PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) bergabung dengan Rajawali Corpora. Sehingga perseroan menjalankan estafet kepemimpinan untuk terus menjadi pemimpin dalam industri.
Demikian disampaikan Komisaris Utama FORU Indra Abidin, dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin (15/6/2015). Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), perseroan melakukan estafet kepemimpinan dengan mengangkat Aris Boediharjo sebagai Direktur Utama, Indira Abidin sebagai Direktur, sekaligus Sekretaris Perusahaan dan Yuliana Leonarda sebagai Direktur.
Dewan Komisaris FORU yang baru terdiri dari Indra Abidin sebagai Komisaris Utama, Darjoto Setyawan sebagai Komisaris, dan Sebastianus Harry Wiguna sebagai Komisaris Independen.
Sejak perseroan tercatat di bursa, FORU telah membukukan pendapatan usaha sebesar Rp404,3 miliar dan laba komprehensif Rp3,9 miliar. Jasa layanan yang mengalami peningkatan terbesar didapat dari jasa kehumasan sebesar Rp25,93 miliar, meningkat 18,6 persen dibanding pencapaian sebelumnya.
Dengan regenerasi kepemimpinan serta kepemilikan saham mayoritas FORU yang telah beralih kepada PT Karya Citra Prima sehingga FORU menjadi bagian Rajawali Corpora di pertengahan 2014, diharapkan menjadi dorongan kuat dan angin segar bagi FORU untuk semakin maju dan terus berkembang menjadi jaringan komunikasi global yang unggul melalui permodalan yang lebih kuat dan sumber daya manusia Indonesia berkaliber dunia.
"Dengan bergabungnya FORU dengan Rajawali Corpora, didukung dengan pengalaman dan komitmen yang telah kami berikan selama ini, memberi peluang kepada kami untuk melakukan percepatan pertumbuhan dan pengembangan usaha dari rencana semula," jelas Direktur Utama baru FORU , Aris Boediharjo.
AHL
Catatan:
PT Fortune Indonesia Tbk (IDX: FORU)[1] adalah perusahaan pengembangan komunikasi yang didirikan pada tanggal 5 Mei 1970 dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company oleh Mochtar Lubis. Pada saat itu Fortune Indonesia berafiliasi dengan Fortune International Australia.
Fortune Indonesia Tbk (FORU) didirikan tanggal 05 Mei 1970 dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1970. Kantor pusat FORU terletak di Gedung Galaktik, Jl. Harsono R.M. No. 2 Ragunan, Jakarta Selatan 12550.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Fortune Indonesia adalah PT Karya Citra Prima (92,75%).
Pada tanggal 3 Desember 2012, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) menetapkan Fortune Indonesia sebagai salah satu saham dalam perhitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).[2]
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan FORU adalah penjualan jasa komunikasi pemasaran yang antara lain meliputi jasa periklanan (jasa content, communications, dan channel), kehumasan (public relations), perjalanan (travel marketing) dan multimedia (jasa desain grafis meliputi konsep kreatif, aktivasi, dan event).
Pada tanggal 27 Desember 2001, FORU memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham FORU (IPO) kepada masyarakat sebanyak 205.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp130,- per saham dam disertai penerbitan 102.500.000 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp160,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 Januari 2002.
Kegiatan usaha FORU pada saat ini mencakup layanan periklanan, hubungan masyarakat (bahasa Inggris: public relations), disain grafik dan layanan perjalanan (bahasa Inggris: travel service). FORU memiliki beberapa segmen bisnis di bawah empat anak perusahaannya, yaitu PT Fortune Pramana Rancang, PT Pelita Alembana, PT Fortune Adwicipta dan PT Fortune Travindo.
Sejarah
Mochtar Lubis mendirikan sebuah perusahaan periklanan lokal dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company pada tahun 1970 yang pada saat itu perusahaan berafiliasi dengan Fortune International Australia. Tahun 1978 merupakan pijakan awal FORU dalam meretas langkah-langkahnya sebagai perusahaan periklanan di Indonesia.
