Kerugian pada Semester I 2015 tersebut disebabkan oleh Penurunan harga minyak dan tambang batubara yang merupakan penghasil utama untuk Perseroan. MEDC melaporkan penurunan pendapatan dari USD352,91 juta menjadi USD273,77 juta atau turun 22,42%. Di bawah ini adalah rincian pendapatan utama Perseroan pada Semester I 2015 dan Semester I 2014 antara lain:
Penjualan minyak dan gas neto – USD248,83 juta dan USD325,86 juta.
Pendapatan dari batubara – USD12,08 juta dan USD21,43 juta.
Pendapatan dari Jasa Tambang – USD12,86 juta dan USD5,62 juta.
Beban Pokok MEDC mengalami penurunan sebesar 3,12% menjadi USD178,99 juta dari Beban pokok pada Semester I 2014 yaitu USD184,76 juta, dan Beban usaha dan lainnya mengalami penurunandari USD61,09 juta menjadi USD44,60 juta, sedangkan beban keuangan mengalami peningkatan dari USD31,26 juta menjadi USD34,40 juta
Total Aset MEDC pada Semester I 2015 menurun 3,33% menjadi USD2,61 miliar dari total Aset tahun 2014 yaitu USD2,70 miliar, sedangkan Total utang mengalami penurunan dari USD1,78 miliar tahun 2014 menjadi USD1,71 miliar pada Semester I 2015.
Catatan:
PT Medco Energi Internasional Tbk atau biasa dikenal dengan MedcoEnergi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang eksploitasi dan pengeboran minyak dan gas pertama di Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu unit bisnis dari Medco Group yang membawahi bidang energi. Medco Group sendiri merupakan perusahaan yang telah menaungi beberapa unit usaha yakni bidang agribisnis dengan PT API METRA PALMA, bidang konstruksi dengan PT MULTI FABRINDO GEMILANG, bidang keuangan dengan PT HIMPUNAN BANK SAUDARA 1906 serta dalam bidang energi dengan PT Medco Energi Internasional Tbk.
Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) didirikan tanggal 09 Jun 1980 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 13 Desember 1980. Kantor pusat MEDC terletak di Lantai 52, Gedung The Energy, SCBD lot 11A, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta 12190.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham MEDC, antara lain: Encore Energy Pte. Ltd (50,70%), Credit Suise Ag Sg Trust Account Client (20,73%) dan PT Prudential Life Assurance-Ref (6,84%)
Induk usaha Medco adalah Encore Energy Pte. Ltd, sebuah perusahaan yang didirikan di Singapura. Sedangkan pemegang saham induk usaha Medco adalah Encore International Ltd, (60,60%) sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin Islands dan Mitsubihi Corp. (39,40%), sebuah perusahaan yang didirikan di Jepang.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Medco antara lain, eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, dan aktivitas energi lainnya, usaha pengeboran darat dan lepas pantai, serta melakukan investasi (langsung dan tidak langsung) pada anak usaha.
Pada tanggal 13 September 1994, MEDC memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MEDC (IPO) kepada masyarakat sebanyak 22.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.350,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Oktober 1994.
Perkembangan MedcoEnergi hingga saat ini tidak terlepas dari usaha yang dirintis pertama kali oleh sang pendiri MedcoEnergi. MedcoEnergi didirikan pada tanggal 9 Juni 1980 oleh pengusaha muda bernama Arifin Panigoro. Bekerjasama dengan rekannya bernama Hertriono Kartowisastro (sekarang menjadi Direktur Utama PT Apexindo Pratama Duta Tbk.), dia mulai menggeluti usaha jasa pengeboran minyak dan gas. Eksplorasi serta produksi minyak dan gas mulai dilakukan ketika perusahaan mengakuisisi Tesoro yang berbasis di Kalimantan Timur pada tahun 1992. Selain itu perusahaan juga mengakuisisi 100% saham PT Stanvac Indonesia dari Exxon dan Mobil Oil pada tahun 1995. Selanjutnya perusahaan berhasil melakukan penawaran umum perdana pada tahun 1994 untuk memperluas bisnis perusahaan hingga merambah industri kimia. Sejak tahun 1997 perusahaan juga berhasil menjalin kerjasama dengan Pertamina. Dalam kerjasama tersebut dihasilkan sebuah Perjanjian Manajemen Operasi Bersama yang di tanda tangani bersama dengan kesepakatan pengoperasian pabrik methanol milik Pertamina yang ada di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur.
