Kamis, 02 Juli 2015

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk ( EMTK.JK ) - Akan Kembangkan Perusahaan Berbasis Konten

Image result for PT Elang Mahkota Teknologi Tbk

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) bersama dengan anak usahanya, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)  akan mengembangkan perusahaan berbasis konten dengan membentuk joint venture melalui PT Indonesia Entertainmen Grup (IEG).

Untuk itu keduanya akan melakukan transaksi investasi dengan nilai total Rp 793 miliar. Managemen EMTK  dan SCMA.JK   dalam pengumuman resminya, Rabu (1/7) mengungkapkan, transaksi ini dilakukan melalui beberapa proses.

Pertama, penjualan 50,1% saham milik EMTK  pada PT Animasi Kartun Indonesia (AKI) kepada IEG dengan harga jual Rp 15 miliar. Kedua, penjualan seluruh library content milik SCTV yang telah habis nilai bukunya kepada IEG dengan harga jual Rp 14,8 miliar.

Ketiga, penjualan aset dan bangunan kepada PT Indonesia Entertainmen Studio (IES), seperti tanah dan bangunan studio milik SCMA di Kebon Jeruk seharga Rp 89 miliar, tanah dan bangunan kantor serta studio Indosiar di Daan Mogot senilai Rp 381,5 miliar, serta tanah dan bangunan studio milik EMTK  di Daan Mogot senilai Rp 165 miliar.

Setelah proses transaksi investasi selesai, maka akan terdapat beberapa transaksi sewa menyewa ruang studio, ruang kantor, dan jual beli konten antara pihak-pihak yang terlibat seperti SCTV, Indosiar, IEG, IES, dan para pihak yang bersangkutan dalam perjanjian tersebut.

Baik EMTK maupun SCMA  melihat pesatnya pertumbuhan industri konten dari hari ke hari. Hal ini membuat keduanya berfikir bahwa industri konten dapat berpotensi maksimal dan dikelola secara profesional serta terpisah dari kegiatan usaha lembaga penyiaran televisi swasta yang sudah ada, yakni SCTV, Indosiar, dan O Channel.

Seperti diketahui, SCMA bergerak di bidang jasa multimedia yang terkait dengan penyiaran serta memiliki masing-masing 99% saham di dua lembaga penyiaran swasta televisi nasional, yakni SCTV dan Indosiar. Perseroan juga merupakan anak perusahaan PT Elang Mahkota Tbk (EMTK) , dimana EMTK  menggenggam 61,8% saham SCMA.

Sementara EMTK  adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi yang fokus pada usaha media, telekomunikasi, dan teknologi, serta memiliki antara lain 99% saham PT Omni Intivision (O Cahnnel) dan 50,1% saham AKI, rumah produksi yang banyak memproduksi film animasi dan kartun.

Sementara industri media di Indonesia tengah mengalami fase transformasi, ditandai oleh tren perubahan seperti semakin maraknya TV berbayar dan berjalannya program televisi penyiaran TV free-to-air oleh pemerintah yang akan beralih dari analog ke digital. "Semua perkembangan ini memerlukan bahan baku utama industri media yakni konten," ungkap managemen EMTK.

Oleh karena itu, EMTK  bersama dengan SCMA menyadari kebutuhan primer ini dan berencana melakukan restrukturisasi organisasi dengan membentuk perusahaan IEG. Langkah ini diambil demi mensinergikan kapasitas produksi konten masing-masing dan bersiap untuk menyambut potensi pertumbuhan pasar konten yang lebih pesat.

IEG yang merupakan perusahaan baru dengan volume bisnis yang besar serta memiliki aset-aset strategis dipercaya akan mampu mencatatkan sahamnya di bursa dan menjaring investor-investor baru untuk menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham EMTK  secara tidak langsung.





Catatan:


Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) (EMTK) didirikan tanggal 03 Agustus 1983 dengan nama PT Elang Mahkota Komputer dan memulai aktivitas secara komersial di tahun 1984. Kantor pusat Emtek terletak di SCTV Tower lantai 18, Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Emtek adalah Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (17,04%), PT Adikarsa Sarana (16,83%), Ir. Susanto Suwarto (10,52%), The Northern Trust Company S/A (9,67%), Piet Yaury (8,85%), Archipelago Investment Pte. Ltd (8,07%), PT Prima Visualindo (7,89%) dan Standard Chartered Bank (7,84%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama EMTK adalah di bidang jasa, (terutama dalam bidang penyediaan jasa teknologi, media dan telekomunikasi), perdagangan, pembangunan dan industri. Saat ini aktivitas EMTK bergerak dalam bidang media, solusi dan lain-lain melalui penyertaan saham pada beberapa anak usaha.