Pada saat itu, FORU mulai menerapkan jenis-jenis kampanye, seperti seperti Lingkaran Biru KB, Indonesia Bangkit, Satu Abad Bung Hatta dan lain sebagainya. Kampanye-kampanye tersebut dimaksudkan agar memperbaiki kualitas hidup di masyarakat Indonesia. Kampanye pertama mulai dilaksanakan pada tahun 1985. Kampanye pertama tersebut merupakan kampanye pemasaran sosial untuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan mempromosikan alat kontrasepsi sebagai bagian dari program keluarga berencana nasional.
Unit usaha
Fortune Pramana RancangPT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR ) mulai beroperasi pada tahun 1980-an sebagai anak perusahaan dari FORU dan merupakan salah satu konsultan PR awal di Indonesia. Pada tahun 2011, Fortune PR menjadikan dirinya sebagai konsultan komunikasi yang tidak hanya mengembangkan layanan PR, tetapi juga terintegrasi dalam kampanye komunikasi dengan iklan in-house, aktivasi merek dan tim digital.
Fortune AdwiciptaKegiatan pengelola Fortune Adwicipta dalam industri kreatif mencakup layanan aktivasi merek, merek hiburan dan aktivasi perdagangan, dan Consumer Relationship Management (CRM) yang difokuskan pada proses reorganisasi dengan tujuan untuk membangun kinerja yang optimal.
Pelita AlembanaKegiatan Pelita Alembana secara khusus meliputi perencanaan, pembelian dan penempatan ruang iklan di media.
Fortune TravindoTravindo menyediakan rangkaian lengkap perjalanan dan jasa perjalanan baik untuk kelompok asosiasi dan perusahaan besar dengan menyediakan seluruh layanan termasuk akomodasi dan pemandu. Travindo adalah anggota dari Asosiasi Agen Wisata dan Perjalanan Indonesia (bahasa Inggris: Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA)), Asosiasi Transportasi Udara Internasional (bahasa Inggris: International Air Transport Association (IATA)) dan Asosiasi Perjalanan Area Pasifik (bahasa Inggris: Pacific Area Travel Association (PATA)), serta memegang lisensi sebagai Penyelenggara Konferensi Profesional (bahasa Inggris: Professional Conference Organizers (PCO)) dengan Departemen Indonesia Kebudayaan dan Pariwisata.
Demikian disampaikan Komisaris Utama FORU Indra Abidin, dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin (15/6/2015). Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), perseroan melakukan estafet kepemimpinan dengan mengangkat Aris Boediharjo sebagai Direktur Utama, Indira Abidin sebagai Direktur, sekaligus Sekretaris Perusahaan dan Yuliana Leonarda sebagai Direktur.
Dewan Komisaris FORU yang baru terdiri dari Indra Abidin sebagai Komisaris Utama, Darjoto Setyawan sebagai Komisaris, dan Sebastianus Harry Wiguna sebagai Komisaris Independen.
Sejak perseroan tercatat di bursa, FORU telah membukukan pendapatan usaha sebesar Rp404,3 miliar dan laba komprehensif Rp3,9 miliar. Jasa layanan yang mengalami peningkatan terbesar didapat dari jasa kehumasan sebesar Rp25,93 miliar, meningkat 18,6 persen dibanding pencapaian sebelumnya.
Dengan regenerasi kepemimpinan serta kepemilikan saham mayoritas FORU yang telah beralih kepada PT Karya Citra Prima sehingga FORU menjadi bagian Rajawali Corpora di pertengahan 2014, diharapkan menjadi dorongan kuat dan angin segar bagi FORU untuk semakin maju dan terus berkembang menjadi jaringan komunikasi global yang unggul melalui permodalan yang lebih kuat dan sumber daya manusia Indonesia berkaliber dunia.
"Dengan bergabungnya FORU dengan Rajawali Corpora, didukung dengan pengalaman dan komitmen yang telah kami berikan selama ini, memberi peluang kepada kami untuk melakukan percepatan pertumbuhan dan pengembangan usaha dari rencana semula," jelas Direktur Utama baru FORU , Aris Boediharjo.
AHL
Catatan:
PT Fortune Indonesia Tbk (IDX: FORU)[1] adalah perusahaan pengembangan komunikasi yang didirikan pada tanggal 5 Mei 1970 dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company oleh Mochtar Lubis. Pada saat itu Fortune Indonesia berafiliasi dengan Fortune International Australia.
