Nanik Santoso, Direktur Ciputra Surya bilang, hingga saat ini realisasi marketing sales perseroan telah mencapai 51%. Artinya, posisi marketing sales saat ini setara Rp 1,22 triliun.
"Perolehan itu berasal dari 18 proyek kami, yang paling berasal dari peluncuran CiputraWorld Surabaya Office Tower," ujar Nanik kepada KONTAN, beberapa hari lalu.
Catatan saja, CiputraWorld Surabaya Office Tower diluncurkan pada April lalu. Ruang kantor strata title tersebut mampu mencatatkan penjualan hingga Rp 640 miliar. Selebihnya, perolehan marketing sales CTRS diperoleh dari 18 proyeknya yang telah berjalan.
Perseroan masih perlu mengejar setidaknya Rp 1,18 triliun lagi untuk memenuhi target Rp 2,4 triliun. Oleh sebab itu, perseroan berencana meluncurkan beberapa proyek lagi pada semester II tahun ini.
"Kami punya 18 proyek lain yang sedang berjalan, baik pemasaran maupun pembangunannya. Jadi selisih marketing sales itu akan berasal dari 18 proyek ini plus 4 proyek baru," jelas Nanik.
Satu dari empat proyek itu adalah Ciputra World Surabaya Office Tower yang sebelumnya telah diluncurkan.
Sementara, tiga proyek yang bakal diluncurkan nanti adalah, CitraLand Lampung, CitraGrand Kendari dan CitraLand City Losari - Makassar. Ketiga proyek ini merupakan proyek rumah tapak atau landed house.
PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) didirikan tanggal 21 Nopember 1989 dengan nama PT Bumi Citrasurya dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 1 Maret 1993. Kantor pusat CTRS berlokasi di Ciputra World 1 DBS Bank Tower Lantai 39 Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 3-5 Jakarta 12940. Sedangkan proyek berlokasi di Citra Raya Kav. 1, Jl. Citraraya Utama, Lakarsantri, Surabaya.
Pada tanggal 28 Desember 1990, nama PT Bumi Citrasurya diubah menjadi PT Citraland Surya. Selanjutnya tanggal 18 Pebruari 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Ciputra Surya.
Induk usaha dari CTRS adalah PT Ciputra Development Tbk ( CTRA,.JK ), sedangkan induk usaha terakhir dari CTRS adalah PT Sang Pelopor.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CTRS mencakup antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya.
Pada tanggal 29 Desember 1998, CTRS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk menjadi perusahaan publik tanpa Penawaran Umum atas seluruh saham biasa atas nama Perusahaan sebanyak 420.188.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Januari 1999.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.