Malaysia mendapat berkah tak terduga dari penerapan larangan ekspor mineral mentah oleh pemerintah Indonesia, dengan peningkatan ekspor berlipat untuk memenuhi permintaan dari China.
Menurut Ketua Asosiasi Produsen Bijih Besi dan Bauksit Indonesia, Erry Sofyan, setidaknya lima perusahaan tambang Indonesia berinvestasi di Malaysia untuk mengekstrak bijih mineral dan dikirim ke China.
"Malaysia adalah pemenang dari larangan ekspor Indonesia," kata Sofyan, seperti dilansir Bloomberg, Jumat (26/6). "Ini seperti bel peringatan. Mereka (Malaysia) akhirnya menyadari bahwa mereka memiliki bauksit dan logam yang memiliki nilai ekonomis yang baik. Mereka melihat kesempatan dan ekspor mereka melonjak," paparnya.
Indonesia merupakan pemasok bijih bauksit terbesar ke China sebelum larangan diterapkan pada Januari 2014. Kini, kata Sofyan, pasokan ke China dipenuhi oleh lima perusahaan tambang yang beroperasi di Kuantan, Pahan, dan Kelantan. Menurut Sofyan, izin ekspor sangat mudah didapat di Malaysia.
Merespons hal itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono, menegaskan investasi perusahaan Indonesia di Malaysia itu tidak ada masalah. Indonesia, tegas dia, tetap dengan sasaran untuk mengekspor mineral dengan nilai tambah.
Menurut Ketua Asosiasi Produsen Bijih Besi dan Bauksit Indonesia, Erry Sofyan, setidaknya lima perusahaan tambang Indonesia berinvestasi di Malaysia untuk mengekstrak bijih mineral dan dikirim ke China.
"Malaysia adalah pemenang dari larangan ekspor Indonesia," kata Sofyan, seperti dilansir Bloomberg, Jumat (26/6). "Ini seperti bel peringatan. Mereka (Malaysia) akhirnya menyadari bahwa mereka memiliki bauksit dan logam yang memiliki nilai ekonomis yang baik. Mereka melihat kesempatan dan ekspor mereka melonjak," paparnya.
Indonesia merupakan pemasok bijih bauksit terbesar ke China sebelum larangan diterapkan pada Januari 2014. Kini, kata Sofyan, pasokan ke China dipenuhi oleh lima perusahaan tambang yang beroperasi di Kuantan, Pahan, dan Kelantan. Menurut Sofyan, izin ekspor sangat mudah didapat di Malaysia.
Merespons hal itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono, menegaskan investasi perusahaan Indonesia di Malaysia itu tidak ada masalah. Indonesia, tegas dia, tetap dengan sasaran untuk mengekspor mineral dengan nilai tambah.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.