Jumat, 29 Mei 2015

Menanti Kesepakatan Yunani, Pasar Saham Asia Diperkirakan Akan Bergairah



Optimisme di pasar saham Asia menguat, Kamis (28/5), seiring dengan harapan ada kesepakatan Yunani dengan kreditor. Sementara itu, dollar Amerika Serikat tetap menguat terhadap mata uang lain seiring dengan harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga tahun ini.

Indeks Nikkei 225 naik 0,6 persen, sementara indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen, sama seperti indeks Korea Selatan.

"Tampaknya harapan atas Yunani menjadi pendorong pasar. Saya berharap pasar saham dapat tetap mendapatkan dukungan dari pemulihan ekonomi global," kata Hirokazu Kabeya, ahli strategi senior pada Daiwa Securities.

Walaupun ada laporan yang bertolak belakang mengenai hasil pembicaraan Yunani dan kreditor internasional, para investor menaruh harapan akan terjadi kesepakatan pada menit-menit terakhir. Hal itu terus terjadi sejak Yunani terbelit krisis lebih dari lima tahun lalu.

Para pejabat Yunani optimistis akan tercipta kesepakatan dengan kreditor, Rabu (27/5). Menteri Ekonomi Yunani George Stathakis mengatakan, Yunani dan kreditornya sudah mencapai kesepakatan pada beberapa poin penting.

Akan tetapi, Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menyatakan masih belum banyak kemajuan pada pembicaraan dengan Yunani. Dia terkejut dengan pernyataan para pejabat Yunani.

Dollar perkasa

Kurs dollar AS masih terus perkasa setelah pernyataan Gubernur Federal Reserve Janet Yellen bahwa Fed akan menaikkan tingkat suku bunga tahun ini karena perekonomian AS akan membaik dari pelemahan pada kuartal pertama lalu. Dollar AS menyentuh titik tertinggi terhadap yen selama delapan tahun terakhir, kemarin. Naik menjadi 124,09 yen, tidak jauh dari titik tertinggi pada 2007 yang berada di posisi 124, 14.

Pada hari ini, nilai tukar rupiah sedikit menguat. Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spor Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, hari ini rupiah berada di level Rp 13.205 per dollar AS. Posisi tersebut menunjukkan bahwa kurs rupiah menguat 0,18 persen dari hari sebelumnya yang berada pada level Rp 13.229 per dollar AS.

Sementara itu, di pasar spot terjadi sebaliknya. Kurs rupiah melemah terhadap dollar AS. Rupiah melemah 0,24 persen dari posisi hari sebelumnya, Rabu, yang di level Rp 13.189 per dollar AS menjadi Rp 13.221 per dollar AS. Penguatan kurs rupiah ini terjadi karena terbantu intervensi BI.

Posisi dollar AS terhadap beberapa mata uang menyentuh titik tertinggi dalam satu bulan terakhir pada posisi 97,775. Euro juga bangkit dari titik tertinggi karena ada harapan kesepakatan di Yunani.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada awal perdagangan setelah melorot lebih dari 1 persen pada perdagangan hari Rabu kemarin. Pada hari ini, IHSG menguat 0,2 persen pada awal perdagangan 5.265,7. Para analis memperingatkan kemungkinan masih terjadi pelemahan karena aksi ambil untung.










saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.