Berdasarkan materi presentasi perseroan dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (28/7), capaian penjualan dalam enam bulan pertama tahun ini didukung oleh volume penjualan CPO yang lebih tinggi sekitar 10,8%, walaupun harga rata-rata penjualannya turun sekitar 12%.
Produksi CPO perseroan dalam enam bulan pertama tahun ini tercatat 146.269 metrik ton (MT) lebih tinggi 16,33% dibandingkan periode seruap tahun lalu, yakni 122.375 MT.
Pada semester I 2015, produksi tandan buah segar perseroan meningkat 16,1% menjadi 478.321 MT dibandingkan periode serupa tahun lalu, tercatat 411.956 MT. Kernel dan minyak kernel tercatat masing-masing berhasil memproduksi 38.988 MT dan 2.389 MT.
Dengan pencapaian tersebut, laba perseroan selama enam bulan pertama tahun ini sebesar Rp400 miliar, naik 2,5% dibandingkan periode serupa tahun lalu Rp390 miliar.
Adapun marjin bersih dan operasional perusahaan asal Kalimantan ini tercatat masing-masing 30,8% dan 40%.
"Dalam lima tahun terakhir, periode 2010-2014, laba bersih perseroan meningkat sekitar 35%," demikian penjelasan manajemen.
SSMS juga membukukan pertumbuhan aset dari Rp6,771 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp6,8 triliun pada semester I 2015, dengan ekuitasnya Rp2,757 triliun semester I 2014 menjadi Rp2,8 triliun pada semester pertama tahun ini.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham SSMS adalah PT Citra Borneo Indah (26,45%), PT Prima Sawit Borneo (13,69%), PT Putra Borneo Agro Lestari (13,69%), PT Mandiri Indah Lestari (13,69%), Jemmy Adriyanor (8,42%) dan Jery Borneo Putra (8,42%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SSMS adalah adalah pertanian, perdagangan, dan industri. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit yang memproduksi minyak kelapa sawit (crude palm oil) dan inti sawit (palm kernel).
Pada tanggal 29 Nopember 2013, SSMS memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukanPenawaran Umum Perdana Saham SSMS (IPO)kepada masyarakat sebanyak 1.500.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp670,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Desember 2013.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.