PT Bank Harda Internasional Tbk menawarkan harga saham di kisaran Rp115-150 per unit dalam penawaran umum perdana (IPO) untuk 950 juta lembar saham atau sebanyak-banyak 25 persen dari modal disetor.
Pada IPO ini, Bank Harda menunjuk PT Lautandhana Securindo sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Menurut Direktur Utama Lautandhana, Wientoro Prasetyo, harga saham Bank Harda ditawarkan pada kisaran Rp115-150 per unit dengan menerbitkan employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan.
"Seluruh dana hasil IPO akan digunakan Bank Harda untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha," kata Wientoro, di Jakarta, Senin (13/7).
Dia merincikan, masa book building dilaksanakan mulai 13-23 Juli 2015, pernyataan efektif pada 31 Juli 2015, masa penawaran 4-6 Agustus 2015, penjatahan pada 10 Agustus 2015, refund dan distribusi saham 11 Agustus 2015 dan listing di Bursa Efek Indonesia pada 12 Agustus 2015.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Bank Harda, Antonius Prabowo Argo, mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 30 persen atau lebih tinggi dari realisasi 2014 yang mencapai 25 persen.
"Kami berharap pertumbuhan kredit pada semester kedua semakin baik. Kami targetkan 30 persen pertumbuhan kredit dan diharapkan laba bank menjadi Rp18 miliar di akhir 2015," ucap Antonius.
Sebagaimana diketahui, sepanjang 2014, perseroan mampu menyalurkan kredit Rp1,5 triliun dengan total dana pihak ketiga (DPK) Rp1,73 triliun. "Kredit kami di 2014 tumbuh 25 persen dan DPK meningkat 21 persen," ujarnya.
Antonius menyebutkan, pada akhir 2014 total aset mencapai Rp2,02 triliun dengan rasio kecukupan modal (CAR) pada Januari 2015 sebesar 18,13 persen menjadi Rp323 miliar.
Pada IPO ini, Bank Harda menunjuk PT Lautandhana Securindo sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Menurut Direktur Utama Lautandhana, Wientoro Prasetyo, harga saham Bank Harda ditawarkan pada kisaran Rp115-150 per unit dengan menerbitkan employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan.
"Seluruh dana hasil IPO akan digunakan Bank Harda untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha," kata Wientoro, di Jakarta, Senin (13/7).
Dia merincikan, masa book building dilaksanakan mulai 13-23 Juli 2015, pernyataan efektif pada 31 Juli 2015, masa penawaran 4-6 Agustus 2015, penjatahan pada 10 Agustus 2015, refund dan distribusi saham 11 Agustus 2015 dan listing di Bursa Efek Indonesia pada 12 Agustus 2015.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Bank Harda, Antonius Prabowo Argo, mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 30 persen atau lebih tinggi dari realisasi 2014 yang mencapai 25 persen.
"Kami berharap pertumbuhan kredit pada semester kedua semakin baik. Kami targetkan 30 persen pertumbuhan kredit dan diharapkan laba bank menjadi Rp18 miliar di akhir 2015," ucap Antonius.
Sebagaimana diketahui, sepanjang 2014, perseroan mampu menyalurkan kredit Rp1,5 triliun dengan total dana pihak ketiga (DPK) Rp1,73 triliun. "Kredit kami di 2014 tumbuh 25 persen dan DPK meningkat 21 persen," ujarnya.
Antonius menyebutkan, pada akhir 2014 total aset mencapai Rp2,02 triliun dengan rasio kecukupan modal (CAR) pada Januari 2015 sebesar 18,13 persen menjadi Rp323 miliar.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.