Rabu, 29 Juli 2015

PT Bank Tabungan Negara Tbk ( BBTN.JK ) - Laba Bersihnya Melonjak 54,25% Menjadi Rp. 831 Miliar

Image result for PT Bank Tabungan Negara Tbk

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) hingga semester I-2015 membukukan laba bersih mencapai Rp831 miliar atau melonjak 54,25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp539 miliar.

Direktur Utama BBTN Maryono kepeda pers pers, Jakarta, Senin (27/7) mengatakan pertumbuhan laba yang sangat agresif tersebut ditopang perolehan Net Interest Income (NII) sebesar Rp3,18 triliun, naik 19,06% dari periode yang sama 2014 senilai Rp2,67 triliun.

"Laba semester I-2015 tumbuh tinggi, karena kami memiliki target sampai‎ dengan akhir tahun diatas 40%," katanya.

Maryono menambahkan perseroan masih tetap optimis mencapai pertumbuhan itu, karena peluang untuk tumbuh masih sangat terbuka sampai akhir 2015.

Adapun pembiayaan meningkat 18,33% dari Rp106,58 triliun pada 2014 menjadi Rp126,12 Triliun di 30 Juni 2015. 

"Kredit dan pembiayaan yang diberikan perseroan tumbuh lebih baik diatas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang berada pada kisaran 10,40% per Mei 2015," tuturnya.

Perseroan lanjutnya, memproyeksikan kredit yang diberikan akan terus tumbuh sampai dengan akhir 2015. 

"Kami mempunyai target sampai dengan akhir 2015 pertumbuhan kredit berada pada kisaran 14%-16%," urai Maryono.

Adapun hingga per 30 Juni 2015 emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini membukukan aset mencapai Rp155,95 triliun, tumbuh 14,99% dari posisi yang sama 2014 sebesar Rp135,62 triliun.




Baca Juga: http://bursajkse.blogspot.com/search?q=bbtn.jk&max-results=20&by-date=true



Catatan:

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) (BBTN) didirikan 09 Februari 1950 dengan nama "Bank Tabungan Pos". Kantor pusat BBTN berlokasi di Jalan Gajah Mada No. 1, Jakarta Pusat. Saat ini BBTN memiliki 87 kantor cabang (termasuk 22 kantor cabang syariah), 247 cabang pembantu (termasuk 21 kantor cabang pembantu syariah), 486 kantor kas (termasuk 7 kantor kas syariah), dan 2.948 SOPP (System on-line Payment Point/Kantor Pos on-line).

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 60,13%.

Cikal bakal BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897. Pada tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, bank ini dibekukan dan digantikan dengan Tyokin Kyoku atau chokinkyoku (貯金局?). Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesiabank ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah menjadi Kantor Tabungan Pos. Nama dan bentuk perusahaan selanjutnya berubah beberapa kali hingga akhirnya pada tahun 1963 diubah menjadi nama dan bentuk resmi yang berlaku saat ini.[butuh rujukan]

Sejarah BTN:

1897:Berdiri dengan nama Postpaar Bank
1942-1945:Berubah nama menjadi Chokin Kyoku
1950:Menjadi Bank Tabungan Pos
1963:Menjadi Bank Tabungan Negara
1968:Resmi dimiliki Pemerintah(BUMN)
1974:Pelayanan lebih difokuskan
1989:Mendapat izin bank umum dan penerbitan obligasi
1992:Menjadi Persero
1994:Mendapat izin bank devisa
2000:Ikut program Rekapitulasi
2002:Pinjaman Tanpa Subsidi
2003:Restrukturisasi
2005:Peluncuran BTN Syariah
2008:Sekuritisasi Aset

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Bank BTN adalah menjalankan kegiatan umum perbankan, termasuk melakukan kegiatan Bank berdasarkan prinsip syariah. BBTNmulai melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah sejak 14 Februari 2005.

Pada tanggal 08 Desember 2009, BBTN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBTN (IPO) Seri B kepada masyarakat sebanyak 2.360.057.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 Desember 2009.

Pada Bank BTN terdapat 1 lembar Saham Seri A Dwiwarna yang dipegang Pemerintah Negara Republik Indonesia. Pemegang saham seri A memperoleh hak khusus untuk mengajukan calon Dewan Komisaris dan Direksi sebagai tambahan atas hak yang diperoleh pemegang saham seri B.




saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.