PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 800 miliar di tahun 2015 ini. Corporate Secretary Eagle High Plantation, Rudy Suhendra mengatakan, dari dana tersebut Rp 200 miliar akan digunakan untuk pembangunan pabrik CPO di Kalimantan Barat dan Papua. Pembangunan dua pabrik itu ditargetkan akan terselesaikan pada tahun 2016. Lalu, Rp 100 miliar untuk tanam 5.000-10.000 hektare (ha). Sisanya, untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan seluas 40.000--50.000 ha, dari total 150.000 yang sudah tertanam.
"Adapun pabrik yang rencana kita bangun itu bisa menghasilkan 45 ton per jam, bisa diperpanjang menjadi 90 ton per jam. Luas pabrik tidak lebih dari 100 ha, termasuk di dalamnya ada perumahan untuk pekerja," katanya.
Adapun dana capex, lanjut dia, didapatkan dari operasional perusahaan dan refinancing yang sedang dijalankan. "Refinancing Rp 2,5 triliun dari BRI, Bank Mandiri, BNI, dan bank lainnya," katanya.
Lebih lanjut, perseroan tahun ini menargetkan kapasitas produksi 400.000 metrik ton. Di mana, dalam waktu lima tahun ke depan bisa meningkat dua kali lipatnya.
BWPT memiliki total kepemilikan lahan sebesar 425.000 hektare, di mana 67% berlokasi di Kalimantan, 9% di Papua, 19% di Sulawesi, dan 5% di Sumatera. Terdapat perkebunan seluas sekitar 152,000 hektare dengan 76% wilayah perkebunan yang sudah menghasilkan, dan 24% sisanya merupakan kawasan yang belum menghasilkan. Umur rata-rata tanaman yang sudah menghasilkan adalah 8 tahun.
Baca Juga Mengenai PT Eagle High Plantation Tbk ( BWPT.JK )
"Adapun pabrik yang rencana kita bangun itu bisa menghasilkan 45 ton per jam, bisa diperpanjang menjadi 90 ton per jam. Luas pabrik tidak lebih dari 100 ha, termasuk di dalamnya ada perumahan untuk pekerja," katanya.
Adapun dana capex, lanjut dia, didapatkan dari operasional perusahaan dan refinancing yang sedang dijalankan. "Refinancing Rp 2,5 triliun dari BRI, Bank Mandiri, BNI, dan bank lainnya," katanya.
Lebih lanjut, perseroan tahun ini menargetkan kapasitas produksi 400.000 metrik ton. Di mana, dalam waktu lima tahun ke depan bisa meningkat dua kali lipatnya.
BWPT memiliki total kepemilikan lahan sebesar 425.000 hektare, di mana 67% berlokasi di Kalimantan, 9% di Papua, 19% di Sulawesi, dan 5% di Sumatera. Terdapat perkebunan seluas sekitar 152,000 hektare dengan 76% wilayah perkebunan yang sudah menghasilkan, dan 24% sisanya merupakan kawasan yang belum menghasilkan. Umur rata-rata tanaman yang sudah menghasilkan adalah 8 tahun.
Baca Juga Mengenai PT Eagle High Plantation Tbk ( BWPT.JK )
Catatan:
Eagle High Plantations Tbk (sebelumnya bernama BW Plantation Tbk) (BWPT) didirikan 06 Nopember 2000 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Kantor pusat Eagle High Plantations Tbk terletak di Menara Batavia Lantai 22, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220.
Pabrik pengolahan kelapa sawit BWPT dan anak usaha berada di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan perkebunan anak usaha berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah; Kabupaten Kutai dan Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur; dan Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Eagle High Plantations Tbk adalah PT Rajawali Capital International (65,54%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BWPT terutama meliputi bidang industri dan pertanian. BWPT dan anak usaha menjalankan kegiatan usaha meliputi pengembangan perkebunan, pertanian, perdagangan, pengolahan hasil perkebunan dan lain-lain. Produk yang dihasilkan mencakup produk hasil kelapa sawit antara lain minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan inti sawit (kernel).
Pada tanggal 19 Oktober 2009, BWPT memperoleh pernyataan efektif dari Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BWPT (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.211.009.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp550,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Oktober 2009.
http://www.beritasatu.com/pasar-modal/285752-tahun-ini-bwpt-anggarkan-capex-rp-800-miliar.html
saham . bursajkse
Eagle High Plantations Tbk (sebelumnya bernama BW Plantation Tbk) (BWPT) didirikan 06 Nopember 2000 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Kantor pusat Eagle High Plantations Tbk terletak di Menara Batavia Lantai 22, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220.
Pabrik pengolahan kelapa sawit BWPT dan anak usaha berada di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan perkebunan anak usaha berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah; Kabupaten Kutai dan Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur; dan Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Eagle High Plantations Tbk adalah PT Rajawali Capital International (65,54%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BWPT terutama meliputi bidang industri dan pertanian. BWPT dan anak usaha menjalankan kegiatan usaha meliputi pengembangan perkebunan, pertanian, perdagangan, pengolahan hasil perkebunan dan lain-lain. Produk yang dihasilkan mencakup produk hasil kelapa sawit antara lain minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan inti sawit (kernel).
Pada tanggal 19 Oktober 2009, BWPT memperoleh pernyataan efektif dari Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BWPT (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.211.009.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp550,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Oktober 2009.
http://www.beritasatu.com/pasar-modal/285752-tahun-ini-bwpt-anggarkan-capex-rp-800-miliar.html
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.