Jumat, 29 Mei 2015

PT Sepatu Bata Tbk ( BATA.JK ) - Laba bersih - Q1 2015, Menurun Tajam


Emiten Sepatu dan sandal terbesar di Indonesia PT Sepatu Bata Tbk (BATA) membukukan laba bersih pada Q1 2015 hanya Rp585,84 juta atau Rp0,45 per saham. Laba bersih tersebut anjilok pada Q1 2015 sebesar 95,57% bila dibandingkan dengan laba bersih pada Q1 2014 yaitu Rp13,33 miliar atau Rp10,64 per saham.

Merosotnya kinerja BATA pada Q1 2015 disebabkan oleh peningkatan beban pokok Perseroan dari Rp112,61 miliar menjadi Rp124,33 miliar, dan Beban usaha juga mengalami kenaikan dari Rp73,30 miliar menjadi Rp85,13 miliar, serta beban keuangan mengalami peningkatan dari Rp0,98 miliar menjadi Rp1,53 miliar.

Penjualan pokok Perseroan meningkat dari Rp206,45 miliar menjadi Rp213,16 miliar. Seluruh Penjualan Perseroan berasal dari penjualan sepatu dan sandal dengan pasar lokal yang memberikan konstribusi terbesar pada Q1 2015 dan Q1 2014 masing-masing sebesar Rp204,72 miliar dan Rp203,46 miliar, sedangkan Ekspor masih sedikit yaitu Rp8,45 miliar dan Rp2,99 miliar.

Aset BATA meningkat dari Rp774,89 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp859,14 miliar pada Q1 2015, dan utang Perseroan juga meningkat dari Rp349,14 miliar menjadi Rp432,80 miliar.














Catatan:

Bata atau T&A Bata Shoe Company terdaftar di Zlin, Cekoslowakia oleh dua bersaudara Tomáš, Anna dan Antonín Bata (1894). Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini mengoperasikan empat unit bisnis internasional: Bata Eropa, Bata Asia Pasifik-Afrika, Bata Amerika Latin, dan Bata Amerika Utara. Produk perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual sebanyak 14 miliar pasang sepatu.

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) didirikan tanggal 15 Oktober 1931. Kantor pusat BATA berlokasi di Jl. RA. Kartini Kav. 28 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430, dan fasilitas produksi terletak di Purwakarta.

BATA adalah anggota Bata Shoe Organization (BSO) yang mempunyai kantor pusat di Lausanne, Switzerland. BSO merupakan produsen terbesar penghasil sepatu di dunia yang beroperasi di banyak negara, menghasilkan serta menjual jutaan pasang sepatu setiap tahun.

Induk usaha BATA adalah Bafin (Nederland) B.V., sedangkan induk usaha terakhir BATA adalah Compass Limited, yang berkedudukan di Bermuda.

Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Bata dijalankan oleh PT Sepatu Bata, Tbk. Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939,[1] dan saat ini berada di dua tempat, yaitu Kalibata dan Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun yang terdiri dari 400 model sepatu, sepatu sandal, dan sandal baik yang dibuat dari kulit, karet, maupun dan plastik. Sebelum tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Bata menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. Status para penyalur tersebut diubah dan pada 1 Januari 1978,[1] yaitu saat izin dagang Bata "dipindahkan" kepada mereka dan PT Sepatu Bata menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN).[1]

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, BATA adalah bergerak di bidang usaha memproduksi sepatu kuli, sepatu dari kain, sepatu santai dan olah raga, sandal serta sepatu khusus untuk industri, impor dan distribusi sepatu serta aktif melakukan ekspor sepatu.

Pada tanggal 06 Februari 1982, BATA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BATA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.200.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham serta harga penawaran Rp1.275,- per saham. Seluruh saham Perusahaan telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Maret 1982.


saham . bursajske

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.