Selasa, 23 Juni 2015

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ( BBTN.JK ) - Dapat Kucuran Dana Pemerintah Sebesar Rp .48,5 Triliun

Image result for PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan PT Bank Tabungan Negara (Persero) akan mendapat kucuran dana kelolaan milik BPJS Tenaga Kerja untuk membiayai program satu juta rumah.

Gatot Trihargo, Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa, mengatakan dana kelolaan BPJS yang akan ditempatkan di BTN diestimasi mencapai Rp48,5 triliun per tahun.

"Ini bisa mendanai ribuan rumah pekerja, kontribsi dari BPJS sekitar 300.000 unit rumah," jelasnya seperti dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Selasa (23/6/2015).

Menurut Gatot, penyertaan dalam jumlah besar itu dimungkinkan dengan adanya perubahan PP No. 99 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Revisi beleid ini memungkinkan penempatan dana kelolaan dari sebelumnya maksimal 5% menjadi 30%. Adapun revisi direncanakan rampung pada 1 Juli 2015.

Gatot berharap penempatan dana dari BJPS akan membuat likuiditas BTN akan meningkat sehingga mampu membiayai program satu juta rumah yang digalakkan pemerintah. Selain itu, dana dari BPJS diharapkan bisa menekan biaya dana BTN.

Pasalnya, hingga saat ini struktur pendanaan BTN didominasi dana mahal, baik dari deposito maupun obligasi. Per Maret 2015, 83,55% pendanaan BTN senilai Rp131,08 triliun berasal dari dana pihak ketiga (DPK) di mana 55,34% di antaranya berasal dari deposito. Sementara itu, porsi sumber dana dari surat utang mencapai 7,59% dan 4,56% dari pinjaman.

Gatot menambahkan, penempatan dana dari BPJS juga akan mengurangi rencana penyertaan modal kepada BTN. Dia mengatakan, PMN untuk BTN direncanakan mencapai Rp1 triliun dari rencana sebelumnya sebesar Rp4,6 triliun.

Iman Nugroho Soeko, Direktur Treasury & Asset Management BTN, mengatakan perseroan masih melakukan diskusi dengan BPJS Ketenagakerjaan terkait dengan rencana penempatan dana ini.

Dia menambahkan, dana dari BPJS Ketenagakerjaan bisa ditempatkan di DPK. "Bisa dalam bentuk deposito atau giro jangka panjang seperti FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) dari pemerintah," katanya kepada Bisnis, Senin (22/6).

Hingga akhir tahun, BTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 17%-19% dengan ditopang pertumbuhan DPK sebesar 19%-20%. Per Maret 2015, pertumbuhan kredit BTN mencapai 16,86%% menjadi Rp120,15 triliun.




























Catatan:

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) (BBTN) didirikan 09 Februari 1950 dengan nama "Bank Tabungan Pos". Kantor pusat BBTN berlokasi di Jalan Gajah Mada No. 1, Jakarta Pusat. Saat ini BBTN memiliki 87 kantor cabang (termasuk 22 kantor cabang syariah), 247 cabang pembantu (termasuk 21 kantor cabang pembantu syariah), 486 kantor kas (termasuk 7 kantor kas syariah), dan 2.948 SOPP (System on-line Payment Point/Kantor Pos on-line).

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 60,13%.

Cikal bakal BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897. Pada tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, bank ini dibekukan dan digantikan dengan Tyokin Kyoku atau chokinkyoku (貯金局?). Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesiabank ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah menjadi Kantor Tabungan Pos. Nama dan bentuk perusahaan selanjutnya berubah beberapa kali hingga akhirnya pada tahun 1963 diubah menjadi nama dan bentuk resmi yang berlaku saat ini.[butuh rujukan]

Sejarah BTN:

1897:Berdiri dengan nama Postpaar Bank
1942-1945:Berubah nama menjadi Chokin Kyoku
1950:Menjadi Bank Tabungan Pos
1963:Menjadi Bank Tabungan Negara
1968:Resmi dimiliki Pemerintah(BUMN)
1974:Pelayanan lebih difokuskan
1989:Mendapat izin bank umum dan penerbitan obligasi
1992:Menjadi Persero
1994:Mendapat izin bank devisa
2000:Ikut program Rekapitulasi
2002:Pinjaman Tanpa Subsidi
2003:Restrukturisasi
2005:Peluncuran BTN Syariah
2008:Sekuritisasi Aset

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Bank BTN adalah menjalankan kegiatan umum perbankan, termasuk melakukan kegiatan Bank berdasarkan prinsip syariah. BBTNmulai melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah sejak 14 Februari 2005.

Pada tanggal 08 Desember 2009, BBTN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBTN (IPO) Seri B kepada masyarakat sebanyak 2.360.057.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 Desember 2009.

Pada Bank BTN terdapat 1 lembar Saham Seri A Dwiwarna yang dipegang Pemerintah Negara Republik Indonesia. Pemegang saham seri A memperoleh hak khusus untuk mengajukan calon Dewan Komisaris dan Direksi sebagai tambahan atas hak yang diperoleh pemegang saham seri B.



http://finansial.bisnis.com/read/20150623/90/446214/program-sejuta-rumah-btn-dapat-kucuran-dana-rp485-triliun

saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.