
PT Bank Internasional Indonesia Tbk menerbitkan sertifikat deposito atau negotiable sertificate deposit dalam tiga seri senilai Rp635 miliar.
Berdasarkan keterangan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, ketiga seri NCD tersebut didaftarkan pada 22 Juni 2015 dengan nama NCD II Bank BII 2015.
Jumlah emisi dalam seri A mencapai Rp310 miliar dengan tenor 247 hari dan memiliki tingkat kupon 8,7%. Sementara itu, seri B dan seri C masing-masing diterbitkan dengan jumlah Rp150 miliar dan Rp175 miliar dengan tenor 367 hari dan 549 hari. Adapun tingkat kupon untuk seri B dan seri C mencapai masing-masing 8,85% dan 9,15%.
Dalam penerbitan ini, yang bertindak sebagai arranger adalah PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, dan PT Maybank Kim Eng Securities.
Sebelumnya, BII juga telah menerbitkan NCD I Tahun 2014. Jumlah yang akan jatuh tempo pada November 2015 mencapai Rp580 miliar.
Sebelumnya, Taswin Zakaria, Presiden Direktur BII, mengatakan jumlah NCD yang akan diterbitkan tahun ini mencapai Rp1,5 triliun. Dia menyebut penerbitan NCD menjadi opsi alternatif karena perseroan sejauh ini belum berencana menggunakan sisa hak emisi penerbitan umum berkelanjutan (PUB).
"Obligasi kami gak tahu long duration itu kondisi suku bunga gimana, kalau kami terbitkan mungkin akan terlalu mahal," ujarnya.
Catatan:Berdasarkan keterangan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, ketiga seri NCD tersebut didaftarkan pada 22 Juni 2015 dengan nama NCD II Bank BII 2015.
Jumlah emisi dalam seri A mencapai Rp310 miliar dengan tenor 247 hari dan memiliki tingkat kupon 8,7%. Sementara itu, seri B dan seri C masing-masing diterbitkan dengan jumlah Rp150 miliar dan Rp175 miliar dengan tenor 367 hari dan 549 hari. Adapun tingkat kupon untuk seri B dan seri C mencapai masing-masing 8,85% dan 9,15%.
Dalam penerbitan ini, yang bertindak sebagai arranger adalah PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, dan PT Maybank Kim Eng Securities.
Sebelumnya, BII juga telah menerbitkan NCD I Tahun 2014. Jumlah yang akan jatuh tempo pada November 2015 mencapai Rp580 miliar.
Sebelumnya, Taswin Zakaria, Presiden Direktur BII, mengatakan jumlah NCD yang akan diterbitkan tahun ini mencapai Rp1,5 triliun. Dia menyebut penerbitan NCD menjadi opsi alternatif karena perseroan sejauh ini belum berencana menggunakan sisa hak emisi penerbitan umum berkelanjutan (PUB).
"Obligasi kami gak tahu long duration itu kondisi suku bunga gimana, kalau kami terbitkan mungkin akan terlalu mahal," ujarnya.
Bank Internasional Indonesia (disingkat BII, IDX: BNII) adalah bank yang didirikan diIndonesia. Saat ini, BII sedang dalam proses perubahan nama menjadi Bank Maybank Indonesia (menunggu persetujuan Kementerian Hukum dan HAM dan Bank Indonesia.[3]
Bank Internasional Indonesia Tbk (Bank BII) (BNII) didirikan 15 Mei 1959. Kantor Pusat Bank BII beralamat di Sentral Senayan III, Jalan Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno – Senayan, Jakarta. Saat ini Bank BII memiliki 1 kantor pusat, 81 kantor cabang, 330 kantor cabang pembantu, 1 kantor cabang pembantu mikro, 20 kantor fungsional mikro, 7 kantor kas, 7 kantor cabang Syariah, dan 2 kantor cabang pembantu Syariah.
Pada tanggal 31 Maret 1980 Bank BII melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Tabungan Untuk Umum 1859, Surabaya.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank BII, antara lain: Sorak Financial Holdings Pte. Ltd (45,02%), Maybank Offshore Corporate Service (33,96%) dan UBS AG London (18,31%).
Pemegang Pengendali utama Bank BII adalah Malayan Banking Berhad (Maybank). Maybank mengendalikan Bank BII melalui Sorak Financial Holdings Pte. Ltd dan Maybank Offshore Corporate Service (Labuan) Sdn. Bhd.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BNII adalah melakukan usaha di bidang perbankan, dan melakukan kegiatan perbankan lainnya berdasarkan prinsip Syariah.
Bank BII memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF).
Pada tanggal 02 Oktober 1989, BNII memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BNII (IPO) kepada masyarakat sebanyak 12.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp11.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 21 Nopember 1989.
Sejarah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk didirikan 15 Mei 1959. Setelah mendapatkan izin sebagai bank devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI) pada 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII telah tumbuh menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia.
Pada 30 September 2008, Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. (MOCS), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Malayan Banking Berhad (Maybank), menyelesaikan pengambilalihan 100% saham Sorak Financial Holdings Pte, Ltd, pemilik 55,51% saham BII. Pada Desember 2008, MOCS menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII dan meningkatkan kepemilikannya.
BII adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional yang memiliki 303 cabang termasuk lima cabang Syariah, serta 893 ATM dan 15 CDM (Cash Deposit Machines) BII di seluruh Indonesia, dan juga sudah terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM yang tergabung dalam Jaringan ATM Prima, ATM Bersama, ALTO, Cirrus dan jaringan MEPS di Malaysia dan sekaligus terhubung dengan lebih dari 2.800 ATM Maybank di Malaysia dan Singapura serta memiliki kantor cabang luar negeri di Mauritius, Mumbai dan Cayman Islands. Per 30 September 2010, total simpanan nasabah sebesar Rp55 triliun dan aset sebesar Rp72 triliun. BII menyediakan serangkaian jasa keuangan melalui kantor cabang dan jaringan ATM, Phone Banking dan Internet Banking. BII telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan aktif di sektor UKM/Komersial, Konsumer dan Korporasi. BII menyediakan produk dan jasa untuk perusahaan berskala menengah dan komersial serta menyediakan kepada individu produk-produk kartu kredit, KPR, deposito, pinjaman dan layanan wealth management. Sedangkan layanan untuk nasabah korporasi adalah pinjaman, trade finance, cash management, kustodian dan foreign exchange.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.