Rabu, 29 Juli 2015

IPO: PT Gelombang Seismic Indonesia, Akan Lepas 150 Juta Lembar Saham

Image result for profil PT Gelombang Seismic Indonesia


PT Gelombang Seismic Indonesia berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan menawarkan harga saham di kisaran Rp130-Rp170 per saham.

Corporate Finance PT Panca Global Securities Tbk Brigorius Cahyo Priono mengatakan, perseroan akan melepas 150 juta saham atau setara 42,86 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Adapun dengan melepas 150 juta saham, serta menempatkan harga nominal Rp100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp130-Rp170 per saham, maka perseroan bisa meraih dana segar sebesar Rp19,5 miliar-Rp25,5 miliar.

"Kita keluarkan 150 juta saham, dengan harga nominal Rp100 per saham. Rangeharga IPO Rp130-Rp170 per saham," kata Gregorius saat due dilligence meeting & public expose, di Plaza Bapindo, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Dia menuturkan, setelah IPO ini perseroan akan mendapatkan dana segar, di mana sebanyak 30 persen untuk meningkatkan modal kerja perseroan dan membiayai pelaksanaan kontrak pekerjaan yang diperoleh. Sedangkan sebesar 70 persen untuk belanja modal berupa peralatan perekaman (recording) data seismicyang baru dalam meningkatkan kualitas peralatan kegiatan survey 3D yang dilakukan oleh perseroan.

Dalam merealisasikan langkah ini, ungkap Gregorius, perseroaan sudah mempercayai PT Panca Global Securities Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi. Nantinya, penawaran awal IPO ini jatuh pada 15, 22-24 dan 27 Juli 2015, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Juli 2015.

Kemudian untuk penawaran umum IPO akan dilakukan pada 4-6 Agustus 2015, tanggal penjatahan pada 10 Agustus 2015, distribusi saham pada 12 Agustus 2015, serta pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Agustus 2015.

Saat ini, pemegang saham Gelombang Seismic Indonesia terdiri dari Benyamin Dwijanto (19,20%), Surjo Tedjono (19,20%), Hindarto Suharjo (19,20%), Jeffrey Tamara (19,20%), Barita S. Sihombing (9,60%), Wahyudia Budi Setyanto (9,60%), dan Tjong tek Slong (4%).

Sepanjang tahun lalu, perseroan mengantongi pendapatan US$6,05 juta dari sebelumnya US$9,12 juta. Perseroan menderita rugi bersih pada periode 2014 sebesar US$140.990 dari sebelumnya laba US$195.143 pada 2013.

Hingga 31 Januari 2015, total aset Gelombang Seismic Indonesia, mencapai US$9,33 juta dari akhir tahun lalu US$10,45 juta. Liabilitas mencapai US$7,71 juta dari US$8,12 juta dan ekuitas US$2,16 juta dari US$2,32 juta.



saham . bursajske

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.