada awal tahun 2012. Perkembangan luar biasa melalui lini penjualan ini terlihat dari peningkatan transaksi konsumen dan kepercayaan para prinsipal produk untuk menggandeng erafone.com dalam berbagai peluncuran produk baru.Di penghujung tahun 2011, PT Erajaya Swasembada (untuk selanjutnya disebut "Perseroan") telah melakukan aksi korporasi penjualan saham perdana sebesar 31,7% dengan kode saham ERAA tercatat di lantai Bursa Efek Indonesia. Sembilan bulan kemudian, di bulan September 2012, PT Eralink International selaku pemegang saham mayoritas dari Perseroan kembali melepas sahamnya sebesar 8,3%, sehingga total saham Perseroan yang dilepas ke publik hingga akhir tahun 2012 adalah sebesar 40,03%.


saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.