Senin, 13 Juli 2015

PT Jasa Marga Tbk ( JSMR.JK ) - Merencanakan Ekspansi Pada Sektor Properti Hingga Rp. 1 Triliyun

Image result for PT Jasa Marga Tbk property


PT Jasa Marga Tbk (JSMR)  bakal membangun proyek properti berkonsep mixed use (serbaguna) di Jakarta senilai Rp 600 miliar hingga Rp 1 triliun pada kuartal I-2016. Lokasi proyek tersebut berada di dekat jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga.

Vice President Corporate Planning Jasa Marga Dedi Krisnariawan mengatakan, lokasi proyekmixed use di daerah Ciledug, dekat Jakarta Outer Ringroad 2 (JORR 2). Saat ini, perseroan tengah menunggu izin pembangunan proyek tersebut. "Izin dari DKI Jakarta memang cukup lama, kurang lebih sembilan bulan," kata dia di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Dedi, proyek tersebut merupakan salah satu proyek properti yang tengah direncanakan perseroan dalam lima tahun. Jasa Marga berencana mendorong kontribusi pendapatan sektor properti menjadi yang tertinggi dari bisnis non-tol.

Strategi yang akan dilakukan perseroan dalam bisnis properti adalah membangun proyek di kawasan-kawasan yang berdekatan dengan gerbang tol. Hal tersebut menjadi keunggulan Jasa Marga, karena perseroan tahu lokasi gerbang tol yang akan dibangun. "Bahkan, kami bercita-cita akan meng-IPO-kan anak usaha properti kami dalam lima hingga enam tahun mendatang," ujar dia.

Sementara itu, Jasa Marga telah menganggarkan sekitar Rp 200-300 miliar untuk pembebasan lahan dalam waktu lima tahun mendatang. Dedi menyatakan, perusahaan menargetkan capital gain (imbal hasil) bisnis properti mencapai 15-20 kali atau sekitar tambahan pendapatan hingga Rp 1 triliun hingga lima tahun ke depan.

"Kami berharap kontribusi pendapatan yang besar ke depan dari bisnis properti, sekitar 7-8 persen, yang terbesar masih tol sekitar 15-20 persen, dan sisanya bisnis Teknik Informasi Komunikasi (TIK)," ujar dia.

Dedi menambahkan, perusahaan tengah gencar membidik cadangan lahan di sejumlah lokasi strategis seperti Cilangkap, Ciledug, TB Simatupang, Sawangan, hingga Sidoarjo. Di Sawangan, Depok, perseroan telah memiliki 18 hektare (ha) lahan. Dalam lima tahun ke depan, perseroan menargetkan memiliki land bank seluas 60 ha. Perseroan juga menyasar segmen bawah hingga atas dengan harga produk mulai dari Rp 150 juta hingga lebih dari Rp 2,5 miliar.

"Tergantung lokasi, kalau di Sidoarjo sangat murah hanya Rp 150 juta, Cilangkap sekitar Rp 2,5 miliar, untuk di Jabodetabek kami harap nanti untuk gedung perkantoran juga, jual putus," kata dia.

Tahun ini, Jasa Marga menganggarkan dana sekitar Rp 150 miliar untuk sektor properti. Pengembangan sektor properti memiliki dua keuntungan, dari sisi capital gain dan menambah trafik jalan tol.

"Misalnya di Cibubur itu kan makin ramai trafiknya seiring maraknya properti. Intinya lokasi kami tidak akan jauh dari pintu-pintu tol. Land bank ini juga kami harap bisa jadi modal rencana IPO ke depan," ujar Dedi.

Baru-baru ini, Jasa Marga mengakuisisi ruas tol Cinere-Serpong dari PT Thiess Contractor Indonesia senilai Rp 200 miliar. Perseroan setelah menandatangani akta jual beli (AJB) saham PT Cinere Serpong Jaya.

Dengan demikian, Jasa Marga menguasai sekitar 316,06 kilometer (km) atau 78 persen dari total panjang jalan tol di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang mencapai 406,4 km.

Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengungkapkan, perseroan telah membayar biaya akuisisi tol sebesar Rp 200 miliar kepada Thiess. "Otomatis kalau sudah AJB kami harus bayar, karena semua dokumen sudah diserahkan kepada kami," kata dia.

Dengan rampungnya proses akuisisi tersebut, Jasa Marga menguasai 55 persen saham Cinere Serpong Jaya. Sedangkan PT Waskita Karya Tbk ( WSKT.JK )  sebesar 35 persen, dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebesar 10 persen.








Catatan:

Jasa Marga (IDX:JSMR ) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang penyelenggara jasa jalan tol. Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1978 setelah jalan tol pertama, yang menghubungkan Jakarta-Bogor selesai dibangun.

Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) didirikan tanggal 01 Maret 1978 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1978. Kantor pusat JSMR beralamat di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550.

Pemegang saham mayoritas Jasa Marga adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 70,00%.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JSMR adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan dibidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Saat ini, Jasa Marga mengoperasikan 26 ruas jalan tol yang dikelola oleh 9 Kantor Cabang.

Selain itu, Jasa Marga juga menjalankan usaha lain melalui cabang (pengelolaan rest area di jalan tol dan SPBU; penyelenggara pelatihan dan pengembangan SDM) dan anak usaha (melalui PT Jasa Layanan Pemeliharaan menjalankan usaha jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan; dan PT Jasamarga Properti menjalankan usaha pembangunan, penjualan dan jasa properti).

Pada tanggal 01 Nopember 2007, JSMR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JSMR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 2.040.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.700,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Nopember 2007.

Pada JSMR terdapat saham Seri A yang mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh Pemegang Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan komisaris dan untuk memberikan persetujuan atas: peningkatan modal, perubahan anggaran dasar, penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan, pembubaran dan likuidasi, pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan komisaris.

Sebagai perusahaan jalan tol pertama di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 37 tahun dalam membangun dan mengoperasikan jalan tol, saat ini Jasa Marga adalah pimpinan dalamindustrinya dengan mengelola lebih dari 531 km jalan tol atau 76% dari total jalan tol di Indonesia.

Sebagai perusahaan infrastruktur penyedia jalan tol keberadaan Jasa Marga sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Pertumbuhan penjualan kendaraan yang tinggi serta kebijakan otoritas pengatur jalan tol yang semakin kondusif akan membuat posisi Jasa Marga semakin kuat dalam industri jalan tol di Indonesia.


Pengelolaan

Jalan Tol Jagorawi
Jalan Tol Ulujami-Serpong (bersama Nusantara Infrastructure)
Jalan Tol Cawang-Pluit
Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo
Jalan Tol Jakarta-Merak (bersama PT Marga Mandalasakti)
Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Jalan Tol Purbaleunyi
Jalan Tol Palimanan-Kanci-Pejagan (bersama PT MNC Infrastruktur Utama, anak perusahaan MNC Media)
Jalan Tol Dalam Kota Semarang
Jalan Tol Surabaya-Porong
Jalan Tol Belmera
Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta (bersama PT Citra Marga Nushapala Persada)
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (bersama JLJ, JLB, dan MLJ)
Jalan Tol Lingkar Luar Bogor (Marga Sarana Jabar, salah satu anak perusahaan PT Jasa Marga bersama PT Citra Marga Nushapala Persada)
Jalan Tol Waru-Juanda (bersama PT Marga Nujyasumo Agung dan PT Citra Margatama Surabaya, anak perusahaan PT Citra Marga Nushapala Persada)
Jalan Tol Semarang-Solo (Trans Marga Jateng)
Jalan Tol Gempol-Pasuruan (Margabumi Adhikaraya)
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (perkiraan selesai tahun 2016)

Rencana jalur HOV

Jalan Tol Jagorawi (ruas Sentul Selatan-Cawang)
Jalan Tol Jakarta-Cikampek (ruas Cikarang Utama-Cawang)
Jalan Tol Jakarta-Tangerang
Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo
Jalan Tol Ulujami-Serpong
Jalan Tol Serpong-Balaraja

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.