PT Bukit Asam Persero Tbk (PTBA) telah merampungkan peningkatan kapasitas pelabuhan batubaranya berupa penambahan dermaga baru yang dapat disandari kapal berkapasitas 210.000 DWT (capsize), di Pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung, Rabu (10/6). Nilai investasi untuk pembangunan dermaga ini sekitar Rp 2 triliun.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam, Joko Pramono, penambahan kapasitas sandar kapal di Pelabuhan Tarahan dapat meningkatkan daya kompetitif penjualan batu bara PTBA di pasar domestik maupun produsen utama dari Australia.
"Konsumen dapat dilayani PTBA dengan kapal berkapasitas besar sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya transportsi batubara yang mereka beli," kata Joko.
Sebelumnya Pelabuhan Tarahan memiliki satu buah dermaga yang dapat disandari kapal berkapasitas 80.000 DWT (panamax) dan satu buah dermaga tongkang dengan kapasitas 10.000 DWT. Sehingga saat ini Pelabuhan Tarahan memiliki tiga dermaga, termasuk dermaga baru dengan kapasitas 210.000 DWT yang semuanya dapat beroperasi secara bersamaan.
Selain peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarahan, Bukit Asam juga melakukan penambahan fasilitas alat muat ke kapal (ship loader) dengan kapasitas 6.000 ton per jam. Sehingga kapal ukuran 210.000 DWT dapat terisi penuh dalam waktu kurang dari tiga hari.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam, Joko Pramono, penambahan kapasitas sandar kapal di Pelabuhan Tarahan dapat meningkatkan daya kompetitif penjualan batu bara PTBA di pasar domestik maupun produsen utama dari Australia.
"Konsumen dapat dilayani PTBA dengan kapal berkapasitas besar sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya transportsi batubara yang mereka beli," kata Joko.
Sebelumnya Pelabuhan Tarahan memiliki satu buah dermaga yang dapat disandari kapal berkapasitas 80.000 DWT (panamax) dan satu buah dermaga tongkang dengan kapasitas 10.000 DWT. Sehingga saat ini Pelabuhan Tarahan memiliki tiga dermaga, termasuk dermaga baru dengan kapasitas 210.000 DWT yang semuanya dapat beroperasi secara bersamaan.
Selain peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarahan, Bukit Asam juga melakukan penambahan fasilitas alat muat ke kapal (ship loader) dengan kapasitas 6.000 ton per jam. Sehingga kapal ukuran 210.000 DWT dapat terisi penuh dalam waktu kurang dari tiga hari.
Catatan:
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk atau disingkat menjadi Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) didirikan tanggal 02 Maret 1981. Kantor pusat PTBA terletak di Menara Kadin Indonesia Lt. 9 & 15. Jln. H.R. Rasuna Said X-5, Kav. 2-3, Jakarta 12950.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bukit Asam (Persero) Tbk adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 65,017%.
Pada tahun 1993, Bukit Asam (Persero) Tbk ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Satuan Kerja Pengusahaan Briket.
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk atau lebih dikenal dengan nama Bukit Asam adalah Perusahaan Pertambangan yang dimilik oleh Pemerintah Indonesia yang didirikan pada tahun 1950Sejarah Perusahaan[sunting | sunting sumber]
Sejarah pertambangan batu bara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining) di wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya. Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining) hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batu bara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk atau disingkat menjadi Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) didirikan tanggal 02 Maret 1981. Kantor pusat PTBA terletak di Menara Kadin Indonesia Lt. 9 & 15. Jln. H.R. Rasuna Said X-5, Kav. 2-3, Jakarta 12950.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bukit Asam (Persero) Tbk adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 65,017%.
Pada tahun 1993, Bukit Asam (Persero) Tbk ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Satuan Kerja Pengusahaan Briket.
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk atau lebih dikenal dengan nama Bukit Asam adalah Perusahaan Pertambangan yang dimilik oleh Pemerintah Indonesia yang didirikan pada tahun 1950Sejarah Perusahaan[sunting | sunting sumber]
Sejarah pertambangan batu bara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining) di wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya. Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining) hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batu bara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.
Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batu bara.
Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode "PTBA".
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTBA adalah bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan batubara beserta hasil olahannya, dan pengembangan perkebunan.
Pada tanggal 03 Desember 2002, PTBA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTBA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham disertai Waran Seri I sebanyak 173.250.000. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2002.
Unit Bisnis
Merk
PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) pasar 6 (lima) jenis batu bara yang berbeda - IPC 53, BA 55, BA 59, BA 63, BA 67, BA 70
Penghargaan & Pencapaian
April - Top Performing Listed Companies 2009 dalam acara Investor Award 2009 untuk emiten sektor Industri Dasar dan Primer.
Februari - Award Terbaik III Bidang Sosial, dalam CSR Award yang diselenggarakan oleh CSR Indonesia
Februari - Award Terbaik III Bidang Sosial, dalam CSR Award yang diselenggarakan oleh CSR Indonesia
Memperoleh sertifikat OHSAS 18001 Standard Management System bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari TUV Nord Germany.
Mei 2010 - Best Listed Companies 2010 dari Investor Awards 2010
Mei 2010 - Best Listed Companies 2010 dari Investor Awards 2010
http://industri.kontan.co.id/news/ptba-resmikan-dermaga-berkapasitas-210000-dwt
saham . bursajske
Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode "PTBA".
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTBA adalah bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan batubara beserta hasil olahannya, dan pengembangan perkebunan.
Pada tanggal 03 Desember 2002, PTBA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTBA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham disertai Waran Seri I sebanyak 173.250.000. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2002.
Unit Bisnis
Merk
PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) pasar 6 (lima) jenis batu bara yang berbeda - IPC 53, BA 55, BA 59, BA 63, BA 67, BA 70
Penghargaan & Pencapaian
April - Top Performing Listed Companies 2009 dalam acara Investor Award 2009 untuk emiten sektor Industri Dasar dan Primer.
Februari - Award Terbaik III Bidang Sosial, dalam CSR Award yang diselenggarakan oleh CSR Indonesia
Februari - Award Terbaik III Bidang Sosial, dalam CSR Award yang diselenggarakan oleh CSR Indonesia
Memperoleh sertifikat OHSAS 18001 Standard Management System bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari TUV Nord Germany.
Mei 2010 - Best Listed Companies 2010 dari Investor Awards 2010
Mei 2010 - Best Listed Companies 2010 dari Investor Awards 2010
http://industri.kontan.co.id/news/ptba-resmikan-dermaga-berkapasitas-210000-dwt
saham . bursajske
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.