Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pemeriksaaan terhadap laporan keuangan maskapai penerbangan berjadwal dan juga kargo di Indonesia. Dari hasil pemeriksaan ditemukan sebanyak 13 maskapai penebangan nasional memiliki kinerja keuangan yang buruk.
Direktur Angkutan Udara Kemenhub Muhamad Alwi mengatakan, sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, perusahaan angkutan udara diwajibkan melaporkan laporan keuangan pada akhir April setiap tahunnya.
"Dari laporan keuangan yang masuk hingga 30 Juni 2015, Kemenhub mencatat ada 13 maskapai yang memiliki laporan keuangan negatif sepanjang 2014. Penanganan equity (modal) negatif ini yang menentukan kantor Akuntan Publik independen, Jadi kalau dia negatif, kurang Rp 1.000 dia negatif, dia bisa positif bila diadakan penyuntikan dana. Ada 13 maskapai," kata Alwi di Kantor Kemenhub Jakarta, Kamis (2/7).
Dari 13 maskapai tersebut, kata Alwi, ada 2 maskapai besar yang memiliki rapor merah keuangan. Dari data itu pula, diketahui ada pula maskapai yang modalnya negatif Rp 150 miliar hingga triliunan rupiah.
Alwi mengatakan, pihaknya akan memberi batas waktu 1 bulan ke depan untuk menyuntikan modal kerja agar laporan keuangan menjadi positif. Bila lewat tenggat waktu 31 Juli 2015, maka Kemenhub tak segan menjatuhkan sanksi berupa pembekuan izin operasi.
"Kalau lewat maka 1 Agustus kita suspend (bekukan) izin usaha. Kalau izin usaha dibekukan, ya semuanya nggak bisa operasi," tuturnya.
Kemenhub, kata Alwi, memberi perhatian khusus terkait hal tersebut. Pasalnya, dengan kondisi keuangan yang nagatif, operator/maskapai berpotensi mengabaikan aspek keselamatan hingga pelayanan. Pasalnya sebuah maskapai penerbangan harus memiliki modal untuk membiayai operasional dan lainnya.
"Justru kalau minus ke safety takut menggerogoti terhadap safety. Itu masalahnya. Kita nggak ingin tiba-tiba sekarang sehat terus minggu depan kolaps. Itu bisa terjadi. Kayak Batavia. Ini nggak terjadi maka harus diurus dari depan," tuturnya.
Berikut adalah daftr ke-13 maskapai dengan laporan keuangan Negatif.
1.Indonesia AirAsia
2.Batik Air
3.Trans Wisata Prima Aviation
4.Istindo Services
5.Survei Udara Penas
6.Air Pasifik Utama
7.John Lin Air Transport
8.Asialink Cargo Airline
9.Ersa Eastern Aviation
10.Tri MG Intra
11.Nusantara Buana
12.Manuggal Air
13.Cardig Aiir
Direktur Angkutan Udara Kemenhub Muhamad Alwi mengatakan, sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, perusahaan angkutan udara diwajibkan melaporkan laporan keuangan pada akhir April setiap tahunnya.
"Dari laporan keuangan yang masuk hingga 30 Juni 2015, Kemenhub mencatat ada 13 maskapai yang memiliki laporan keuangan negatif sepanjang 2014. Penanganan equity (modal) negatif ini yang menentukan kantor Akuntan Publik independen, Jadi kalau dia negatif, kurang Rp 1.000 dia negatif, dia bisa positif bila diadakan penyuntikan dana. Ada 13 maskapai," kata Alwi di Kantor Kemenhub Jakarta, Kamis (2/7).
Dari 13 maskapai tersebut, kata Alwi, ada 2 maskapai besar yang memiliki rapor merah keuangan. Dari data itu pula, diketahui ada pula maskapai yang modalnya negatif Rp 150 miliar hingga triliunan rupiah.
Alwi mengatakan, pihaknya akan memberi batas waktu 1 bulan ke depan untuk menyuntikan modal kerja agar laporan keuangan menjadi positif. Bila lewat tenggat waktu 31 Juli 2015, maka Kemenhub tak segan menjatuhkan sanksi berupa pembekuan izin operasi.
"Kalau lewat maka 1 Agustus kita suspend (bekukan) izin usaha. Kalau izin usaha dibekukan, ya semuanya nggak bisa operasi," tuturnya.
Kemenhub, kata Alwi, memberi perhatian khusus terkait hal tersebut. Pasalnya, dengan kondisi keuangan yang nagatif, operator/maskapai berpotensi mengabaikan aspek keselamatan hingga pelayanan. Pasalnya sebuah maskapai penerbangan harus memiliki modal untuk membiayai operasional dan lainnya.
"Justru kalau minus ke safety takut menggerogoti terhadap safety. Itu masalahnya. Kita nggak ingin tiba-tiba sekarang sehat terus minggu depan kolaps. Itu bisa terjadi. Kayak Batavia. Ini nggak terjadi maka harus diurus dari depan," tuturnya.
Berikut adalah daftr ke-13 maskapai dengan laporan keuangan Negatif.
1.Indonesia AirAsia
2.Batik Air
3.Trans Wisata Prima Aviation
4.Istindo Services
5.Survei Udara Penas
6.Air Pasifik Utama
7.John Lin Air Transport
8.Asialink Cargo Airline
9.Ersa Eastern Aviation
10.Tri MG Intra
11.Nusantara Buana
12.Manuggal Air
13.Cardig Aiir
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.