Corporate Secretary JSMR, David Wijayatno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/6) mengatakan seksi III Ruas Bawen-Salatiga ini merupakan kelanjutan dari seksi sebelumnya yaitu seksi I Ruas Semarang-Ungaran (11,3 km) yang telah dioperasikan sejak 17 November 2011, dan seksi II Ruas Ungaran-Bawen (12 km) yang dioperasikan sejak 4 April 2014.
"Saat ini progres pembebasan tanah Ruas Bawen-Salatiga hampir rampung dan telah mencapai 96,78%. Diharapkan pada akhir Juni 2015, pekerjaan konstruksi dapat segera dimulai dan pada lebaran 2016 ruas ini ditargetkan sudah selesai konstruksi serta segera beroperasi," katanya.
Adapun untuk seksi IV Ruas Salatiga-Boyolali sepanjang 24,40 km saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 46,93%.
Sedangkan seksi V Ruas Boyolali-Kartasura sepanjang 7,64 km juga masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 46,48%.
"Keseluruhan seksi pada Jalan Tol Semarang-Solo diharapkan dapat selesai dikonstruksi dan beroperasi pada akhir 2017," ungkapnya.
David menjelaskan langkah pembangunan ini juga meningkatkan perekonomian Jawa Tengah (Jateng).
Jalan tol Semarang-Solo sebagai bagian dari jalan tol Trans Jawa, memiliki arti strategis bagi pengembangan jaringan jalan khususnya di Jawa Tengah dan juga bagi perkembangan dalam skala regional.
"Ke depan, JSMR juga akan terus melakukan pengembangan perusahaan dengan menambah jalan tol baru baik dengan cara mengikuti tender yang diselenggarakan pemerintah, mengakuisisi jalan tol yang tidak dikerjakan investor lama atau dengan memberikan inisiatif kepada pemerintah," pungkasnya.
Catatan:
Jasa Marga (IDX:JSMR ) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang penyelenggara jasa jalan tol. Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1978 setelah jalan tol pertama, yang menghubungkan Jakarta-Bogor selesai dibangun.
Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) didirikan tanggal 01 Maret 1978 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1978. Kantor pusat JSMR beralamat di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550.
Pemegang saham mayoritas Jasa Marga adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 70,00%.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JSMR adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan dibidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Saat ini, Jasa Marga mengoperasikan 26 ruas jalan tol yang dikelola oleh 9 Kantor Cabang.
Selain itu, Jasa Marga juga menjalankan usaha lain melalui cabang (pengelolaan rest area di jalan tol dan SPBU; penyelenggara pelatihan dan pengembangan SDM) dan anak usaha (melalui PT Jasa Layanan Pemeliharaan menjalankan usaha jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan; dan PT Jasamarga Properti menjalankan usaha pembangunan, penjualan dan jasa properti).
Pada tanggal 01 Nopember 2007, JSMR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JSMR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 2.040.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.700,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Nopember 2007.
Pada JSMR terdapat saham Seri A yang mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh Pemegang Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan komisaris dan untuk memberikan persetujuan atas: peningkatan modal, perubahan anggaran dasar, penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan, pembubaran dan likuidasi, pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan komisaris.
Sebagai perusahaan jalan tol pertama di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 37 tahun dalam membangun dan mengoperasikan jalan tol, saat ini Jasa Marga adalah pimpinan dalamindustrinya dengan mengelola lebih dari 531 km jalan tol atau 76% dari total jalan tol di Indonesia.
Sebagai perusahaan infrastruktur penyedia jalan tol keberadaan Jasa Marga sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Pertumbuhan penjualan kendaraan yang tinggi serta kebijakan otoritas pengatur jalan tol yang semakin kondusif akan membuat posisi Jasa Marga semakin kuat dalam industri jalan tol di Indonesia.
