Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional akan menawarkan 38 proyek infrastruktur kepada swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS).
Hal itu diungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, dalam acara buka bersama dengan wartawan di Jakarta, Selasa (30/6) malam. Dia menyebut, dari 38 proyek itu, enam proyek dikategorikan proyek KPS yang siap ditawarkan, delapan proyek KPS prospektif dan 24 proyek KPS potensial.
"Ada enam proyek yang sudah siap ditawarkan, dalam artian segala prosesnya sudah selesai, tinggal lelang. Sisanya proyek KPS yang potensial dan prospektif, dalam artian ada yang beberapa masih dalam proses syarat-syaratnya," kata Andrinof.
Andrinof menjelaskan, delapan proyek KPS prospektif dan 24 proyek KPS potensial itu belum ditawarkan kepada swasta lantaran proses studinya belum selesai.
"Pengkajian macam-macam, misal dari aspek teknis, lingkungan, sosial juga perhitungan-perhitungan potensial lainnya," ungkapnya.
Namun demikian, lanjut Andrinof, selain proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai dengan skema KPS, ada pula proyek penting lainnya pada tahun ini yang akan langsung didanai oleh pemerintah, BUMN dan menggunakan pinjaman luar negeri, seperti terangkum dalam cetak biru.
"Kalau proyek-proyek yang dianggap kurang anu (menguntungkan), otomatis akan dilakukan melalui APBN. Negara turun tangan," tutur dia.
Berdasarkan salinan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Perencanaan Pembangunan Nasional No Kep 82/M.PPN/HK/05/2015 tentang Penetapan Daftar Rencana Proyek Infrastruktur 2015, ada total 38 proyek KPS.
Secara rinci 38 proyek KPS tersebut, adalah enam proyek KPS siap ditawarkan (1) pembangunan Kereta Api Barang dan Penumpang Bandara Internasional Soekarno Hatta-Halim, (2) Light Rail Transit (LRT) Bandung, (3) Kereta Api Barang dan Penumpang Tanjung Enim-Tanjung Api-Api Sumatera Selatan, (4) proyek Air Minum Kota Semarang Barat, (5) Air Minum Pondok Gede, Bekasi, dan (6) Air Minum Kota Pekanbaru, Riau.
Kemudian, Proyek KPS Prospektif adalah (7) terminal terpadu kereta api Gedebage, Bandung, (8) pembangunan monorel Sumatera Selatan, (9) jalan tol Manado-Bitung, (10) jalan tol akses Tanjung Priok, (11) jalan tol Balikpapan-Samarinda, (12) jalan tol Cileunyi-Sumedang, Dawuan, dan (13) jalan tol Pandaan-Malang, serta (14) PLTA Karama, Sulawesi Barat.
Adapun proyek KPS potensial adalah (15) pembangunan pelabuhan internasional Maloy, Kalimantan Timur, (16) pengembangan pelabuhan Kabil, Batam, (17) pembangunan pelabuhan hub internasional Kuala Tanjung, Sumatera Utara, (18) pembangunan pelabuhan hub internasional Bitung, (19) pembangunan pelabuhan Makassar New Port, dan (20) pembangunan pelabuhan Baubau, Sulawesi Tenggara, serta (21) pembangunan pelabuhan Garongkong, Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, (22) pembangunan Bandara Bali Baru, (23) Bandara Internasional Kulon Progo, Yogakarta, (24) Bandara Mutiara, Sulawesi Tengah, (25) Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur, (26) Bandara Raden Inten II, Lampung, (27) Bandara Juwata, Kalimantan Utara, (28) Bandara Sentani, Papua, (29) Bandara Tjilik Riwut, Kalimantan Tengah, (30) Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, (31) Bandara Hananjoeddin, Bangka Belitung, (32) Bandara Matahora, Sulawesi Tenggara, (33) Bandara Sultan Babullah, Maluku Utara.
Kemudian (34) proyek pembangunan kereta api barang dan penumpang Batam, (35) pembangunan KA barang dan penumpang Pulau Baai-Muara Enim, Bengkulu-Sumatera Selatan, (36) jalan tol Batu Ampar-Muka Kuning-Hang Nadim, (37) proyek pengelolaan air limbah DKI Jakarta, dan terakhir (38) PLTU Tebo 2 X 200 MW Jambi.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.