Pengembang properti, PT Binakarya Jaya Abadi Tbk berencana melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) dengan menerbitkan 238,15 juta lembar saham baru.
Menurut Presiden Direktur Binakarya, Budianto Halim, penawaran umum saham perdana ini menerbitkan 238.150.769 lembar saham baru atau 35 persen dari modal disetor setelah penawaran umum.
"Untuk mendukung pertumbuhan kami di sektor properti, jika ada lahan potensi dan strategis, kami akan mengakuisisi lahan itu," kata Budianto di Jakarta, Jumat (12/6).
Lebih lanjut dia menyebutkan, masa bookbuilding dimulai sejak 10-17 Juni 2014. Perseroan berharap Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan pernyataan efektif pada 26 Juni 2014.
Sehingga, kata Budianto, pihaknya bisa melakukan penawaran umum pada 29 Juni-1 Juli 2015. Selanjutnya, penjatahan saham pada 3 Juli 2015 dan distribusi sahan pada 7 Juli 2015. "Jika tidak ada halangan, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2015," ujarnya.
Budianto mengungkapkan, dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal sebesar 50 persen, sebagai refinancing utang sebesar 30 persen dan sisanya untuk modal kerja. Dia menyebutkan, penjamin pelaksana emisi efek pada IPO ini adalah PT RHB OSK Sekuritas Indonesia.
Menurut Presiden Direktur Binakarya, Budianto Halim, penawaran umum saham perdana ini menerbitkan 238.150.769 lembar saham baru atau 35 persen dari modal disetor setelah penawaran umum.
"Untuk mendukung pertumbuhan kami di sektor properti, jika ada lahan potensi dan strategis, kami akan mengakuisisi lahan itu," kata Budianto di Jakarta, Jumat (12/6).
Lebih lanjut dia menyebutkan, masa bookbuilding dimulai sejak 10-17 Juni 2014. Perseroan berharap Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan pernyataan efektif pada 26 Juni 2014.
Sehingga, kata Budianto, pihaknya bisa melakukan penawaran umum pada 29 Juni-1 Juli 2015. Selanjutnya, penjatahan saham pada 3 Juli 2015 dan distribusi sahan pada 7 Juli 2015. "Jika tidak ada halangan, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2015," ujarnya.
Budianto mengungkapkan, dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal sebesar 50 persen, sebagai refinancing utang sebesar 30 persen dan sisanya untuk modal kerja. Dia menyebutkan, penjamin pelaksana emisi efek pada IPO ini adalah PT RHB OSK Sekuritas Indonesia.
saham . bursajske
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.