Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Mei 2015 kembali mencatat surplus sebesar US$950 juta, setelah membukukan hasil positif selama empat bulan berturut-turut pada awal tahun ini.
Kepala BPS, Suryamin, dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (15/6), menyebutkan kinerja ekspor pada Mei 2015 sebesar US$12,56 miliar atau mengalami penurunan sebesar 4,11 persen dibanding April lalu. Sedangkan dibanding bulan yang sama tahun lalu, terjadi penurunan sebesar 15,24 persen.
Secara kumulatif (Januari-Mei) 2015, lanjut Suryamin, ekspor Indonesia sebesar US$64,72 miliar atau turun 11,84 persen (year on year). Dan untuk ekspor nonmigas secara kumulatif tahun ini sebesar US$56,19 miliar atau turun 7,15 persen (y-o-y).
"Untuk impornya pada bulan Mei 2015 ini sebesar US$11,61 miliar atau turun 8,05 persen dibanding April lalu (month to month), dan turun cukup drastis dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, yakni turun sebesar 21,40 persen (year on year)," kata Suryamin.
Lebih lanjut Suryamin menyebutkan, untuk impor nonmigas pada bulan lalu turun 7,39 persen (m-to-m) menjadi US$9,53 miliar. Sedangkan impor secara kumulatif (Januari-Mei) 2015 sebesar US$60,97 miliar atau turun 17,90 persen (y-o-y), dan impor nonmigas secara kumulatif sebesar US$50,45 miliar atau turun 9,68 persen (y-o-y).
"Dengan demikian, neraca perdagangan Mei 2015 mengalami surplus sebesar US$950 juta, dan secara kumulatif neraca perdagangan kita surplus US$3,75 miliar," ujarnya.
Seperti diketahui, necara perdagangan terus mencatat surplus di awal tahun tahun ini, yakni pada Januari US$709,4 juta, Februari US$738,3 juta, dan Maret surplus hingga US$1,13 miliar. April, neraca perdagangan kembali mencatat surplus sebesar US$454,4 juta. Secara kumulatif (Januari-April) 2015, neraca perdagangan surplus sebesar US$2,77 miliar.
Kepala BPS, Suryamin, dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (15/6), menyebutkan kinerja ekspor pada Mei 2015 sebesar US$12,56 miliar atau mengalami penurunan sebesar 4,11 persen dibanding April lalu. Sedangkan dibanding bulan yang sama tahun lalu, terjadi penurunan sebesar 15,24 persen.
Secara kumulatif (Januari-Mei) 2015, lanjut Suryamin, ekspor Indonesia sebesar US$64,72 miliar atau turun 11,84 persen (year on year). Dan untuk ekspor nonmigas secara kumulatif tahun ini sebesar US$56,19 miliar atau turun 7,15 persen (y-o-y).
"Untuk impornya pada bulan Mei 2015 ini sebesar US$11,61 miliar atau turun 8,05 persen dibanding April lalu (month to month), dan turun cukup drastis dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, yakni turun sebesar 21,40 persen (year on year)," kata Suryamin.
Lebih lanjut Suryamin menyebutkan, untuk impor nonmigas pada bulan lalu turun 7,39 persen (m-to-m) menjadi US$9,53 miliar. Sedangkan impor secara kumulatif (Januari-Mei) 2015 sebesar US$60,97 miliar atau turun 17,90 persen (y-o-y), dan impor nonmigas secara kumulatif sebesar US$50,45 miliar atau turun 9,68 persen (y-o-y).
"Dengan demikian, neraca perdagangan Mei 2015 mengalami surplus sebesar US$950 juta, dan secara kumulatif neraca perdagangan kita surplus US$3,75 miliar," ujarnya.
Seperti diketahui, necara perdagangan terus mencatat surplus di awal tahun tahun ini, yakni pada Januari US$709,4 juta, Februari US$738,3 juta, dan Maret surplus hingga US$1,13 miliar. April, neraca perdagangan kembali mencatat surplus sebesar US$454,4 juta. Secara kumulatif (Januari-April) 2015, neraca perdagangan surplus sebesar US$2,77 miliar.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.