Harga saham ATIC melanjutkan kenaikan menjadi Rp825 per saham yang merupakan harga tertinggi, sedangkan harga terendah pada posisi Rp740. Sementara frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 99 kali, dengan volume transaksi saham 14.493 lot senilai Rp1,1 miliar.
"Kami bangga menjadi bagian dari Bursa Efek Indonesia, sehingga akan meningkatkan kinerja menjadi lebih baik," kata Presiden Direktur Anabatic, Handojo Soetjipto di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (8/7).
Dia mengatakan, perseroan melepas sebanyak 375 juta saham saat melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan harga penawaran Rp700 per saham.
Total dana dari IPO yang mencapai Rp265 miliar, sebesar 60 persen akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan dan entitas anak. Sedangkan, sebesar 20 persen untuk refinancing dan sisanya untuk working capital.
Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Bahana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
"September kita akan targetkan deal antara satu atau dua perusahaan tersebut," ucap Senior Director Adriansyah Adnan, di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Tahap akuisisi, Dia menjelaskan sudah melewati beberapa kali pertemuan dan akan melakukan proses due diligent setelah ini. "Kita harapkan sekitar bulan september kita bisa deal satu atau dua perusahaan tersebut,"tuturnya.
Dia menambahkan dana yang di anggarkan sudah ada. Namun, belum bisa disebutkan. Nilainya pun bervariasi dan lumayan signifikan.
Akuisisi di luar negeri, lanjutnya, kantor perseroan di Singapura,Filipina,dan India sedang mengkaji untuk ekspansi ke market lain salah satunya di Malaysia.
"Disana kita cari perusahaan yang mirip dengan kita atau perusahaan yang dapat menunjang bisnis perseroan,"ucapnya.
Selain itu, saat ini perseroan memiliki target ekspansi ke Gulf Country Council (GCC).
"Kita belum punya kantor di sana, kita baru deal untuk proyek sebuah bank untuk proyek teknologi mobility banknya terletak di dubai," ucapnya.
Diakuinya, jika nilai proyeknya tersebut tidak terlalu tinggi. "Tapi ini penglaris lah dan untuk pertama kali kita dapat bisnis di timur tengah,"tambah dia.
Dia menambahkan, untuk proyek GCC perseroan tidak melihat untung besarnya dulu. Namun, lebih melihat bahwa bank ini adalah bagian dari jaringan bank internasional yang besar.
"Kita harpakan jika proyek ini berjalan dengan lancar bisa menjadi referensi yang bagus, tidak hanya di negaranya tapi juga di negara lain,"tuturnya.
"Perseroan sangat bangga telah mendapatkan kepercayaan untuk melakukan perjanjian kerjasama bisnis dengan TIS. Salah satu dasar kerjasama ini adalah kemampuan perseroan yang diakui secara luas untuk menyediakan solusi IT di sektor jasa keuangan di kawasan Indonesia," ucap Direktur Utama Anabatic Handoyo Sutjipto, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Menurutnya, TIS menyediakan beragam solusi IT beragam solusi IT di antaranya layanan sistem integrase, custom-developed system, data center dan cloud.
Selain itu, lanjutnya, TIS memiliki sistem dukungan global yang luas terutama di China dan negara-negara ASEAN.
"Jadi salah satu alasan TIS menjadi rekan bisnis kami, pengakuan terhadap kehadiran perseroan yang kuat di Indonesia, kualitas layanan yang tinggi dalam memberikan solusi dan basis pelanggan yang unggul di Indonesia. Khususnya dalam sektor perbankan Indonesia dan lembaga jasa keuangan," jelasnya.
"Melalui kerjasama ini, kami (TIS dan Anabatic) akan memandatkan kekuatan masing-masing untuk memfokuskan upaya pada penguatan bisnis global," tambah dia.
Baca Juga: http://bursajkse.blogspot.com/search?q=anabatic&max-results=20&by-date=true
Catatan:
Anabatic Technologies Tbk (ATIC) didirikan tanggal 01 Nopember 2001 dan mulai beroperasi komersial pada tahun 2002. Kantor pusat ATIC berlokasi di Graha BIP Lantai 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 23 Jakarta 12930.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Anabatic Technologies Tbk, antara lain: PT Artha Investama Jaya (40,20%), Handoko Anindya Tanuadji (14,31%) dan PT Sam Investama (7,26%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ATIC adalah bergerak di di bidang usaha sistem integrasi teknologi informasi yang terdiri dari solusi system integrasi, layanan business process outsourcing, layanan teknologi informasi outsourcing, dan layanan distribusi dengan nilai tambah dan bisnis pendukungnya. Saat ini, ATIC bekerjasama dengan IBM, Temenos, Microsoft, SAP, WKFS, Clear2pay, Sungard dan MSI Global dalam penyedia solusi teknologi informasi untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Pada tanggal 25 Juni 2015, ATIC memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ATIC (IPO) kepada masyarakat sebanyak 375.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp700,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08 Juli 2015.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.