Selasa, 30 Juni 2015

PT HM Sampoerna Tbk ( HMSP.JK ) - Siap Memenuhi Ketentuan BEI: Tentang Minimal 7,5 % Kepemilikan di Saham Publik



Pemegang saham utama PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Philip Morris Indonesia mendukung usaha perseroan untuk memenuhi ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengisyaratkan kepemilikan saham publik sekurang-kurangnya 7,5 persen.

Mengutip laporannya di keterbukaan informasi BEI, Senin (29/6/2015), Presiden Direktur HM Sampoerna Paul Norman Janelle menjelaskan saat ini PMI memiliki kepentingan sebesar 98,18 persen atas saham HM Sampoerna.

"Perseroan akan menjajaki opsi dalam rangka memenuhi ketentuan BEI mengenai kewajiban memenuhi persyaratan minimum kepemilikan saham oleh publik," tutur Paul.

Pada 30 Januari 2014, BEI mengeluarkan peraturan yang mewajibkan seluruh perusahaan tercatat agar sedikitnya 7,5 persen dari jumlah saham dalam modal disetornya yang dimiliki oleh publik sejak 30 Januari 2016.

Dalam merealisasikan langkah itu, sambung dia, Sampoerna telah menugaskaninvestment banks untuk membantu mengevaluasi opsi-opsi yang strategis untuk memenuhi persyaratan ini, termasuk transaksi-transaksi pasar modal yang memungkinkan.

HM Sampoerna didirikan pada 1913 dan saat ini merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar pada 2014 sebesar 34,9 persen. Dengan ukuran industri sebesar 314 miliar batang di 2014, Indonesia merupakan pangsa pasar rokok terbesar di luar Republik Rakyat Tiongkok.

Pada penutupan pasar 26 Juni 2015, HM Sampoerna tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp313,7 triliun, atau setara USD23,6 miliar. 





Catatan:

PT HM Sampoerna Tbk. / PT Hanjaya Mandala Sampoerna (IDX: HMSP) adalahperusahaan rokok terbesar di Indonesia. Kantor pusatnya berada di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini sebelumnya merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Mei 2005 kepemilikan mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris International, perusahaan rokok terbesar di dunia dari Amerika Serikat, mengakhiri tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun.

Beberapa merek rokok terkenal dari Sampoerna adalah Dji Sam Soe dan A Mild. Dji Sam Soe adalah merek lama yang telah bertahan sejak masa awal perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan ini juga terkenal karena iklannya yang kreatif di media massa.

Pada tahun 2013, PT HM Sampoerna memenangkan Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saingkategori CSR.[1][2]

Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk., Paul Norman Janelle, mengumumkan pabrik SKM (Sigaret Kretek Mesin) baru di Karawang yang diresmikan pertengahan tahun 2014 akan difokuskan untuk tujuan ekspor.[3]

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) didirikan tanggal 27 Maret 1905 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Kantor pusat HMSP berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya.

Induk usaha Sampoerna adalah PT Philip Morris Indonesia, sedangkan induk usaha utama Sampoerna adalah Philip Morris International, Inc.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan HMSP meliputi manufaktur dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain.

Saat ini, Sampoerna memiliki 9 pabrik, yakni: dua pabrik Sigaret Kretek Mesin (SKM) di Pasuruan dan Karawang serta tujuh pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan lokasi sebagai berikut: tiga pabrik di Surabaya serta masing-masing satu pabrik di Malang, Probolinggo, Lumajang dan Jember. Sampoerna bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS). HMSP juga memiliki kantor perwakilan korporasi di One Pacific Place, lantai 18, Sudirman Central Business District (SCBD), Jln. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53, Jakarta 12190.

Pada tahun 1990, HMSP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham HMSP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 27.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp12.600,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Agustus 1990.


Sejarah

Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, imigran Tionghoa dari Fujian, Tiongkok memulai kegiatan produksi rokok secara komersial sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan secara resmi dengan nama NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.

Perusahaan ini meraih kesuksessan dengan merek Dji Sam Soe pada tahun 1930-an hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942 yang memporak-porandakan bisnis tersebut. Setelah masa tersebut, putra Liem, Aga Sampoerna mengambil alih kepemimpinan dan membangkitkan kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern. Nama perusahaan juga berubah seperti namanya yang sekarang ini. Selain itu, melihat kepopuleran rokok cengkeh di Indonesia, dia memutuskan untuk hanya memproduksi rokok kretek saja.

PT HM Sampoerna Tbk. resmi didirikan pada tahun 1963.

Generasi berikutnya, Putera Sampoerna adalah generasi yang membawa HM Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, seperti perkenalan rokok bernikotin rendah, A Mild dan perluasan bisnis melalui kepemilikan di perusahaan supermarketAlfa, dan untuk suatu saat, dalam bidang perbankan.

Pada tahun 2000, putra Putera, Michael, masuk ke jajaran direksi dan menjabat sebagai CEO.

Pada Mei 2005, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Philip Morris International.

Sampoerna Retail Community

Sampoerna Retail Community (SRC) adalah sebuah program pembinaan terhadap outlet retail potensial yang terpilih sebagai partner bagi Sampoerna yang digabungkan dalam suatu komunitas yang bertujuan untuk melakukan aktivitas promosi, dan distribusi produk A Mild secara lebih agresif dan eksklusif.

Perusahaan keluarga Sampoerna

Sampoerna

Dji Sam Soe, merek rokok kretek pertama yang disebut "Raja Kretek" sejak 1913.
Sampoerna Kretek, merek rokok kretek yang pertama kali diluncurkan di Bali tahun 1968.
A Mild, merek rokok low tar and nicotine (LTLN) yang tertinggi penjualannya yang pertama kali diluncurkan tahun 1988.
U Mild, merek rokok LTLN yang ditujukan sebagai fighting brand bagi A Mild
Marlboro, merek rokok putih nomor satu di Dunia

Sampoerna Strategic Group

Bank Sahabat Sampoerna
Sampoerna Telecom

SAR Sampoerna Rescue
Putera Sampoerna Foundation

Sampoerna School of Education
Sampoerna School of Business
Sampoerna School System
Sampoerna University
Sampoerna Professional Development Center
Sampoerna Academy

Produk

Sigaret Kretek Tangan

Dji Sam Soe (diluncurkan 1913)

Dji Sam Soe Super Premium (diluncurkan 2005)

Sampoerna Kretek (diluncurkan 1968)
Sampoerna Pas (diluncurkan 2009,warna coklat)
Panamas 1 (diluncurkan 1971)

Sigaret Kretek Mesin Reguler

Dji Sam Soe Magnum Filter (diluncurkan 2005)

Sampoerna U Bold (diluncurkan Maret 2015)

Sigaret Kretek Mesin Mild

A Mild (diluncurkan 1989)

A Mild Menthol (diluncurkan 1998)
A Gold TRI-ZONE Filter (diluncurkan Oktober 2013)
A Mild Blue (diluncurkan April 2015)

U Mild (diluncurkan 2005)

U Mild Cool (diluncurkan 2011)

Vegas Mild (diluncurkan 2012)
Trend Mild (diluncurkan 2010)
Dji Sam Soe Magnum Blue (diluncurkan 2014)

Sigaret Kretek Mesin Slim

A Volution (diluncurkan 2007)

A Volution Menthol (diluncurkan 2007)

Sigaret Putih Mesin

Marlboro

Marlboro Lights
Marlboro Menthol
Marlboro Menthol Lights
Marlboro Black Menthol
Marlboro Ice Blast





saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.