MedcoEnergi terus berupaya menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam mengembangkan bisnis-nya. Pada tahun 2004, MedcoEnergi semakin memperluas kegiatan hulu minyak dan gas perusahaan dengan mengakuisisi 100% saham milik perusahaan minyak dan gas Australia yang telah beroperasi di Amerika Serikat, Timur Tengah dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia yakni Novus Petroleum Ltd. Di tahun yang sama, MedcoEnergi juga mulai mengoperasikan pabrik LPG. Saat ini perusahaan telah menjelma menjadi perusahaan energi ter-integritas di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan perusahaan dalam bisnis eksplorasi dan produksi minyak dan gas, jasa pengeboran, produksi metanol dan LPG serta yang terbaru yaitu pembangkit tenaga listrik. Perusahaan juga dibantu dengan lebih dari 6.000 personel yang menangani berbagai aktivitas operasional di seluruh dunia, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Libia, Yaman, Kamboja, Oman dan Tunisia. Selain itu anak perusahaan telah mengoperasikan 8 anjungan pengeboran darat dan 7 anjungan pengeboran lepas pantai serta 2 anjungan perairan dalam dari jenis jack-up. Dengan tekad dan semangat yang keras, ke depan-nya perusahaan ingin selalu menjadi perusahaan energi terkemuka di kawasan Asia Pasifik.
PT Medco Energi Internasional Tbk atau biasa dikenal dengan MedcoEnergi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang eksploitasi dan pengeboran minyak dan gas pertama di Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu unit bisnis dari Medco Group yang membawahi bidang energi. Medco Group sendiri merupakan perusahaan yang telah menaungi beberapa unit usaha yakni bidang agribisnis dengan PT API METRA PALMA, bidang konstruksi dengan PT MULTI FABRINDO GEMILANG, bidang keuangan dengan PT HIMPUNAN BANK SAUDARA 1906 serta dalam bidang energi dengan PT Medco Energi Internasional Tbk.
Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) didirikan tanggal 09 Jun 1980 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 13 Desember 1980. Kantor pusat MEDC terletak di Lantai 52, Gedung The Energy, SCBD lot 11A, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta 12190.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham MEDC, antara lain: Encore Energy Pte. Ltd (50,70%), Credit Suise Ag Sg Trust Account Client (20,73%) dan PT Prudential Life Assurance-Ref (6,84%)
Induk usaha Medco adalah Encore Energy Pte. Ltd, sebuah perusahaan yang didirikan di Singapura. Sedangkan pemegang saham induk usaha Medco adalah Encore International Ltd, (60,60%) sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin Islands dan Mitsubihi Corp. (39,40%), sebuah perusahaan yang didirikan di Jepang.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Medco antara lain, eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, dan aktivitas energi lainnya, usaha pengeboran darat dan lepas pantai, serta melakukan investasi (langsung dan tidak langsung) pada anak usaha.
Pada tanggal 13 September 1994, MEDC memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MEDC (IPO) kepada masyarakat sebanyak 22.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.350,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Oktober 1994.
Perkembangan MedcoEnergi hingga saat ini tidak terlepas dari usaha yang dirintis pertama kali oleh sang pendiri MedcoEnergi. MedcoEnergi didirikan pada tanggal 9 Juni 1980 oleh pengusaha muda bernama Arifin Panigoro. Bekerjasama dengan rekannya bernama Hertriono Kartowisastro (sekarang menjadi Direktur Utama PT Apexindo Pratama Duta Tbk.), dia mulai menggeluti usaha jasa pengeboran minyak dan gas. Eksplorasi serta produksi minyak dan gas mulai dilakukan ketika perusahaan mengakuisisi Tesoro yang berbasis di Kalimantan Timur pada tahun 1992. Selain itu perusahaan juga mengakuisisi 100% saham PT Stanvac Indonesia dari Exxon dan Mobil Oil pada tahun 1995. Selanjutnya perusahaan berhasil melakukan penawaran umum perdana pada tahun 1994 untuk memperluas bisnis perusahaan hingga merambah industri kimia. Sejak tahun 1997 perusahaan juga berhasil menjalin kerjasama dengan Pertamina. Dalam kerjasama tersebut dihasilkan sebuah Perjanjian Manajemen Operasi Bersama yang di tanda tangani bersama dengan kesepakatan pengoperasian pabrik methanol milik Pertamina yang ada di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur.
MedcoEnergi terus berupaya menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam mengembangkan bisnis-nya. Pada tahun 2004, MedcoEnergi semakin memperluas kegiatan hulu minyak dan gas perusahaan dengan mengakuisisi 100% saham milik perusahaan minyak dan gas Australia yang telah beroperasi di Amerika Serikat, Timur Tengah dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia yakni Novus Petroleum Ltd. Di tahun yang sama, MedcoEnergi juga mulai mengoperasikan pabrik LPG. Saat ini perusahaan telah menjelma menjadi perusahaan energi ter-integritas di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan perusahaan dalam bisnis eksplorasi dan produksi minyak dan gas, jasa pengeboran, produksi metanol dan LPG serta yang terbaru yaitu pembangkit tenaga listrik. Perusahaan juga dibantu dengan lebih dari 6.000 personel yang menangani berbagai aktivitas operasional di seluruh dunia, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Libia, Yaman, Kamboja, Oman dan Tunisia. Selain itu anak perusahaan telah mengoperasikan 8 anjungan pengeboran darat dan 7 anjungan pengeboran lepas pantai serta 2 anjungan perairan dalam dari jenis jack-up. Dengan tekad dan semangat yang keras, ke depan-nya perusahaan ingin selalu menjadi perusahaan energi terkemuka di kawasan Asia Pasifik.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.