Rabu, 01 Juli 2015

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ( SIDO.JK ) - Gandeng Pacquiao Untuk Menyasar Pasar Philipina

Image result for PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Produsen obat herbal dan farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menggandeng petinju asal Philipina Manny Pacquiao untuk mengembangkan ekspansinya ke negara tersebut.

Direktur Utama SIDO, Irwan Hidayat kepada pers di Jakarta mengatakan langkah ini dilakukan sebagai salah satu strategi perseroan untuk Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

"Kami tengah menyiapkan ekspansi ke Philipina salah satunya menggandeng Manny Pacquiao," katanya. 

Sebagai langkah awal menurut Irwan, petinju berjuluk Pacman tersebut akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.

"Pacquiao akan berkujung ke pabrik kami di Semarang," terangnya.

Irwan menambahkan dalam menghadapi MEA, pelaku usaha tentunya perlu memperoleh dukungan dari pemerintah dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif.

"Dengan melindungi masyarakat dan pelaku usaha, dipastikan akan banyak yang berinvestasi di Indonesia. Isu-isu miring yang belum jelas kebenarannya, jangan sampai melebar, karena dapat merugikan pelaku usaha itu sendiri," paparnya.











Catatan:

PT Sido Muncul adalah pabrik jamu tradisional dengan menggunakan mesin-mesin mutakhir. Berdiri pada tahun 1940 diYogyakarta, dan dikelola oleh Ny. Rahkmat Sulistio, Sido Muncul yang semula berupa industri rumahan ini secara perlahan berkembang menjadi perusahaan besar dan terkenal seperti sekarang ini.

Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, PT Industri Jamu dan Farmasi SidoMuncul Tbk telah berhasil memiliki market share terluas dan reputasi yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia. Keberhasilan yang telah dicapai saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri industri ini.

Perusahaan yang kini sudah berhasil Go Public masuk Bursa Efek Indonesia itu dilalui melalui perjalanan yang cukup panjang. Berawal dari keinginan pasangan suami istri Siem Thiam Hie yang lahir pada tanggal 28 Januari 1897 dan wafat 12 April 1976 bersama istrinya Ibu Rakhmat Sulistio yang terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama Go Djing Nio dan wafat 14 Februari 1983, memulai usaha pertamanya dengan membuka usaha Melkrey, yaitu usaha pemerahan susu yang besar di Ambarawa.


Pada tahun 1928, terjadi perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang ini, usaha Melkrey yang mereka rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan mereka pindah ke Solo, pada 1930. Tanpa menyerah, pasangan ini kemudian memulai usaha toko roti dengan nama Roti Muncul. Lima tahun kemudian, berbekal kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam mengolah jamu dan rempah-rempah, pasangan ini memutuskan untuk membuka usaha jamu di Yogyakarta.

Tahun 1941, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu menggunakan nama Jamu Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang kedua di tahun 1949, mereka mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu dengan nama Sido Muncul, yang artinya " impian yang terwujud". Di Jalan Mlaten Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu rumahan dimulai dengan di bantu oleh tiga orang karyawan.

Pada tahun 1951, keluarga Ny. Rahkmat Sulistioningsih (Go Djing Nio) pindah ke Semarang, dan di sana mereka mendirikan pabrik jamu secara sederhana namun produknya diterima masyarakat secara luas. Karena semakin bersarnya usaha keluarga ini, maka modernisasi pabrik juga merupakan suatu hal yang mendesak.

Pada 1984, PT. Sido Muncul memulai modernisasi pabriknya, dengan merelokasi pabrik sederhananya ke pabrik yang representatrif dengan mesin-mesin modern.

Pada 11 November 2000, PT Sido Muncul kembali meresmikan pabrik baru di Ungaran yang lebih luas dan modern. Peresmian dilakukan oleh Menteri Kesehatan waktu itu, dan pada saat itu pula PTSido Muncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yakni Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai salah satu pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektare, lahan Agrowisata ,1,5 hektare, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

Pada tanggal 10 Pebruari 2010 telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik bahan baku herbal seluas 3.000 m2.


saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.