Stasiun televisi di bawah naungan Emtek antara lain SCTV dan Indosiar melalui anak usaha yakni Surya Citra Media Tbk (SCMA) serta stasiun televisi berbayar NexMedia menjadi official broadcaster Sea Games 2013 di Myanmar.

Pada tanggal 30 Desember 2009, EMTK memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham EMTK (IPO) kepada masyarakat sebanyak 512.730.000 dengan nilai nominal Rp200,- per saham saham dengan harga penawaran Rp720,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Januari 2010.

Bersamaan dengan pencatatan saham EMTK di Bursa Efek Indonesia dalam Penawaran Umum ini. EMTK juga mengeluarkan dan mencatatkan 1.729.182.720 saham baru sebagai hasil pengkonversian 1.729.182.720 waran (yang sebelumnya merupakan 345.836.544 waran yang kemudian jumlahnya disesuaikan melalui perubahan perjanjian penerbitan waran untuk mencerminkan perubahan nilai nominal saham Perseroan dari Rp1.000 menjadi Rp200 per saham) yang telah diterbitkan Perseroan kepada funds yang dikelola secara langsung maupun tidak langsung oleh Ashmore Investment Management Limited, yaitu Asset Holder PCC No.2 Limited re Ashmore Asian Recovery Fund ("ARF"), Ashmore Global Special Situtations Fund 2 Limited ("GSSF2"), EMDCD Ltd. ("EMDCD"), Ashmore Global Special Situations Fund 3 Limited Partnership ("GSSF3") dan Ashmore Global Special Situations Fund 4 Limited Partnership ("GSSF4").


Sejarah

Pada tahun 1983, EMTEK didirikan oleh Eddy Sariaatmadja sebagai perusahaan layanan komputer pribadi dan pernah menjadi distributor produk Compaq di Indonesia.

Bisnis EMTEK berkembang pesat. EMTEK menguasai Surya Citra Media melalui PT Abhimata Mediatama sejak 2001. Pada 2008, SCM dikuasai langsung oleh EMTEK.[1]

Pada 9 Agustus 2004, EMTEK bersama MRA Media Group mendirikan stasiun televisi lokal Jakarta yakni O Channel yang memfokuskan siarannya di wilayah Jabodetabek. Dan pada tahun 2007, Kepemilikan O Channel telah 100 persen dimiliki oleh EMTEK.

Pada 1 Agustus 2010, EMTEK mendirikan rumah produksi Screenplay Productions.

Pada 13 Mei 2011, Emtek resmi membeli saham Indosiar Karya Media (induk Indosiar) 27,24% dari PT. Prima Visualindo. Pada akhir penawaran tender wajib, EMTEK resmi menguasai Indosiar dengan saham 84,77%.[2]

Pada 23 November 2011, EMTEK berhasil meluncurkan televisi berlangganan dengan merek Nexmedia. Nexmedia sendiri adalah televisi berlangganan yang bisa dipasang dengan antena televisi biasa.[3]

Pada 1 Mei 2013, Indosiar Karya Media telah dileburkan dengan Surya Citra Media, sehingga Indosiar berada dalam satu kendali media dengan SCTV.

Unit usaha

Divisi media

PT Surya Citra Media Tbk

PT Surya Citra Televisi (SCTV)
PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar)
PT Screenplay Produksi (Screenplay Productions)
PT Amanah Surga Produksi (Amanah Surga Productions)

PT Omni Intivision (O Channel)
PT Animasi Kartun Indonesia (Dreamtoon)
PT Kreatif Media Karya

Liputan6.com
Vidio.com

Divisi solusi

PT Abhimata Citra Abadi

PT Rintis Lingkar Nusantara

PT Abhimata Persada

PT Indopay Merchant Services (Indopay)

PT Online Pertama (LaKupon, Karir.com)
PT Bukalapak (Bukalapak.com)
PT Allproperty Media (Rumah.com)
PT Abhimata Mediatama
PT Tangara Mitrakom
PT Ekaprasarana Primatel
PT Sakalaguna Semesta (I'm Shop)
PT Astika Gerbang Timur

Divisi konektivitas & lainnya

PT Bitnet Komunikasindo
PT Mediatama Anugrah Citra (Nexmedia)
PT Elang Graha Propertindo
PT Indosurya Menara Bersama






0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.