PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum) mengumumkan bahwa kedua Perusahaan telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) untuk bekerjasama dalam pembangunan pabrik smelter grade alumina (SGA).
Penandatanganan MoU dilakukan antara Direktur Utama ANTM Tedy Badrujaman dan Direktur Utama Inalum Winardi pada tanggal 3 Juli 2015 di Jakarta. Direktur Utama ANTM Tedy Badrujaman mengatakan:
"Kerjasama ANTM dengan Inalum merupakan langkah penting dalam upaya kami untuk terus meningkatkan nilai cadangan bauksit Indonesia yang besar serta mendukung sinergi antar BUMN."
Direktur Utama Inalum Winardi mengatakan:
"Kemitraan dengan ANTM akan mendukung keberadaan industri hilir bauksit di Indonesia yang bernilai tambah. Kerjasama ini juga akan menjadi momentum positif untuk mendukung integrasi bisnis di komoditas bauksit."
Rencana kerjasama antara ANTM dan Inalum diantaranya mencakup pencarian, evaluasi dan seleksi calon mitra untuk pembangunan pabrik SGA, penetapan skema kerjasama, persiapan pendirian perusahaan patungan dan melakukan kajian komprehensif diantaranya dalam hal aspek legal, finansial serta teknis-operasional.
Mengenai ANTM
ANTM adalah perusahaan berbasis sumber daya alam terkemuka yang terdiversifikasi dan memiliki kegiatan yang terintegrasi secara vertikal dengan komoditas utama bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batubara, alumina dan jasa pengolahan dan pemurnian logam mulia. ANTM merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 47 tahun dan memiliki cadangan nikel, emas dan bauksit yang berkualitas tinggi dan berjumlah besar. 65% saham ANTM dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan saham ANTM dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia.
Mengenai Inalum
Inalum merupakan pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium. Inalum didirikan pada tanggal 6 Januari 1976 dan sebelumnya merupakan perusahaan patungan dengan Pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co. Ltd. Pada tanggal 19 Desember 2013 Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium Jepang dan sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Indonesia.
Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) (ANTM) didirikan dengan nama "Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang" tanggal 05 Juli 1968 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968. Kantor pusat ANTM berlokasi di Gedung Aneka Tambang, Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 1, Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia.
Pendapatan PT Antam diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan berdiri tahun 1968. Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa utama Antam adalah pengolahan dan pemurian logam mulia serta jasa geologi.
Pemegang saham pengendali Aneka Tambang (Persero) Tbk adalah Pemerintah Republik Indonesia, dengan memiliki 1 Saham Preferen (Saham Seri A Dwiwarna) dan 65% di saham Seri B.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ANTM adalah di bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan galian tersebut. Saat ini, Kegiatan utama Perusahaan meliputi bidang eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian serta pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batubara dan jasa pemurnian logam mulia. Di tahun 2014, Perusahaan akan mulai menjual komoditas baru chemical grade alumina (CGA) seiring dengan mulai beroperasinya pabrik pengolahan CGA di Tayan, Kalimantan Barat. Selain itu Antam juga tengah mengembangkan bisnis pembangkit tenaga listrik.
Pada tanggal 27 Nopember 1997, ANTM memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ANTM (IPO) kepada masyarakat sebanyak 430.769.000 saham (Seri B) dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan Harga Penawaran Perdana sebesar Rp1.400,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Nopember 1997.
Anak Perusahaan PT Antam
PT Indonesia Coal Resources (Indonesia)
PT Cibaliung Sumberdaya (Indonesia)
PT Gag Nikel (Indonesia)
Asia Pacific Nickel Pty., Ltd. (Australia)
PT Antam Resourcindo (Indonesia)
PT Borneo Edo International (Indonesia)
PT Mega Citra Utama (Indonesia)
PT Indonesia Chemical Alumina (Indonesia)
PT Antam Jindal Stainless Indonesia (Indonesia)
PT Logam Mulia (Indonesia)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.