PT Binakarya Jaya Abadi Tbk menawarkan harga penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada kisaran Rp900-1300 per lembar saham.
Direktur RHB OSK Sekuritas Indonesia, Shiantaraga, selaku penjamin emisi IPO PT Binakarya Jaya Abadi Tbk kepada pers di Jakarta, Jumat (13/6) mengatakan dalam aksi korporasi ini, perseroan akan melepas sekitar 35% saham atau setara 238.150.769 lembar saham baru dari modal disetor setelah penawaran umum.
"Dana hasil IPO nantinya akan digunakan sekitar 50% sebagai belanja modal, kemudian 30% sebagai refinancing utang dan sisanya 20% untuk modal kerja," katanya.
Adapun perseroan menargetkan meraup dana segera hingga Rp309 miliar dari proses IPO ini.
Untuk masa bookbuilding akan dimulai 4 Juni–11 Juni 2015. Saat ini Perseroan masih menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diharapkan diperoleh pada 22 Juni 2015, sehingga dapat melakukan penawaran umum pada 23-26 Juni 2015.
Selanjutnya penjatahan saham pada 29 Juni 2015, dan distribusi saham 30 Juni 2015 serta pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 1 Juli 2015.
Direktur RHB OSK Sekuritas Indonesia, Shiantaraga, selaku penjamin emisi IPO PT Binakarya Jaya Abadi Tbk kepada pers di Jakarta, Jumat (13/6) mengatakan dalam aksi korporasi ini, perseroan akan melepas sekitar 35% saham atau setara 238.150.769 lembar saham baru dari modal disetor setelah penawaran umum.
"Dana hasil IPO nantinya akan digunakan sekitar 50% sebagai belanja modal, kemudian 30% sebagai refinancing utang dan sisanya 20% untuk modal kerja," katanya.
Adapun perseroan menargetkan meraup dana segera hingga Rp309 miliar dari proses IPO ini.
Untuk masa bookbuilding akan dimulai 4 Juni–11 Juni 2015. Saat ini Perseroan masih menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diharapkan diperoleh pada 22 Juni 2015, sehingga dapat melakukan penawaran umum pada 23-26 Juni 2015.
Selanjutnya penjatahan saham pada 29 Juni 2015, dan distribusi saham 30 Juni 2015 serta pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 1 Juli 2015.
Catatan:
PT Binakarya Jaya Abadi melalui entitas anak usahanya akan menggarap dua unit hotel di wilayah Bali pada tahun depan.
Presiden Direktur Binakarya Jaya Abadi Budianto Halim mengatakan, perusahaan selain fokus pada bisnis inti, yakni penjualan unit properti, juga bersiap merambah ke area komersial kompleks dan perhotelan.
"Kami akan membangun dua proyek hotel di Bali dan satu apartemen di Bekasi. Proyek tersebut akan digarap oleh anak usaha," kata Budi dalam paparan publiknya di Jakarta, Jumat (12/6/2015).
Sejauh ini, fokus proyek pembangunan perseroan adalah apartement sebanyak enam proyek, residensial sebanyak tiga proyek dan Komersial sebanyak 11 proyek. Saat ini, Binakarya memiliki pengembangan lahan seluas 689,625 meter persegi (m2), dengan land bank seluas 369,524 m2.
Adapun tiga proyek properti baru yang akan dikembangkan melalui entitas anak usaha perseroan, di antaranya Hotel Horisan Bali oleh PT Binakarya Makmur Sentosa, dengan luas area mendekati 2.000 m2, yang ditargetkan selesai 2017.
Proyek kedua adalah Hotel Dhyana Pura Seminyak, dibangun oleh PT Karya Cipta Makmur Abadi dengan luas lahan hampir 13.000 m2 dan ditargetkan selesai pada 2018.
Sedangkan proyek ketiga yang dibangun oleh PT Binakarya Makmur Abai, yakni Apertement Juanda, Bekasi. Luas lahan proyek ketiga ini melebihi 11.000 m2 dan ditargetkan tuntas pada 2019.
"Ke depan akan ada proyek baru sejalan dengan akuisisi lahan-lahan potensial," pungkas Halim.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.