Kamis, 23 Juli 2015

PT Bumi Resources Tbk ( BUMI.JK ) - Saham Tambang Bakrie Nyaris Sentuh Harga Terendah, Masih Bisa Naik Lagi?

Image result for PT Bumi Resources Tbk

Saham tambang Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) nyaris menyentuh harga terendah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga penutupan perdagangan hari ini, saham BUMI berada di level Rp 52 per saham.

Apa penyebab saham Grup Bakrie berguguran? Mungkinkah bisa naik lagi?

Analis NH Koorindo Reza Priyambada mengungkapkan, banyak faktor yang mempengaruhi naik-turunnya harga saham. Selain kinerja dan fundamental yang baik, faktor sentimen juga sangat mempengaruhi pergerakan harga saham sebuah perusahaan.

Meskipun secara fundamental perusahaan tambang Grup Bakrie ini masih bagus, namun kinerja dan tata kelola perusahaan masih menyisakan sentimen negatif di mata investor.

"Secara fundamental masih bagus, cadangan batu bara ada, tapi masyarakat menghindari," terang dia kepada detikFinance, Rabu (22/7/2015).

Selain itu, kinerja perusahaan yang sedang turun ditambah lesunya harga komoditas juga menjadi faktor negatif yang tidak bisa dihindari.

"Kinerja cenderung turun, ditambah kondisi pasar kurang bagus. Kinerja nggak kunjung baik sehingga persepsi di masyarakat mereka salah kelola," ucap Reza.

Selain itu, Reza menjelaskan, harga komoditas saat ini tengah melemah. Hal ini membuat investor lebih mencari saham-saham yang memberikan imbal hasil atau return lebih tinggi.

"Orang kan melihat mana yang bisa memberi return bagus, nah salah satunya melihat perputaran likuiditas perusahaan yang baik, potensi saham yang juga masih baik," katanya.

Reza menyebutkan, hingga semester pertama tahun depan, harga komoditas seperti batu bara belum akan membaik sehingga kinerja saham-saham perusahaan tambang juga masih akan tertekan.

"Semester pertama tahun depan belum melihat adanya peningkatan harga komoditas, baik dari sisi demand maupun sentimen yang menggerakkan pasar komoditas," kata dia.







Catatan:

Bumi Resources Tbk (BUMI) didirikan 26 Juni 1973 dengan nama PT Bumi Modern dan mulai beroperasi secara komersial pada 17 Desember 1979. Kantor pusat BUMI beralamat di Lantai 12, Gedung Bakrie Tower, Rasuna Epicentrum, Jalan H. R. Rasuna Said, Jakarta Selatan 12940.

BUMI tergabung dalam kelompok usaha Bakrie (PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holdings Ltd.).

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham BUMI, antara lain: Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL (LHHL-130M)-2023334064 (23,15%), PT Karsa Daya Rekatama (10,67%) dan PT Damar Reka Energi (6,28%).

Pada saat didirikan BUMI bergerak industri perhotelan dan pariwisata.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir, ruang lingkup kegiatan BUMI meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak. Saat ini, BUMI merupakan induk usaha dari anak usaha yang bergerak di bidang pertambangan.

BUMI memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS).

Pada tanggal 18 Juli 1990, BUMI memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BUMI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Juli 1990.


saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.