PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memproyeksikan, pertumbuhan laba bersih hingga akhir tahun ini single digit atau di bawah 10%. Perlambatan pertumbuhan laba tersebut disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan kredit dan meningkatnya biaya pencadangan akibat menurunnya kualitas kredit.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menuturkan, pihaknya telah merevisi sejumlah target bisnis. Selain merevisi target kredit dari semula di kisaran 15-17% menjadi dikisaran 13-15%, menurut Budi, perseroan mengoreksi pencapaian target laba perseroan hingga akhir tahun ini.
"Target laba agak susah dicapai, sehingga dikoreksi juga. Tahun ini agak berat (tumbuh di atas 10%). Untuk bertahap saja dan tidak turun menurut saya sudah lumayan berat. Tapi laba kami sendiri naik," ujar Budi di Jakarta, Senin (6/7).
Budi menjelaskan tahun ini merupakan tahun yang berat bagi industri perbankan. Karena itu, menurut dia, sudah cukup bagus bagi perbankan jika mampu membukukan pertumbuhan laba bersih pada tahun ini. Perlambatan pertumbuhan laba selain disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan laba, juga karena meningkatnya biaya pencadangan perseroan. "NPL kami revisi agak naik mungkin sekitar 2,5%, antara lain karena volume kredit tumbuh melambat," terang dia.
Hingga Mei 2015, Bank Mandiri membukukan laba bersih (bank only) sebesar Rp 7,27 triliun atau tumbuh 20,9% secara year on year (yoy). Kredit perseroan hingga Mei 2015 tumbuh 14,79% (yoy) menjadi Rp 485,42 triliun.
Pencadangan kerugian nilai aset kredit Bank Mandiri pada Mei 2015 tercatat tumbuh 6,73% (yoy) menjadi Rp 16,96 trilliun. Namun, menurut Budi, laba tersebut belum mencakup biaya pencadangan untuk anak usaha.
Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menuturkan, dalam revisi rencana bisnis bank (RBB) yang diajukan perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BRI juga merevisi pertumbuhan laba bersih. Target laba bersih perseroan hingga akhir tahun, menurut Haru, dikoreksi dari semula berada dikisaran 10% menjadi di bawah 10%. "Target laba berubah, kemarin kan di kisaran 10%, mungkin jadi di bawah 10%," terang Haru.
Revisi terhadap target laba tersebut, menurut dia, seiring dengan revisi perseroan terhadap target kredit dari semula sebesar 15-17% menjadi 13-15%. Laba BRI (bank only) tercatat terkoreksi dari Rp 9,77 triliun per Mei 2014 menjadi Rp 9,1 triliun per Mei 2015. Kredit perseroan tumbuh 8,64% (yoy) menjadi Rp 489,69 trilliun. Sedangkan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit BRI hingga Mei 2915 tercatat Rp 17,19 trilliun atau tumbuh 7,34% (yoy).
Guna menjaga laba bersih tetap tumbuh, BRI akan mendorong efisiensi operasional. Selain itu, BRI akan menjaga kualitas kredit agar tidak perlu membuat pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang besar dari laba bersih.
Baca Juga: http://bursajkse.blogspot.com/search?q=bmri.jk&max-results=20&by-date=true
Baca Juga: http://bursajkse.blogspot.com/search?q=bbri.jk&max-results=20&by-date=true
saham . bursajkse
http://id.beritasatu.com/home/mandiri-dan-bri-proyeksikan-laba-tumbuh-single-digit/121612
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.