
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Buana Finance Tbk (BBLD) menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2014 senilai Rp60 per saham atau setara total Rp98,75 miliar.
Direktur BBLD, Anthony Muljanto kepada pers di Jakarta, Jumat (5/6) mengatakan jumlah dividen tunai ini sama besarnya dengan yang telah dibagikan dari hasil usaha 2013.
"Ini sejalan dengan kebijakan perseroan untuk menjaga kecukupan imbal hasil pemegang saham dan didasarkan pada penilaian atas posisi likuiditas serta permodalan kami yang masih sangat memadai," katanya.
Tingkat permodalan yang kuat terlihat dari rasio gearing (debt to equity ratio) yang masih relatif rendah sebesar 2,16 kali dan total ekuitas mencapai Rp1,1 triliun.
Menurut Anthony ditengah pelemahan kondisi perekonomian global dan juga perlambatan pertumbuhan makro ekonomi Indonesia di 2014, penyaluran pembiayaan baru perseroan turun 14,6% menjadi Rp2,23 triliun.
"Porsi pembiayaan sewa guna usaha (leasing) masih mendominasi nilai pembiayaan baru sebesar Rp1,79 triliun atau setara 80,3%, sedangkan pembiayaan konsumen memberikan kontribusi senilai Rp437 miliar," urainya.
Adapun laba bersih menyusut 18,3% menjadi Rp110,8 miliar di akhir 2014.
Sementara itu hingga 31 Desember 2014 total aset perseroan mencapai Rp3,58 triliun, turun 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur BBLD, Anthony Muljanto kepada pers di Jakarta, Jumat (5/6) mengatakan jumlah dividen tunai ini sama besarnya dengan yang telah dibagikan dari hasil usaha 2013.
"Ini sejalan dengan kebijakan perseroan untuk menjaga kecukupan imbal hasil pemegang saham dan didasarkan pada penilaian atas posisi likuiditas serta permodalan kami yang masih sangat memadai," katanya.
Tingkat permodalan yang kuat terlihat dari rasio gearing (debt to equity ratio) yang masih relatif rendah sebesar 2,16 kali dan total ekuitas mencapai Rp1,1 triliun.
Menurut Anthony ditengah pelemahan kondisi perekonomian global dan juga perlambatan pertumbuhan makro ekonomi Indonesia di 2014, penyaluran pembiayaan baru perseroan turun 14,6% menjadi Rp2,23 triliun.
"Porsi pembiayaan sewa guna usaha (leasing) masih mendominasi nilai pembiayaan baru sebesar Rp1,79 triliun atau setara 80,3%, sedangkan pembiayaan konsumen memberikan kontribusi senilai Rp437 miliar," urainya.
Adapun laba bersih menyusut 18,3% menjadi Rp110,8 miliar di akhir 2014.
Sementara itu hingga 31 Desember 2014 total aset perseroan mencapai Rp3,58 triliun, turun 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Buana Finance Tbk (BBLD) didirikan 07 Juni 1982 dengan nama PT BBL Leasing Indonesia. Kantor pusat BBLD terletak di Gedung Chase Plaza, Lantai 17 dan 19, Jalan Jend. Sudirman No. 21, Jakarta. Saat ini (31/03/2015), BBLD memiliki 21 cabang yaitu di Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, Samarinda, Denpasar, Serpong, Bekasi, Pontianak dan Palangkaraya.
PT Buana Finance Tbk. berawal dari pendirian Lembaga Keuangan Swasta Campuran PT BBL Leasing Indonesia (Bangkok Bank Leasing) pada tanggal 7 Juni 1982. Dengan berjalannya waktu perusahaan terus berkembang bersama kemajuan industri pembiayaan di Indonesia. Pada Tahun 2005 Perseroan berubah nama menjadi PT Buana Finance Tbk., dan semakin mengukuhkan eksistensinya di Industri Keuangan dengan dukungan Group Pendiri dari Bank Buana Indonesia
BBLD beberapa kali melakukan perubahan nama, antara lain:
PT BBL Leasing Indonesia, 07-Jun-1982
PT BBL Dharmala Finance, 26-Sep-1989
BBL Danatama Finance Tbk, 28-Jun-2001
Bina Danatama Finance Tbk, 26-Jun-2003, dan
Buana Finance Tbk, 03-Okt-2015.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Buana Finance Tbk (30/04/2015), antara lain: PT Sari Dasa Karsa (induk usaha) (67,60%) dan Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) (8,10%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BBLD adalah menjalankan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, sewa operasi, pembiayaan konsumen, anjak piutang dan kartu kredit.
Pada tanggal 19 Maret 1990, BBLD memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBLD (IPO) kepada masyarakat sebanyak 2.500.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Mei 1990.
Sehubungan dengan restrukturisasi utang Perusahaan, pinjaman sebesar Rp135.000.000.000 dikonversi menjadi saham pada tanggal 5 Februari 2004 dengan menerbitkan 270.000.000 saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham dan 64.285.714 waran. Waran dapat dikonversi menjadi saham biasa sampai dengan 31 Desember 2008, dengan harga Rp700 per lembar saham.
Sebagai salah satu anggota tertua dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang masih aktif, kami dalam pengembangan industri pembiayaan. Kami merupakan salah satu dari sedikit perusahaan pembiayaan Indonesia yang tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990 dengan fokus usaha di segmen Leasing (Sewa Guna Usaha) dan pembiayaan konsumen (mobil bekas).
Untuk berada pada lini terdepan di pasar, kami senantiasa mengikuti inovasi terkini dari industri, antara lain dari aspek teknologi informasi. Infrastruktur kami saat ini telah ditunjang dengan system komputasi dan informasi yang online ke seluruh cabang di Indonesia selama 24 jam. Didukung dengan sumber daya manusia yang profesional, kecepatan pelayanan kami dapat diandalkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dari Nasabah
Bermodalkan pengalaman selama hampir 3 (tiga) dasawarsa, kami memposisikan diri sebagai mitra usaha yang lebih mengerti atas kebutuhan nasabah. Nilai tambah kami berada pada kepekaan kami menyikapi dinamika kebutuhan pelanggan dan kesungguhan kami untuk membina hubungan secara jangka panjang. Semua aspirasi usaha kami mencerminkan misi, dan nilai-nilai perusahaan yang diinternalisasi secara berkesinambungan
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.