Emiten Konstruksi dan properti PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan laba bersih pada Q1 2015 mencapai Rp11,96 miliar atau Rp1,23 per saham. Laba bersih tersebut menunjukkan kinerja Perseroan melonjak 74,85% pada Q1 2015 bila dibandingkan dengan Laba bersih pada Q1 2014 yaitu sebesar Rp6,84 miliar atau Rp0,70 per saham.
Pencapaian kinerja WSKT pada kuartal I 2015 didukung oleh peningkatan Pendapatan Pokok Perseroan pada Q1 2015 sebesar 35,92% menjadi Rp1,40 triliun dari Pendapatan pokok pada Q1 2014 yaitu Rp1,03 triliun. Pendapatan pokok usaha pada Q1 2015 dan Q1 2014 terdiri dari:
- Jasa Konstruksi – Rp1,15 triliun dan Rp0,95 triliun.
- Penjualan Precast – Rp252,61 miliar dan Rp86,36 miliar.
- Sewa Gedung – Rp0,06 miliar dan Rp0,02 miliar.
Pendapatan dari proyek bersama mengalami penurunan dari Rp13,55 miliar menjadi Rp11,05 miliar.
Beban pokok pendapatan WSKT pada Q1 2015 meningkat sebesar 35,87% menjadi Rp1,25 triliun dari Beban pokok pendapatan pada periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp0,92 triliun, dan Pendapatan (beban) Keuangan mengalami kenaikan dari Rp(18,04) miliar menjadi Rp(50,18) miliar pada Q1 2015, serta Beban usaha mengalami penurunan dari Rp62,46 miliar menjadi Rp68,03 miliar.
Aset WSKT mengalami peningkatan dari Rp12,54 triliun tahun 2014 menjadi Rp13,09 triliun pada Q1 2015. Utang Perseroan meningkat dari Rp9,69 triliun menjadi Rp10,23 triliun.
Catatan:
DIDIRIKAN PADA 1 JANUARI 1961 WASKITA KARYA ADALAH SALAH SATU BUMN TERKEMUKA DI INDONESIA YANG MEMAINKAN PERAN UTAMA DALAM PEMBANGUNAN NEGARA. BERASAL DARI SEBUAH PERUSAHAAN BELANDA BERNAMA "VOLKER MAATSCHAPPIJ NV AANNEMINGS", YANG DIAMBIL ALIH BERDASARKAN KEPUTUSAN PEMERINTAH NO.62/1961, WASKITA KARYA SEMULA BERPARTISIPASI DALAM PERKEMBANGAN AIR YANG TERKAIT TERMASUK REKLAMASI, PENGERUKAN PELABUHAN, DAN IRIGASI.
Sejak 1973, status hukum Waskita Karya telah diubah menjadi "Persero" PT. Waskita Karya, dengan lebih familliar memanggil "Waskita". Sejak saat itu, perusahaan mulai mengembangkan usahanya sebagai kontraktor umum terlibat dalam jangkauan yang lebih luas dalam kegiatan konstruksi termasuk jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara, bangunan, tanaman pembuangan limbah, pabrik semen, pabrik dan fasilitas industri lainnya.
Pada tahun 1980, Waskita mulai melakukan berbagai proyek yang melibatkan teknologi canggih. Transfer teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis dalam bentuk operasi bersama dan joint venture dengan perusahaan asing terkemuka. Prestasi signifikan dan beredar yamg menjadi kebanggaan nasional adalah Sukarno-Hatta, Siwabessy Reaktor Serbaguna, dan Muara Karang Coal Fired Power Plant di Jakarta.
Memasuki tahun 1990, Waskita telah menyelesaikan banyak bangunan bertingkat dengan reputasi baik diterima seperti BNI City (bangunan tertinggi di Indonesia), Bank Indonesia Bangunan Kantor, Graha Niaga Tower, Mandiri Plaza Tower, Shangri-La Hotel dan beberapa apartemen bertingkat bangunan di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.
Waskita telah mencapai kinerja dalam pembangunan jembatan beton bentang panjang dengan menggunakan sistem kantilever bebas dan berhasil menyelesaikan tiga jembatan: Raja Mandala, Rantau Berangin, dan Barelang IV. Prestasi besar menggunakan teknologi serupa terbentuk dalam pembangunan jalan layang "Pasteur-Cikapayang-Surapati" dan jembatan cable stayed di Bandung. Kisah sukses yang sama juga dicapai dalam pembangunan bendungan besar beberapa seperti Pondok, Grogkak, Tilong., Gapit, dan Sumi, yang telah selesai lebih cepat dari jadwal dengan kualitas memuaskan.
Dalam upaya selalu mengutamakan kualitas terdepan apa pun telah memungkinkan Waskita dalam memperoleh sertifikasi ISO 9002:1994 pada bulan November 1995; yang menjadi pengakuan internasional meyakinkan tentang Sistem Manajemen Mutu ISO dilaksanakan oleh perusahaan dan titik awal menuju era global kompetisi. Pada bulan Juni 2003, Waskita telah berhasil memperbarui Sistem Manajemen Mutu dan mampu mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000. Ini menjadi indikasi yang kuat tentang bagaimana perusahaan memahami dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.