Menurut analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, belum stabilnya rilis data-data makroekonomi Amerika Serikat memberikan spekulasi bahwa belum akan ada percepatan kenaikan Fed funds rate.
"Sehingga, hal ini turut menambah daya bagi rupiah untuk berbalik menguat. Masih berlanjutnya pelemahan dollar AS memberikan keuntungan bagi rupiah untuk dapat bergerak menguat," kata Reza, di Jakarta, Jumat (15/5).
Reza mengatakan, pergerakan rupiah terhadap dollar AS akan berada di atas target level resisten Rp13.198. "Laju rupiah kami harapkan kembali menguat, seiring melemahnya laju dollar," ujarnya.
Dia berharap, sentimen domestik dan global masih cukup positif untuk mempertahankan rupiah di zona hijau. "Namun demikian, tetap cermati sentimen-sentimen yang ada," ucap Reza.
Diberitakan sebelumnya, rupiah terapresiasi tajam di pasar spot antarbank pada penutupan Rabu (13/5) petang.
Rupiah ditutup naik 0,55 persen ke level Rp13.122 per dollar AS di Bloomberg Dollar Indexsetelah dibuka menguat 0,17 persen ke posisi Rp13.171 per dollar AS.
Sementara, nilai tukar mata uang Garuda bergerak pada kisaran Rp13.120-Rp13.197 per dollar AS di pasar spot.
Rupiah:
Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI. ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945-1949. Namun, penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada30 Oktober 1946. Pada masa awal, ORI dicetak oleh Percetakan Canisius dengan bentuk dan desain yang sangat sederhana dan menggunakan pengaman serat halus. Bahkan dapat dikatakan ORI pada masa tersebut merupakan mata uang yang sangat sederhana, seadanya, dan cenderung berkualitas kurang, apalagi jika dibandingkan dengan mata uang lainnya yang beredar di Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan tersebut, ORI beredar luas di masyarakat meskipun uang ini hanya dicetak di Yogyakarta. ORI sedikitnya sudah dicetak sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun antara lain, cetakan I pada 17 Oktober 1945, seri II pada 1 Januari 1947, seri III dikeluarkan pada 26 Juli 1947. Pada masa itu, ORI merupakan mata uang yang memiliki nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh de Javasche Bank. Padahal uang ORI adalah uang langka yang semestinya bernilai tinggi.
Pada 8 April 1947, gubernur provinsi Sumatera mengeluarkan rupiah Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera (URIPS). Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri, tetapi penggunaannya dihapuskan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat. Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto. Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi diperdagangkan dengan penalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.