Rabu, 22 Juli 2015

Potensi Kenaikan Suku Bunga Fereral Bank US, Menekan Harga Emas ke Rekor Terendahnya

Image result for gold at record low

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melanjutkan pelemahan pagi ini, karena pasar terus memperkirakan kenaikan suku bunga Amerika Serikat terjadi tahun ini.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus tercatat melorot US$25,1 atau sekitar 2,22 persen, menjadi menetap di level US$1.106,80 per ounce, demikian laporanXinhua, Rabu (22/7) dini hari WIB.

Logam mulia berada di bawah tekanan karena para pedagang beralih ke aset-aset yang lebih menguntungkan menjelang potensi kenaikan suku bunga The Fed.

Kenaikan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari logam mulia dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena emas memang tidak mengenakan suku bunga.

Seperti diketahui, tidak ada kenaikan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum dimulainya krisis keuangan Amerika. Para analis awalnya memperkirakan suku bunga akan naik pada Juni, namun karena data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan, harapan itu didorong kembali ke September.

Indeks Dollar AS juga naik 0,03 persen menjadi 97,96 pada pukul 18.02 GMT. Indeks tersebut merupakan ukuran dari dollar terhadap sekeranjang mata uang utama dunia.

Emas dan dollar biasanya bergerak berlawanan arah. Artinya, jika greenback menguat, emas berjangka akan jatuh karena logam mulia yang dihargakan dalam dollar menjadi lebih mahal bagi investor.

Sementara itu, harga perak untuk kontrak pengiriman September turun 7,6 sen atau sekitar 0,51 persen, menjadi ditutup pada level US$14,758 per ounce. Sedangkan platinum untuk kontrak penyerahan Oktober melemah US$12,7 atau sekitar 1,27 persen, menjadi US$988,60 per ounce. 



saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.