Deputy Director of Gepscince Service Line Elnusa TS Winarso mengungkapkan, raihan kontrak baru tersebut di tengah tertekannya harga minyak dunia dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menurunkan anggaran investasi hulu migas. "Termasuk investasi eksplorasi," tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis (25/6).
Dia mengatakan, untuk pekerjaan seismik, perolehan kontrak tahun ini sudah melampaui kontrak tahun lalu. Pekerjaan survei seismik 3D akan dilakukan di beberapa wilayah Jawa Barat dan Sumatera Utara. Sementara wilayah Kalimantan Utara untuk Seismik 2D. "Satu pekerjaan sudah dimulai pada akhir semester I tahun ini, sedangkan sisanya akan dimulai pada kuartal III tahun ini," ungkapnya.
Winarso mengatakan, Division of Geoscience diharapkan dapat menggunakan teknologi wirelesspada tahun ini untuk meningkatkan kompetensi dan mempertahankan pangsa pasar seismik nasional.
Selain itu, Division of Geoscience diharapkan mampu mengerjakan aktivitas pekerjaan jasa non seismik lainnya, seperti gravity survey, navitgation posistioning and construction support, magnetic survey, geiphyscal and site survey, topographic and bathymetric survey, magnetotelluric, GGR (Geology and Geoprhysisc Reservoir) serta seismic data processing.
Sepanjang kuartal I – 2015, Elnusa berhasil mengantongi kontrak baru senilai US$ 344 juta. Kontrak ini berasal dari gabungan penyediaan jasa drilling dan oilfield services maupun land seismic services. Dari besaran tersebut sekitar 75 persen atau US$ 256 juta berasal dari jasadrilling and oil field services dan US$ 88 juta berasal dari seismic services.
Sementara pertumbuhan laba bersih selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar 20,31 persen yakni menjadi Rp 65,16 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 54,16 miliar. Adapun pendapatan tercatat sebesar Rp 925 miliar atau naik tipis 0,76 persen dibandingkan kuartal I – 2014 senilai Rp 918 miliar.
Elnusa Tbk (ELSA) didirikan tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT Electronika Nusantara dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1969. Kantor pusat ELSA berdomisili di Graha Elnusa Lt. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, Jakarta Selatan.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Elnusa, antara lain: PT Pertamina (Persero) (pengendali) (41,10%), Dana Pensiun Pertamina (19,3%) dan PT Prudential Life Assurance-REF (9,51%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ELSA adalah bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian. Saat ini, ELSA dan anak usahanya beroperasi di bidang jasa hulu migas dan penyertaan saham pada entitas anak serta entitas ventura bersama yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulu migas, jasa dan perdagangan hilir migas, jasa pengolahan dan penyimpanan data migas, pengelolaan aset lapangan migas dan jasa telekomunikasi. ELSA juga beroperasi di bidang penyediaan barang dan jasa termasuk penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran kepada anak usaha, pihak berelasi dan pihak ketiga.
Pada tanggal 25 Januari 2008, ELSA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ELSA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.460.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp400,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 06 Februari 2008.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.