Dividen saham KIJA / Kawasan Industri Jababeka Tbk 2015 akan dibagikan kepada pemegang saham dengan Rasio Pembagian Dividen Saham, yakni setiap 237 saham lama akan memperoleh 5 dividen saham (237:5).
Adapun jadwal pembagian dividen saham sebagai berikut:
Kegiatan | Tanggal |
---|---|
Cum dividen saham pada Pasar Reguler dan Nego | 15 Jul 2015 |
Ex Cum dividen saham pada Pasar Reguler dan Pasar Nego | 22 Jul 2015 |
Cum dividen saham pada Pasar Tunai | 24 Jul 2015 |
Ex Cum dividen saham pada Pasar Tunai | 27 Jul 2015 |
Daftar Pemegang Saham berhak atas dividen saham (Recording Date) | 24 Jul 2015 |
Tanggal pembagian dividen saham | 07 Ags 2015 |
Catatan:
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Kawasan Industri Jababeka Tbk adalah Meadowood Capital, Ltd (12,65%) dan Intellitop Finance Limited (7,317%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KIJA meliputi usaha di bidang kawasan industri berikut seluruh sarana penunjangnya, antara lain pembangunan perumahan, apartemen, perkantoran, pertokoan, pembangunan dan instalasi pengelolaan air bersih, limbah, telepon dan listrik serta sarana-sarana lain yang diperlukan dalam menunjang pengelolaan kawasan industri, juga termasuk diantaranya penyediaan fasilitas-fasilitas olahraga dan rekreasi di lingkungan kawasan industri, ekspor dan impor barang-barang yang diperlukan bagi usaha-usaha yang berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan kawasan industri.
Pada tanggal 05 Desember 1994, KIJA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham KIJA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Januari 1995.
Inti dari bisnis Perseroan adalah mengembangkan kawasan industri yang didukung dan ditingkatkan dengan infrastruktur dan jasa manajemen kota. Kunci strategi Perseroan adalah menciptakan bisnis yang menghasilkan critical mass sehingga dapat menciptakan bisnis-bisnis lainnya. Permintaan yang telah dibuat memungkinkan Perseroan untuk menawarkan dan meningkatkan pembangunan kawasan komersial dan residensial, serta layanan infrastruktur dan jasa manajemen estat, kemudian menciptakan kota berbasis industri yang mandiri.
Bisnis Perseroan dapat dibagi menjadi pilar berikut:
Tanah & Pengembangan Properti
Infrastruktur & Jasa, dan
Leisure & Hospitality.
Pengembangan utama Perseroan adalah kota terpadu seluas 5.600 hektar, Kota Jababeka di Cikarang, dengan penduduk sekitar 1 juta orang. Kota Jababeka telah berkembang dari sebuah lahan hijau menjadi sebuah komunitas. Kota ini terletak 35 kilometer sebelah timur Jakarta, berlokasi strategis sepanjang koridor Bekasi - Cikampek, terdiri dari kawasan industri untuk indutri ringan, menengah, dan otomotif. Kota Jababeka dapat diakses dengan jalan tol dan kereta api dengan jarak tempuh 45 menit dari pusat bisnis Jakarta.
Kota Jababeka adalah daerah pemukiman dengan kawasan industri yang mandiri dimana kini telah mempunyai sekitar 1.650 perusahaan nasional dan multinasional dari 30 negara (diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Australia, Jepang, China, Taiwan, Singapura, Malaysia, dll) dan telah mempekerjakan lebih dari 700.000 pekerja dan 4.300 ekspatriat. Perseroan memiliki tenant yang terdiri dari perusahaan multinasional seperti Loreal, ICI Paints, Mattel, Samsung, Unilever, United Tractors, Akzo Nobel, dan Nissin Mas.
Menggunakan Kota Jababeka sebagai landasan, Perseroan mengembangkan kota terpadu di Tanjung Lesung yang melayani industri pariwisata, perhotelan dan rekreasi. Tanjung Lesung, terletak sekitar 200 kilometer dari barat daya Jakarta.
Selain itu, Perseroan juga telah memulai sebuah proyek pengembangan kota mandiri yang bekerjasama dengan Sembcorp Development Indonesia Pte . Ltd , anak perusahaan dari Sembcorp (Singapura) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang berlokasi strategis sekitar 21 kilometer barat dari Semarang, ibukota provinsi Jawa Tengah, 20 kilometer dari Bandara Internasional Ahmad Yani, dan 25 kilometer ke Pelabuhan Tanjung Emas. Selain itu, Jababeka memiliki ruang kantor di pusat bisnis Jakarta, Menara Batavia, yang juga berfungsi sebagai kantor perwakilan perusahaan.
Dengan meningkatnya ukuran dan jumlah penduduk di Kota Jababeka, kebutuhan untuk mendukung dan fasilitas rekreasi muncul, dan kemudian Perusahaan menambahkan sebuah taman pendidikan, pusat bisnis, lapangan golf, klub bisnis, dan beberapa fasilitas lain, di mana titik Perseroan menjadi pengembang kota mandiri yang berhasil. Dengan peresmian Power Plant dan Dry Port, Perusahaan menempatkan moto Beyond Property dalam praktek, yang kemudian didukung oleh proyek-proyek pembangunan Mix Perusahaan telah berkembang menjadi perusahaan berintegrasi, yang menawarkan berbagai macam real estate dan produk infrastruktur serta fasilitas logistik dengan mengawali proyek dry port.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.