Fortune Indonesia Tbk (FORU) didirikan tanggal 05 Mei 1970 dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1970. Kantor pusat FORU terletak di Gedung Galaktik, Jl. Harsono R.M. No. 2 Ragunan, Jakarta Selatan 12550.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Fortune Indonesia adalah PT Karya Citra Prima (92,75%).
Pada tanggal 3 Desember 2012, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) menetapkan Fortune Indonesia sebagai salah satu saham dalam perhitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).[2]
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan FORU adalah penjualan jasa komunikasi pemasaran yang antara lain meliputi jasa periklanan (jasa content, communications, dan channel), kehumasan (public relations), perjalanan (travel marketing) dan multimedia (jasa desain grafis meliputi konsep kreatif, aktivasi, dan event).
Pada tanggal 27 Desember 2001, FORU memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham FORU (IPO) kepada masyarakat sebanyak 205.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp130,- per saham dam disertai penerbitan 102.500.000 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp160,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 Januari 2002.
Kegiatan usaha FORU pada saat ini mencakup layanan periklanan, hubungan masyarakat (bahasa Inggris: public relations), disain grafik dan layanan perjalanan (bahasa Inggris: travel service). FORU memiliki beberapa segmen bisnis di bawah empat anak perusahaannya, yaitu PT Fortune Pramana Rancang, PT Pelita Alembana, PT Fortune Adwicipta dan PT Fortune Travindo.
Sejarah
Mochtar Lubis mendirikan sebuah perusahaan periklanan lokal dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company pada tahun 1970 yang pada saat itu perusahaan berafiliasi dengan Fortune International Australia. Tahun 1978 merupakan pijakan awal FORU dalam meretas langkah-langkahnya sebagai perusahaan periklanan di Indonesia.
Pada saat itu, FORU mulai menerapkan jenis-jenis kampanye, seperti seperti Lingkaran Biru KB, Indonesia Bangkit, Satu Abad Bung Hatta dan lain sebagainya. Kampanye-kampanye tersebut dimaksudkan agar memperbaiki kualitas hidup di masyarakat Indonesia. Kampanye pertama mulai dilaksanakan pada tahun 1985. Kampanye pertama tersebut merupakan kampanye pemasaran sosial untuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan mempromosikan alat kontrasepsi sebagai bagian dari program keluarga berencana nasional.
Unit usaha
Fortune Pramana RancangPT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR ) mulai beroperasi pada tahun 1980-an sebagai anak perusahaan dari FORU dan merupakan salah satu konsultan PR awal di Indonesia. Pada tahun 2011, Fortune PR menjadikan dirinya sebagai konsultan komunikasi yang tidak hanya mengembangkan layanan PR, tetapi juga terintegrasi dalam kampanye komunikasi dengan iklan in-house, aktivasi merek dan tim digital.
Fortune AdwiciptaKegiatan pengelola Fortune Adwicipta dalam industri kreatif mencakup layanan aktivasi merek, merek hiburan dan aktivasi perdagangan, dan Consumer Relationship Management (CRM) yang difokuskan pada proses reorganisasi dengan tujuan untuk membangun kinerja yang optimal.
Pelita AlembanaKegiatan Pelita Alembana secara khusus meliputi perencanaan, pembelian dan penempatan ruang iklan di media.
Fortune TravindoTravindo menyediakan rangkaian lengkap perjalanan dan jasa perjalanan baik untuk kelompok asosiasi dan perusahaan besar dengan menyediakan seluruh layanan termasuk akomodasi dan pemandu. Travindo adalah anggota dari Asosiasi Agen Wisata dan Perjalanan Indonesia (bahasa Inggris: Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA)), Asosiasi Transportasi Udara Internasional (bahasa Inggris: International Air Transport Association (IATA)) dan Asosiasi Perjalanan Area Pasifik (bahasa Inggris: Pacific Area Travel Association (PATA)), serta memegang lisensi sebagai Penyelenggara Konferensi Profesional (bahasa Inggris: Professional Conference Organizers (PCO)) dengan Departemen Indonesia Kebudayaan dan Pariwisata.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.