Demikian pandangan Kepala Ekonom Bank Woor Saudara Tbk, Rully Nova, saat dihubungi di Jakarta, pekan ini. Menurut Rully, perekonomian Amerika memang dalam tahap perbaikan. Namun beberapa indikator menunjukkan masih belum sesuai ekspektasi untuk melakukan pengetatan kebijakan moneternya.
"Memang beberapa waktu sebelumnya, data tenaga kerja dan lainnya mulai membaik. Namun justru belakangan ini bergerak hanya mixed saja yang menjadi perhatian Fed untuk mempercepatan kenaikan suku bunganya," kata Rully.
Ia menjelaskan, penguatan mata uang dolar AS terhadap hampir seluruh mata uang global telah membuat semakin meningkatnya defisit di negara ini. Dengan dolar yang menguat tajam dengan mata uang negara lain, maka ekspor Amerika menjadi tidak kompetitif.
"Jadi Fed mungkin akan bersabar (untuk menaikkan suku bunga bank sentral Amerika), karena ya data tenaga kerja masih mixed, inflasi masih di bawah target, apalagi tren dollar AS yang menguat," ujarnya.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.