Pengelolaan
Jalan Tol Jagorawi
Jalan Tol Ulujami-Serpong (bersama Nusantara Infrastructure)
Jalan Tol Cawang-Pluit
Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo
Jalan Tol Jakarta-Merak (bersama PT Marga Mandalasakti)
Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Jalan Tol Purbaleunyi
Jalan Tol Palimanan-Kanci-Pejagan (bersama PT MNC Infrastruktur Utama, anak perusahaan MNC Media)
Jalan Tol Dalam Kota Semarang
Jalan Tol Surabaya-Porong
Jalan Tol Belmera
Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta (bersama PT Citra Marga Nushapala Persada)
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (bersama JLJ, JLB, dan MLJ)
Jalan Tol Lingkar Luar Bogor (Marga Sarana Jabar, salah satu anak perusahaan PT Jasa Marga bersama PT Citra Marga Nushapala Persada)
Jalan Tol Waru-Juanda (bersama PT Marga Nujyasumo Agung dan PT Citra Margatama Surabaya, anak perusahaan PT Citra Marga Nushapala Persada)
Jalan Tol Semarang-Solo (Trans Marga Jateng)
Jalan Tol Gempol-Pasuruan (Margabumi Adhikaraya)
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (perkiraan selesai tahun 2016)
Rencana jalur HOV
Jalan Tol Jagorawi (ruas Sentul Selatan-Cawang)
Jalan Tol Jakarta-Cikampek (ruas Cikarang Utama-Cawang)
Jalan Tol Jakarta-Tangerang
Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo
Jalan Tol Ulujami-Serpong
Jalan Tol Serpong-Balaraja
Jasa Marga (IDX:JSMR ) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang penyelenggara jasa jalan tol. Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1978 setelah jalan tol pertama, yang menghubungkan Jakarta-Bogor selesai dibangun.
Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) didirikan tanggal 01 Maret 1978 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1978. Kantor pusat JSMR beralamat di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550.
Pemegang saham mayoritas Jasa Marga adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 70,00%.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JSMR adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan dibidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Saat ini, Jasa Marga mengoperasikan 26 ruas jalan tol yang dikelola oleh 9 Kantor Cabang.
Selain itu, Jasa Marga juga menjalankan usaha lain melalui cabang (pengelolaan rest area di jalan tol dan SPBU; penyelenggara pelatihan dan pengembangan SDM) dan anak usaha (melalui PT Jasa Layanan Pemeliharaan menjalankan usaha jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan; dan PT Jasamarga Properti menjalankan usaha pembangunan, penjualan dan jasa properti).
Pada tanggal 01 Nopember 2007, JSMR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JSMR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 2.040.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.700,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Nopember 2007.
Pada JSMR terdapat saham Seri A yang mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh Pemegang Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan komisaris dan untuk memberikan persetujuan atas: peningkatan modal, perubahan anggaran dasar, penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan, pembubaran dan likuidasi, pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan komisaris.
Sebagai perusahaan jalan tol pertama di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 37 tahun dalam membangun dan mengoperasikan jalan tol, saat ini Jasa Marga adalah pimpinan dalamindustrinya dengan mengelola lebih dari 531 km jalan tol atau 76% dari total jalan tol di Indonesia.
Sebagai perusahaan infrastruktur penyedia jalan tol keberadaan Jasa Marga sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Pertumbuhan penjualan kendaraan yang tinggi serta kebijakan otoritas pengatur jalan tol yang semakin kondusif akan membuat posisi Jasa Marga semakin kuat dalam industri jalan tol di Indonesia.
Pengelolaan
Jalan Tol Jagorawi
Jalan Tol Ulujami-Serpong (bersama Nusantara Infrastructure)
Jalan Tol Cawang-Pluit
Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo
Jalan Tol Jakarta-Merak (bersama PT Marga Mandalasakti)
Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Jalan Tol Purbaleunyi
Jalan Tol Palimanan-Kanci-Pejagan (bersama PT MNC Infrastruktur Utama, anak perusahaan MNC Media)
Jalan Tol Dalam Kota Semarang
Jalan Tol Surabaya-Porong
Jalan Tol Belmera
Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta (bersama PT Citra Marga Nushapala Persada)
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (bersama JLJ, JLB, dan MLJ)
Jalan Tol Lingkar Luar Bogor (Marga Sarana Jabar, salah satu anak perusahaan PT Jasa Marga bersama PT Citra Marga Nushapala Persada)
Jalan Tol Waru-Juanda (bersama PT Marga Nujyasumo Agung dan PT Citra Margatama Surabaya, anak perusahaan PT Citra Marga Nushapala Persada)
Jalan Tol Semarang-Solo (Trans Marga Jateng)
Jalan Tol Gempol-Pasuruan (Margabumi Adhikaraya)
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (perkiraan selesai tahun 2016)
Rencana jalur HOV
Jalan Tol Jagorawi (ruas Sentul Selatan-Cawang)
Jalan Tol Jakarta-Cikampek (ruas Cikarang Utama-Cawang)
Jalan Tol Jakarta-Tangerang
Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo
Jalan Tol Ulujami-Serpong
Jalan Tol Serpong-Balaraja
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.